38
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
Gambar 2.6 Komposisi Pembagian Wilayah Kota dan Kabupaten Administrasi
Sumber: Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 171 tahun 2007
2.1.4.2 Letak dan Kondisi Geografis
Secara astronomis Provinsi DKI Jakarta terletak antara 6 °
12 ′
Lintang Selatan dan 106
° 48
′ Bujur Timur. Dilihat dari posisi geostrategis, Provinsi DKI Jakarta terletak di sisi
utara bagian barat Pulau Jawa, dengan bagian utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sedangkan sisi timur dan selatan Provinsi DKI Jakarta berbatasan dengan wilayah
administrasi Provinsi Jawa Barat, serta sisi barat berbatasan dengan wilayah Provinsi Banten.
Provinsi DKI Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia sehingga tidak memiliki kawasan pedalaman maupun kawasan terpencil. Sebagian wilayah Provinsi
DKI Jakarta merupakan kawasan pesisir, dengan luas wilayah pesisir sekitar 155 km yang membentang dari timur ke barat sepanjang kurang lebih 35 km, dan menjorok ke
darat sekitar 4-10 km. Selain memiliki daerah pesisir, DKI Jakarta juga memiliki 110 pulau yang tersebar pada 2 dua Kecamatan di wilayah Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu. Pulau-pulau di wilayah tersebut memiliki luas beragam, sebanyak 30 persen memiliki luas lebih dari 10 Ha, sebanyak 25 persen memiliki luas antara 5 - 10
Kepulauan Seribu
1,31
Jakarta Pusat
7,27
Jakarta Barat
19,56
Jakarta Timur
28,39
Jakarta Utara
22,14
Jakarta Selatan
21,33
39
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
Ha, dan sisanya sebanyak 45 persen berukuran kurang dari 5 Ha. Pulau-pulau tersebut memanjang dari utara ke selatan dengan ciri-ciri berpasir putih dan bergosong karang,
serta beriklim tropis panas dengan kelembaban berkisar antara 75 - 99 persen. Dari 110 pulau yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Seribu, hanya 11 pulau yang berpenghuni,
yaitu Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang Besar, Pulau Pari, Pulau Payung Besar, Pulau Tidung Besar, Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua,
Pulau Harapan, dan Pulau Sebira.
2.1.4.3 Topografi
Topografi Provinsi DKI Jakarta dianalisis dari aspek ketinggian lahan dan kemiringan lahan. Provinsi DKI Jakarta terletak pada dataran rendah dengan ketinggian
rata-rata kurang lebih 7 meter di atas permukaan laut Jakarta Dalam Angka BPS 2016. Sedangkan, sekitar 40 persen wilayah Provinsi DKI Jakarta berupa dataran yang
permukaan tanahnya berada 1-1,5 meter di bawah muka laut pasang. Hal tersebut mengakibatkan kemiringan lahan sebagaimana digambarkan pada Gambar berikut.
Gambar 2.7 Peta Kemiringan Lereng Daerah Jabodetabek
Sumber : Master Plan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta 2012-2032
40
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
Dapat dilihat bahwa sekitar 0-3 persen wilayah Provinsi DKI Jakarta yaitu memiliki kecenderungan datar, sementara daerah hulu dimana sungai-sungai yang bermuara di
Provinsi DKI Jakarta memiliki ketinggian yang cukup tinggi yaitu sekitar 8-15 persen di wilayah Bogor dan Cibinong, sedangkan daerah Ciawi-Puncak memiliki ketinggian lebih
dari 15 persen. Fenomena banjir yang terjadi di Jakarta tidak lepas dari kemiringan lerengnya,
lokasi kota Jakarta sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.3 di atas, masih tergolong dalam tingkat kemiringan lereng 0-3 persen. Kemiringan lereng pada kota Tangerang
dan Bekasi memiliki karakteristik yang sama, sehingga dapat dinyatakan bahwa sebagian besar kawasan Jabodetabek berada pada kemiringan lereng relatif landai.
Dengan kondisi kemiringan lahan yang demikian, ditambah dengan 17 sungai yang mengalir di wilayah Provinsi DKI Jakarta menyebabkan kecenderungan semakin
rentannya wilayah Jakarta untuk tergenang air dan banjir pada musim hujan. Terlebih jika memperhatikan tingginya tingkat perkembangan wilayah di sekitar Jakarta,
menyebabkan semakin rendahnya resapan air kedalam tanah dan menyebabkan run off air semakin tinggi, yang pada gilirannya akan memperbesar ancaman banjir di wilayah
Provinsi DKI Jakarta.
2.1.4.4 Geologi