Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang

Profil Kesehatan Tahun 2015 Bab IV-41 Cakupan Program Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2015 telah mencapai 64,25 dari target 100 atau universal health coverage pada tahun 2019 yang terdiri dari peserta PBI Pusat 53,19, peserta Askes, PNS, TNIPOLRI dan peserta Jamsostek, 5,36, PBI APBD I, 2,48, APBD II 0,88 dan peserta BPJS Kesehatan secara mandiri 1,37. Untuk meningkatkan cakupan kepesertaan JKN menuju universal health coverage telah dilaksanakan sosialisasi tingkat camat, kepala desa, kepala dusun, tokoh agama dan tokoh masyarakat, kader kesehatan dan kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat yang tersebar disemua kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. Agar peserta Jaminan Kesehatan Nasional dapat memperoleh manfaat pelayanan kesehatan maka telah dilaksanakan peningkatan kompetensi petugas, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan serta melakukan monitoring dan pembinaan secara berkala agar pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional dapat dilaksanakan dengan baik sesuai pedoman pelaksanaan, serta dapat dirasakan manfaatnya oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional sehingga universal health coverage dapat tercapai pada 1 Januari 2019.

B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang

Sistem rujukan di Kabupaten Lombok Barat sebetulnya cukup berjalan dengan baik, meskipun masih adanya keluhan terhadap rujukan balik yang belum terlaksana optimal. Sistem ini telah dilakukan pembinaan dan koordinasi antara Puskesmas dan Jaringannya, Puskesmas dengan Rumah Sakit Daerah, Rumah Sakit Propinsi bahkan sampai ke Rumah Sakit di luar daerah, yang terkait dengan rujukan Jamkesmas. Bahkan pembagian rayon dalam rujukan juga telah disepakati, hal ini terkait dengan letak Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Barat yang terletak di ibu kota Kabupaten, sehingga untuk kecamatan yang berada dekat dengan Rumah Sakit Propinsi, diberikan kebijakan untuk dapat merujuk langsung ke RS Propinsi. Sementara itu, untuk kebijakan gawat darurat, semua sarana pelayan kesehatan di 17 puskesmas di wilayah Kabupaten Lombok Barat Profil Kesehatan Tahun 2015 Bab IV-42 sudah memenuhi kriteria pelayanan gawat darurat level 1 yaitu melakukan jaga 24 jam dengan kualifikasi perawat yang telah dilatih BTCLS. Desa Siaga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat baik masalah kesehatan, ataupun bencana. Dalam desa siaga, juga diupayakan salah satunya ambulan desa, yang merupakan salah satu bentuk penunjang dalam sistem rujukan. Selain itu, akses ketersediaan darah juga merupakan hal yang diperlukan untuk ibu hamil dan neonatus. Kesiapan pendonor baik yang ada di desa siaga ataupun relawan yang ada diluar desa siaga sangat diperlukan dalam system ini. Upaya ini sebenarnya sangat mendukung penurunan kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan. Namun, banyak juga faktor yang menghambat ketersediaan darah ini, misalnya tidak adanya tempat dilakukannya pengambilan darah di desa, kurang terkoordinirnya pendonor pada saat terjadinya kasus, atau pada saat akan dilakukan pengambilan darah, para pendonor tidak berani untuk diambil darahnya. Untuk mengatasi hal ini, sosialisasi tentang pentingnya donor darah dan pembentukan kelompok pendonor darah yang ada di desa, agar upaya penyediaan darah berhasil. Berdasarkan data dalam tabel lampiran profil ini, jumlah kunjungan Rawat Inap di puskesmas perawatan tercatat tahun 2014 adalah 5.152, sementara tahun 2013 adalah 5.656 dari data tersebut, dapat dilihat cakupan rawat inap mengalami penurunan. Penurunan cakupan rawat inap ini lebih disebabkan karena semakin banyaknya pilihan masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan swasta, karena peningkatan jumlah klinik pratama di Lombok Barat. Sedangkan Rumah Sakit Tripat tahun 2014 mencatat sebanyak 9.183 kunjungan meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu sebanyak 8.987, sehingga cakupan kunjungan menjadi 2,2 jika dibandingkan dengan jumlah penduduk. Persentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan telah mencapai 100. Dan sejak pertengahan tahun 2009, telah dibentuk pula UPTD Laboratorium Kabupaten yang melayani pemeriksaan sample air dan terus dikembangkan pelayanannya hingga saat ini. Profil Kesehatan Tahun 2015 Bab IV-43

C. Pemberantasan penyakit menular