Pekerjaan Pier Head dan Back Wall

IV.10 Pekerjaan Pier Head dan Back Wall

Setelah pekerjaan kedua kolom, dilanjutkan dengan pekerjaan pier head serta back wall yang berada di atas kolom pilar dengan mutu beton ready mix K-350

3 yang dicor 2 tahap, yaitu dengan volume ±42 m 3 untuk pier head dan ±30 m untuk back wall pada pelaksanaan ini. Fungsi pokok pier head antara lain sebagai

tumpuan perletakan bentang jembatan yang kemudian akan menyalurkan gaya dari PCI girder menuju struktur yang berada di bawahnya. Sedangkan fungsi dari back wall adalah sebagai dinding pembatas pertemuan antar PCI girder yang akan dipasang. Uraian pekerjaan adalah sebagai berikut :

1. Mendirikan scaffolding diatas footing seperti Gambar 4.45. Pekerjaan mendirikan scaffolding meliputi pemasangan sleeper dengan jarak ±0,5 m hingga ±1 m antar sleeper, kemudian di atas sleeper dipasang tiang – tiang penyanggah serta bracing penyanggah dengan elevasi sesuai dengan ketinggian kolom pilar. Setelah itu, dipasang sleeper lagi pada ujung atas tiang penyanggah.

2. Melakukan survey elevasi (leveling) dan kemiringan dengan waterpass dan rambu ukur untuk pemasangan bekisting sesuai dengan gambar kerja.

3. Pemasangan bekisting base form dan side form pier head seperti Gambar 4.46 yang berupa plywood pinolith film yang dipasang sesuai gambar kerja.

Bekisting ini ditunjang oleh support baja – baja profil yang merupakan hasil fabrikasi sebelumnya yang tersusun diatas tiang – tiang.

4. Pembesian tulangan pokok pier head D25-150 untuk bagian bawah dan D16-150 untuk bagian atas seperti Gambar 4.47 yang mengacu pada gambar detail. Setelah itu, dianyam juga tulangan sengkang luar D19-100 dan tulangan sengkang dalam sebelah kiri kanan D16-150 yang mengacu pada gambar detail. Baja tulangan merupakan hasil fabrikasi sebelumnya yang telah dikelompokkan sesuai kode sebagai pembedanya. Untuk mengantisipasi lendutan sementara akibat berat sendiri tulangan, maka perlu dipasang batu tahu berbentuk silinder setebal ±

70 mm tiap 1 m 2 di bawah tulangan bawah.

5. Pembesian tulangan pokok back wall D25-100 untuk bagian atas dan D16-150 untuk bagian pinggang seperti Gambar 4.48 yang mengacu pada gambar detail. Selain itu terdapat juga tulangan sengkang luar dan dalam D16 –200.

6. Kemudian, dilakukan opnam atau inspeksi kualitas dan kuantitas pekerjaan oleh tim konsultan pengawas. Kebersihan daripada bekisting pier head perlu diperhatikan.

7. Pemasangan bekisting end form pier head yang berupa plywood pinolith film yang dipasang sesuai gambar kerja seperti Gambar 4.49. Bekisting ini berfungsi sebagai penutup sisi ujung pier head.

8. Sebelum dicor, terlebih dahulu dasar permukaan beton yang akan dicor disiram – siram dengan Sikabond NV supaya pertemuan antara kolom dan pier head lebih monolit. Setelah siap, pier head dicor dari ready mix truk mixer dengan bantuan concrete pump seperti Gambar 4.50. Pengecoran beton dimulai dari bagian tengah lalu menuju sisi samping pier head. Perlu diperhatikan bahwa pengecoran dengan bantuan concrete pump harus memperhatikan tinggi jatuh beton, yaitu tidak boleh lebih dari 1,5 m. Hal ini dikarenakan oleh bila tinggi jatuh melampaui 1,5 m, maka dapat menyebabkan segregasi pada beton. Disamping itu, beton juga dibongkar pada sebuah troly untuk sampel benda uji kubus dan slump test.

9. Selagi dicor, beton juga dipadatkan dengan concrete vibrator yang prosedur penggunaannya sama seperti sebelumnya seperti Gambar 4.51.

10. Jika pengecoran telah mencapai batas cor dan sesuai tinggi rencana, maka pengecoran telah selesai. Hasil pengecoran harus expose, sehingga perlu pengawasan dalam penggunaan vibrator dan nilai slump beton.

11. Kemudian, dilakukan curing dengan penyemprotan air dan menutup coran beton dengan terpal basah selama minimal 7 hari tanpa gangguan yang serius.

12. Bekisting dapat dibongkar setelah minimal 3 x 24 jam untuk side form dan end form. Untuk bekisiting base form, pembongkaran baru boleh dilakukan setelah mutu beton telah mencapai kekuatan minimal 85% atau berumur minimal 21 hari. Pembongkaran dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga agar tepian beton tidak hancur.

13. Setelah melalui masa curing pier head, maka pemasangan bekisting untuk back wall yang berupa plywood pinolith film dapat dilaksanakan sesuai gambar kerja seperti Gambar 4.52. Kebersihan daripada bekisting back wall perlu diperhatikan sebelum dilakukan pengecoran.

14. Kemudian, sebelum dicor, terlebih dahulu dasar permukaan beton yang akan dicor disiram – siram dengan Sikabond NV supaya pertemuan antara pier head dan back wall lebih monolit.. Setelah siap, back wall dicor dari ready mix truk mixer dengan bantuan concrete pump seperti Gambar 4.53. Pengecoran beton dimulai dari bagian tengah back wall. Disamping itu, beton juga dibongkar pada sebuah troly untuk sampel benda uji kubus dan slump test.

15. Selagi dicor, beton juga dipadatkan dengan concrete vibrator yang prosedur penggunaannya sama seperti sebelumnya seperti Gambar 4.54.

16. Jika pengecoran telah mencapai batas cor dan sesuai tinggi rencana, maka pengecoran telah selesai. Hasil pengecoran harus expose, sehingga perlu pengawasan dalam penggunaan vibrator dan nilai slump beton.

17. Kemudian, dilakukan curing dengan penyemprotan air dan menutup coran beton dengan terpal basah selama minimal 7 hari tanpa gangguan yang serius.

18. Bekisting back wall dapat dibongkar setelah minimal 3 x 24 jam. Pembongkaran dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga agar tepian beton tidak hancur.

Gambar 4.45 Scaffolding Pier Head

Gambar 4.46 Pemasangan Bekisting Base Form dan Side Form Pier Head

Gambar 4.47 Pembesian Tulangan Pier Head

Gambar 4.48 Pembesian Tulangan Back Wall

Gambar 4.49 Pemasangan Bekisting End Form Pier Head

Gambar 4.50 Pengecoran Pier Head

Gambar 4.51 Pemadatan Pier Head dengan Concrete Vibrator

Gambar 4.52 Pemasangan Bekisting Back Wall

Gambar 4.53 Pengecoran Back Wall

Gambar 4.54 Pemadatan Back Wall dengan Concrete Vibrator

Gambar 4.55 Pilar Jembatan