Operator aritmetik (aritmatika)
3.4.2. 21 Operator aritmetik (aritmatika)
Operator aritmetik hanya dapat dikenakan pada operan bertipe bilangan bulat atau bilangan real. Ada dua macam operator aritmetik, yaitu operator aritmetik tunggal dan operator aritmatik biner. Perbedaan kedua operator ini terletak pada jumlah operan pada operator aritmetik tunggal, operan yang digunakan hanya satu; sedangkan pada operator aritmatik biner, operan yang digunakan berjumlah dua.
Ada dua macam operator aritmetik tunggal seperti terlihat pada table dibawah ini.
Operator
Tipe Hasil +
Operasi
Tipe Operan
Identitas
Bilangan bulat
Bilangan bulat
Bilangan real -
Bilangan real
Invers
Bilangan bulat
Bilangan bulat
Bilangan real
Bilangan real
Tabel 7. Operator aritmetik tunggal
Berikut ini adalah contoh penggunaan operator aritmetik tunggal. x := -y; Yang artunya nilai x sama dengan invers dari nilai y. contoh lain: x := +y;
Yang sama artinya dengan x := y; Oleh karena itulah, operator identitas jarang digunakan. Bnyak orang lebih suka
menuliskan y bukan +y karena memang lebih praktis. Ada enam macam operator aritmetik biner seperti terlihat pada table dibawah ini.
Operator Operasi
Tipe operan
Tipe hasil
+ Penjumlahan
bilangan bulat
bilangan bulat
bilangan real -
bilangan real
Pengurangan
bilangan bulat
bilangan bulat
21 Pranata, Antony. 2002. Algoritma dan Pemrogaman. Jakarta : Penerbit Graha Ilmu, 2002.h.22-24.
bilangan real *
bilangan real
Perkalian
bilangan bulat
bilangan bulat
bilangan real /
bilangan real
Pembagian
bilangan bulat
bilangan real
bilangan real div
bilangan real
bilangan bulat mod
Pembagian bilangan bulat
bilangan bulat
Sisa pembagian (modulus)
bilangan bulat
bilangan bulat
Tabel 8. Operator aritmetik biner
Berikut ini adalah contoh penggunaan operator aritmetik biner. x := y + z; x := a – b – c - d; x := 5 + 9 + 3.14; x := a / b; x := a + b – c * d; z := 10 div 2; z := 1 mod j; Yang perlu anda perhatikan di sini adalah bahwa ada dua macam pembagian.
Yang pertama adalah pembagian dengan operator /. Pembagian ini selelu menghasilkan bilangan real. Yang kedua adalah pembagian dengan operator div. pembagian ini selelu menghasilkan bilangan bulat dan operannya juga selalu bilangan bulat.
3.4.3. Operator pemanipulasi bit
Operasi ini berhubungan dengan pemanipulasian bit pada operan misalnya menggeser bit kekanan, memutar bit ke kiri, dan sebagainya. Operasi ini hanya dapat dikenakan pada operan bertipe bilangan bulat dan hasil operasinya juga selalu bilangan bulat. Ada enam macam operator pemanipulasi bit seperti terlihat pada table dibawah ini.
Operator Operasi not
Invers and
Logika and or
Logika or xor
Logika xor shl
Penggeseran bit ke kiri shr
Penggeseran bit ke kanan
Tabel 9. Operator pemanipulasi bit
Operator and, or dan xor mengevaluasi masing-masing bit pada operan- operannya. Pada operator and, jika bit dari kedua operan bernilai 1 maka bit hasil operasinya juga bernilai 1; jika tidak, bit hasil operasinya bernilai 0. Contoh :
. x := y + z; Pada operator or, jika bit dari kedua operan mempunyai nilai 0 maka bit hasil
operasinya juga bernilai 0; jika tidak, bit hasil operasinya bernilai 1. Contoh : x := 1 or 0; {x=1} Pada operator xor, akan mengembalikan 1 jika salah satu bit bernilai 1 dan yang
lin bernilai 0. Jika tidak, hasil operasinya bernilai 0. Contoh: x := 1 xor 0; {x=1} Operator not membalik bit-bit operannya. Jika operannya bernilai 1, hasilnya
adalah 0. Sebaliknya, jika operan bernilai 0, hasilnya adalah 1. Table dibawah ini adalah hasil operator not, and, or dan xor untuk berbagai kombinasi bit.
Tabel 10. Hasil operator not, and, or dan xor, untuk berbagai kombinasi bit
Operator shl dan shr masing-masing, digunakan untuk menggeser bit-bit operannya ke kiri atau kekanan. Contoh : x := y shl 2; Yang artinya bit-bit pada variable y digeser ke kiri sejauh 2 bit. Contoh lain :
a := b shr 5; Yang artinya bit-bit pada variable b digeser ke kanan sejauh 5 bit.