Perbaikan gizi masyarakat bab4 2015

Profil Kesehatan Tahun 2015 Bab IV-46 Tahun 2006, sedangkan untuk Tahun 2013 menggunakan pedoman tahun 2010, dimana ada 8 indikator yang menjadi persyaratannya.

F. Perbaikan gizi masyarakat

Untuk kasus kekurangan vitamin A pada Tahun 2015 tidak ditemukan, kemungkinan hal ini dipengaruhi dari hasil cakupan distribusi vitamin A pada tahun sebelumnya yang cukup tinggi. Saat ini, distribusi vitamin A, dilakukan secara langsung di teteskan kepada sasaran di posyandu, sehingga kemungkinan untuk tidak tertelan cukup kecil. Tahun 2015 ini, cakupan distribusi Vitamin A pada anak balita adalah 98,63. Sedangkan untuk bayi 6 – 11 bulan adalah 99,69. Pada Tahun 2014 ini gizi buruk mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, sebagaimana telah dibahas pada bab III. Penanganan untuk kasus gizi ini memerlukan upaya yang melibatkan lintas sektor dan program karena pada dasarnya permasalahan gizi maupun permasalahan kesehatan lainnya tidak dapat diselesaikan oleh orang kesehatan saja melainkan secara bersama-sama dengan lintas sektor maupun lintas program. Pemberian tablet Fe pada Ibu Hamil juga merupakan salah satu protap pelayanan ibu hamil yang diberikan bidan dalam kunjungan 1 sampai 4. Pencatatan dilakukan adalah ibu hamil menerima tablet Fe-nya, terlepas dari apakah tablet tersebut di minum atau tidak. Untuk cakupan Fe3 Tahun 2015 sebesar 94,30 meningkat dari tahun sebelumnya. Sedangkan capaian pelayanan imunisasi pada ibu hamil TT2 plus mencapai 71,91 jauh meningkat dari tahun lalu 41,5 kendala tahun lalu adalah karena vaksin yang tidak tersedia. Cakupan Asi Eksklusif 0 AE0 sama dengan cakupan Asi Eksklusif 6 AE6 dan dicatat lulus AE6. Sedangkan jika ada satu kali saja diberikan makanan pendamping, maka tidak lagi masuk dalam pencatatan cakupan Asi Eksklusif selanjutnya. Untuk cakupan Asi Eksklusif Tahun 2015 mencapai 94,92 meningkat dari Tahun 2014 yaitu 93,06. Peningkatan ini menandakan upaya yang dilakukan telah menunjukkan hasil positif Profil Kesehatan Tahun 2015 Bab IV-47 diantaranya upaya kampanye ASI Eksklusif, penyuluhan rutin di posyandu tentang pentingnya AE, dan adanya kelas ibu hamil, yang memberikan pengetahuan pentingnya ASI dan juga kebijakan dari pemerintah pusat tentang larang promosi susu formula dibawah usia 6 bulan.

G. Pelayanan kesehatan dalam situasi bencana