127
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
2.2.2.5. Fokus Urusan Pemerintahan Umum
Urusan Pemerintahan umum merupakan indikator-indikator yang terdapat dalam Bakesbangpol DKI Jakarta. Untuk kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas, dan OKP
jumlah pembinaannya terus menurun dari tahun 2011 hingga 2014. Pada tahun 2015 jumlah pembinaan terhadap LSM, Ormas, dan OKP meningkat walupun hanya
1dibandingkan dengan tahun 2014. Pelaksanaan kegiatan pembinaan politik daerah berfluktuatif jumlahnya. Pada tahun 2012 kegiatan pembinaan politk daerah berkurang
sebanyak 4 pembinaan dibandingkan dengan tahun 2011. Pada tahun 2013 kegiatan pembinaan politik daerah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 38 pembinaan.
Hingga tahun 2015, kegiatan pembinaan politik daerah terus mengalami penurunan hingga mencapai 15 pembinaan.
Tabel 2.67 Indikator Urusan Pemerintahan Umum
Indikator Tahun
2011 2012
2013 2014
2015 1
2 3
4 5
6
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas
dan OKP 41
32 12
9 10
Kegiatan pembinaan politik daerah
17 13
38 18
15 Sumber: Badan Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta
2.2.3. ASPEK DAYA SAING DAERAH
2.2.3.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Kemampuan ekonomi daerah terkait dengan daya saing daerah adalah kapasitas
ekonomi daerah harus memiliki daya tarik attractiveness bagi pelaku ekonomi yang
telah berada didalam dan akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan nilai tambah
bagi peningkatan daya saing daerah.
2.2.3.1.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
Salah satu indikator yang dapat menggambarkan aspek kemampuan ekonomi daerah dalam peranannya sebagai pendorong daya saing daerah adalah indikator
128
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Indikator ini menggambarkan tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah
tangga. Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah. Adapun rasio pengeluaran konsumsi rumah tangga per
kapita Provinsi DKI Jakarta pada periode 2010-2015 menunjukan tren yang meningkat.
Tabel 2.68 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Indikator Tahun
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Pengeluaran konsumsi rumah
tangga per kapita per bulanRupiah
1.047.996 1.223.946
1.415.312 1.542.121
1.661.175 na
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, 2016
2.2.3.1.2. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Rumah Tangga Per Kapita
Salah satu komponen pengeluaran Rumah Tangga adalah pengeluaran Rumah Tangga non makanan. Dari indikator ini dapat dilihat bagaimana kecenderungan
masyarakat untuk membelanjakan pendapatannya selain makanan. Masyarakat DKI Jakarta sendiri dalam periode 2010-2014 menunjukkan kecenderungan peningkatan
konsumsi non makanan.
Tabel 2.69 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga non Makanan
Indikator Tahun
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Total pengeluaran
Rumah Tangga Non Makanan
per Kapita per Bulan Rp
654.838 777.033
898.262 963.305
1.057.520 na
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, 2016
2.2.3.2. Fokus Fasilitas wilayahinfrastruktur
Fasilitas wilayah dan infrastruktur menunjang daya saing daerah dalam mendukung aktivitas ekonomi daerah di berbagai sektor di suatu daerah dan antar-
wilayah. Semakin lengkap ketersediaan wilayahinfrastruktur, semakin kuat dalam menghadapi daya saing daerah.
129
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
2.2.3.2.1. Fasilitas Listrik Dan Telepon
Salah satu perangkat yang memudahkan masyarakat DKI Jakarta untuk melakukan komunikasi adalah telepon rumah dan telepon seluler HP. Tren persentase
rumah tangga yang memiliki telepon rumah di DKI Jakarta terus menurun dari 27,35 pada tahun 2010 menjadi 18,36 pada tahun 2015. Hal dimungkinkan dengan semakin
banyaknya pengguna telepon seluler dan meninggalkan telepon rumah.
Tabel 2.69 Penggunaan Telepon Rumah dan Seluler
Indikator Tahun
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1 2
3 4
5 6
7
Persentase Rumah tangga yang
memiliki telpon rumah
27,35 26,69
21,64 19,11
18,78 18,36
Persentase Rumah tangga yang
menguasai HP 92,69
96,05 96,76
97,91 97,24
82,81 Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, 2016
Ketersediaan daya listrik di Jakarta sudah melebihi dibandingkan dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat sejak tahun 2010. Pada tahun 2015 rasio ketersediaan
listrik di DKI Jakarta sudah mencapai 107,05. Sementara itu, persentase rumah tangga yang menggunakan listrik di DKI Jakarta sudah mencapai 100 sejak tahun 2011.
Tabel 2.70 Ketersediaan dan Penggunaan Listrik
Indikator Tahun
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1 2
3 4
5 6
7
Rasio ketersediaan daya listrik 109,80 109,56 108,56 107,25 107,08 107,05 Persentase rumah tangga
yang menggunakan listrik 97,36
100,75 102,10 100,28 na na
Sumber: Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta, 2016
2.2.3.2.2. Ketersediaan Fasilitas Perdagangan Dan Jasa
Sebagai kota perdagangan dan jasa, DKI Jakarta memiliki berbagai fasilitas penunjang yang menjadi daya tarik bagi investor untuk berinvestasi, serta bagi para
wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke DKI Jakarta, adapun fasilitas tersebut secara rinci dapat dilihat pada Tabel-tabel berikut.
130
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
Tabel 2.71 Jumlah Usaha Restoran No
Uraian Tahun
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1 2
3 4
5 6
7 8
a Usaha Restoran
Golongan tertinggi
1.588 1.647
1.656 1.668
1.678 1.893
b Usaha Restoran
Golongan menengah
1752 1.817
1.841 1.852
1.860 2.009
c Usaha Restoran
Golongan terendah
35 97
108 122
141 189
d Jumlah Seluruh
Usaha Restoran
penjumlahan a+b+c
3.375 3.561
3.605 3.642
3.679 4.091
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, 2016
131
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
Tabel 2.72 Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Indikator 2011
2012 2013
2014 2015
Jumlah Hotel
Jumlah Kamar
Jumlah Tempat
Tidur Jumlah
Hotel Jumlah
Kamar Jumlah
Tempat
Tidur Jumlah
Hotel Jumlah
Kamar Jumlah
Tempat
Tidur Jumlah
Hotel Jumlah
Kamar Jumlah
Tempat
Tidur Jumlah
Hotel Jumlah
Kamar Jumlah
Tempat
Tidur
Hotel Bintang 5
24 9.353
11.864 23
9368 11936
26 10.411
13.383 26
9.881 12.571
27 10.447
13.232 Hotel Bintang
4 32
7.993 11.968
33 8307
12427 34
8.572 12.859
39 10.241
14.953 41
10.675 15.212
Hotel Bintang 3
48 6.430
8.821 59
7521 10202
60 7.767
11.025 72
9.365 13.570
77 9.924
14.510 Hotel Bintang
2 35
3.458 4.846
37 3378
4860 40
3.631 5.223
46 4.200
6.309 54
5.146 7.212
Hotel Bintang 1
23 1.549
2.228 23
1561 2319
25 1.916
2.671 22
1.817 2.556
29 2.819
3.833 Hotel MElati
163 6.562
8.881 175
7145 9654
180 7.096
9.100 191
7825 10352
183 7877
9948 Pondok
Wisata 20
210 256
19 252
303 17
180 231
20 261
766 19
417 486
Penginapan Remaja
4 119
293 2
75 75
2 76
76 1
48 304
3 123
341 Villa
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- Jasa
akomodasi lainnya
16 640
1.146 12
509 809
22 716
1.157 4
98 141
7 235
274 Jumlah
365 36.314
50.302 383
38116 52585
406 40.365
55.725 421
43.737 61.522
440 47663
65048 Sumber: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
132
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.2.3.3. Fokus Iklim Berinvestasi