Sifat Fisik Sinar-X Interaksi Sinar-X dengan Materi

bola lampu searah dan berjarak sama dengan berkas sinar-X. cermin tersebut berguna untuk memantulkan cahaya lampu dalam kotak kolimator, sehingga menunjukkan ukuran sinar-X yang diperlukan dan tergambar pada lapangan penyinaran. Jarak lampu menuju cermin harus sama dengan jarak focus menuju cermin .

2.3 Sifat Fisik Sinar-X

Adapun sifat-sifat fisik sinar-X adalah 1. Daya Tembus. Sinar-X dapat menembus bahan, dengan daya tembus sangat besar dan digunakan dalam radiografi. Makin tinggi tegangan tabung besarnya tegangan yang digunakan, makin besar daya tembusnya. 2. Pertebaran. Apabila berkas sinar-X melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas tersebut akan bertebaran ke segala jurusan, menimbulkan radiasi sekunder radiasi hambur pada bahanzat yang dilaluinya. 3. Penyerapan. Sinar-x dalam radiografi diserap oleh bahanzat sesuai dengan berat atom atau kepadatan bahanzat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat atomnya, makin besar penyerapannya. 4. Efek Fotografik. Sinar-X dapat menghitamkan emulsi film emulsi perak-bromida setelah diproses secara kimiawi dibangkitkan di kamar gelap. 5. Pendar Fluor Fluoresensi. Sinar-X menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium-tungstat atau zink- sulfid memendarkan cahaya luminisensi, bila bahan tersebut dikenai radiasi sinar-X Arif Jauhari, 2008.

2.4 Interaksi Sinar-X dengan Materi

Interaksi sinar-X dengan materi mengakibatkan kehilangan energi dari sinar-X pada saat melewati materi zat terjadi karena tiga proses utama, yaitu: Universitas Sumatera Utara  Efek fotolistrik  Efek Compton  Efek produksi pasangan Efek fotolistrik dan Efek Compton timbul karena interaksi antara sinar-X dengan elektron-elektron dalam atom dari materi zat itu, sedang efek produksi pasangan timbul karena interaksi dengan medan listrik inti atom Arif Jauhari, 2008. Apabila I adalah intensitas sinar-X yang datang pada suatu permukaan materi zat dan I x adalah intensitas sinar-X yang berhasil menembus lapisan setebal x materi tersebut maka akan terjadi pengurangan intensitas. Hubungan antara I dengan I x adalah sebagai berikut: Ix = I e mx ........................................................................ 2.1 m disebut koefisien absorbsi linier. Oleh karena m tidak memiliki satuan, maka jika x dinyatakan dalam cm haruslah m dinyatakan dalam 1cm cm -1 . Seringkali lebih disukai untuk menggantikan x dengan rx dan dinyatakan dalam gramcm 2 yaitu yang menyatakan massa dari lapisan tebal x dengan penampang 1 cm 2 . Sedangkan m digantikan menjadi m r dinyatakan dalam cm 2 gram, disebut koefisien absorpsi massa.  Efek foto listrik. Pada efek foto listrik energi foton diserap oleh atom, yaitu oleh elektron, sehingga elektron tersebut dilepaskan dari ikatannya dengan atom. Elektron yang dilepaskan oleh efek foto listrik disebut foto elektron. Proses efek foto listrik terutama terjadi pada foton yang berenergi rendah yaitu antara energi 0, 01 MeV hingga 0, 5 MeV bila energinya kecil. Universitas Sumatera Utara  Ha Pengha sebuah fo elektron y datang, se Da mungkin s energi dib semakin kekekalan amburan C amburan co oton dan s yang diangg eperti yang Gamba se alam suatu t semua ener buat kekal. dimungkink n semua ene Compton ompton mer ebuah elek gap bebas ditunjukkan ar 2.2 Pengha empurna anta tumbukan a rgi foton da Hal ini dap kan. Jika h rgi foton di Gambar 2. rupakan sua ktron bebas tenaga ikat n pada gam amburan com ara sebuah fo antara sebua apat dipinda pat diperlih hal itu me iberikan kep 1 Efek foto li atu tumbuka s. Dimana t elektron le mbar di bawa mpton: suatu oton dan sebu ah foton dan ahkan ke el hatkan deng emang ben pada elektro istrik. an lenting s foton beri ebih kecil d ah ini: tumbukan le uah elektron. n elektron b ektron jika an berasum ar, maka m on . sempurna a interaksi de dari energi enting . bebas maka a momentum msi bahwa r menurut hu antara engan foton tidak m dan reaksi ukum Universitas Sumatera Utara  Ef Proses Apabila fo sebagai ga massanya juga sama energi: hv 1 = K + = En K - = En Oleh k minimal kecepatan

2.5 Dosis