Hidrologi Karakteristik Lokasi dan Wilayah

44 PENYELENGGARAAN PEMERINTAH

2.1.4.5 Hidrologi

Potensi air bawah tanah di Provinsi DKI Jakarta sebagian besar terletak dalam cekungan air bawah tanah yang tidak mengenal batas administrasi pemerintahan dan bersifat lintas KabupatenKota yang dibatasi oleh batas-batas hidrogeologi, yang secara teknis diatur dalam Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 716 K40MEM2003 tentang Batas Horisontal Cekungan Air Tanah Di Pulau Jawa dan Pulau Madura, berikut Peta Cekungan Air Tanah Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Menurut keputusan tersebut, Provinsi DKI Jakarta berada pada Cekungan Air Tanah CAT Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta yang merupakan cekungan air tanah lintas Provinsi, yang berada di antara Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Jawa Barat dengan luas sekitar 1.439 km 2 . Sebarannya mencakup sebagian Kota Tangerang dan sebagian Kabupaten Tangerang, seluruh wilayah DKI Jakarta, sebagian Kabupaten Bogor dan sebagian Kabupaten Bekasi. Litologi akuifer utama dari cekungan air tanah Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta merupakan: endapan sungai pasir, kerikil, kerakal, dan bongkah; endapan kipas gunung api; pasir, kerikil, dan kerakal; endapan pematang pantai; pasir halus-kasar mengandung cangkang moluska; tuf Banten; tuf, tuf batu apung; dan batu pasir tufan. Jumlah air tanah bebas 803 juta m 3 tahun, sedangkan jumlah air tanah tertekan 40 juta m 3 tahun. Sistem akufiernya bersifat multi layers yang dibentuk oleh endapan kuarter dengan ketebalan mencapai 250 meter. Ketebalan akuifer tunggal antara 1 – 5 meter, terutama berupa lanau sampai pasir halus. Kelulusan horizontal antara 0,1 – 40 meterhari, sementara kelulusan vertikalnya berdasarkan hasil simulasi aliran air tanah CAT Jakarta sekitar 250 m 2 hari air tanah pada endapan kuarter mengalir pada system akuifer ruang antar bulir. Di daerah pantai umumnya didominasi oelh air tanah panyauasin yang berada di atas air tanah tawar kecuali di daerah yang disusun oleh endapan sungai lama dan pematang pantai. Akuifer produktif umumnya dijumpai sekitar kedalaman 40 mbmt dan mencapai kedalaman maksimum 150 mbmt. Pembagian system akuifer di CAT Jakarta yang hingga saat ini digunakan adalah sebagai berikut: 45 PENYELENGGARAAN PEMERINTAH o Sistem akufier tidak tertekan yang berada pada kedalaman 0-40 mbmt, disebut sebagai kelompok akuifer I o Sistem akuifer tertekan atas yang berada pada kedalaman 40-140 mbmt, disebut sebagai kelompok akuifer II o Sistem akuifer tertekan bawah yang berada pada kedalaman 140 – 250 mbmt, disebut sebagai kelompok akuifer III Pembagian akuifer di CAT Jakarta tersebut didasarkan atas dijumpainya lempung berfaies laut yang memisahkan sistem akuifer yang satu dengan lainnya. Mengatasi sistem akuifer di daerah pemantauan adalah endapan tersier yang bersifat relatif sangat kedap air.Berdasarkan letaknya, Kota Jakarta termasuk kota delta delta city yaitu kota yang berada pada muara sungai yang umumnya berada di bawah permukaan laut, dan cukup rentan terhadap perubahan iklim. Meskipun demikian, keberadaan sungai dan laut menyebabkan sebuah delta city memiliki keunggulan strategis, terutama dalam hal transportasi perairan. Kota delta umumnya berada di bawah permukaan laut, dan cukup rentan terhadap perubahan iklim. Panjang dan luas dari masing-masing sungaikanal menurut peruntukannya adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Panjang dan Luas SungaiKanal di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 No. SungaiKanal Panjang m Luas m 2 Peruntukan 1 2 3 4 5 1. Ciliwung 21.660 515.600 Usaha Perkotaan 2. Krukut 18.370 206.340 Air Baku Air Minum 3. Mookervart 8.000 215.000 Air Baku Air Minum 4. Kali Angke 4.350 175.375 Usaha Perkotaan 5. Kali Pesanggarahan 11.400 142.500 Perikanan 6. Kali Grogol 21.600 367.325 Perikanan 7. Kali Cideng 12.700 291.000 Usaha Perkotaan 8. Kalibaru Timur 12.600 75.600 Usaha Perkotaan 9. Cipinang 9.060 72.480 Usaha Perkotaan 10. Sunter 21.290 540.900 Usaha Perkotaan 11. Cakung 26.605 476.175 Usaha Perkotaan 12. Buaran 8.800 154.000 Usaha Perkotaan 13. Kalibaru Barat 14.250 106.875 Air Baku Air Minum 14. Cengkareng Drain 2.950 147.500 Usaha Perkotaan 15. Jati Kramat 3.270 21.255 Usaha Perkotaan 46 PENYELENGGARAAN PEMERINTAH No. SungaiKanal Panjang m Luas m 2 Peruntukan 1 2 3 4 5 16. Ancol 3.650 155.700 Usaha Perkotaan 17. Banjir Kanal Barat 14.250 855.000 Perikanan Sumber: Jakarta Dalam Angka Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2016

2.1.4.6 Klimatologi