Aturan-aturan dalam Pengiriman Atlet

BAB V ATURAN-ATURAN DALAM PENGIRIMAN ATLET DAN HASIL

KEJUARAAN

5.1 Aturan-aturan dalam Pengiriman Atlet

Dalam mengikuti suatu kejuaraan tenis meja, para anggota UKM tenis meja USU dapat bebas dan memiliki suatu kewajiban untuk mengikuti kejuaraan tersebut dan tentunya dalam mengikuti suatu pertandingan tersebut, ada aturan- aturan yang harus ditaati, dan aturan-aturan tersebut dapat dirasakan oleh semua anggota UKM tenis meja USU. Seperti yang dikatakan Malinowski, Hilman Hadikusuma 1942 : 48 bahwa dikatakan aturan-aturan hukum apabila aturan itu dirasakan dan dianggap menimbulkan kewajiban di satu pihak dan hak-hak di lain pihak. Untuk mengikuti suatu pertandingan dan pengiriman atlet dalam suatu kejuaaraan tenis meja maka biasanya harus diketahui terlebih dahulu oleh pihak rektorat USU, harus ada surat resmi yang dikirim ke biro rektorat bagian kemahasiswaan USU oleh panitia penyelenggaraan pertandingan tenis meja tersebut dan kemudian dari pihak rektorat USU akan berkoordinasi dengan pengurus UKM tenis meja untuk disampaikan kepada seluruh anggota UKM yang bersedia ikut serta dalam pertandingan tersebut. Pertandingan kejuaaraan tenis meja yang biasanya diikuti oleh UKM tenis meja USU adalah pertandingan antar universitas se-kota medan, pertandingan persahabatan, pertandingan yang diselenggarakan oleh klub di sumatera utara, pertandingan yang diselenggarakan Universitas Sumatera Utara oleh PTMSI maupun KONI, Pekan olahraga mahasiswa sumatera utara POMSU, pertandingan yang diselenggarakan oleh universitas lain yang bersifat nasional seperti ITB Open, serta yang bersifat internasional seperti IMT-GT. Semua pertandingan ini tercantum dalam program kerja UKM tenis meja USU, karena sangat bermanfaat dalam upaya peningkatan kemampuan dan mengembangkan teknik bermain tenis meja, membentuk rasa sportivitas, meningkatkan mentalitas peserta, meningkatkan rasa persaudaraan antar insan tenis meja, dan kemampuan organisasi serta kepemimpinan. Dalam pengiriman atlet ke suatu pertandingan tenis meja, ada syarat dan peraturan yang diberlakukan. Ada 2 syarat dalam aturan dalam pengiriman atlet. Yang pertama adalah syarat-syarat yang diajukan oleh pihak penyelenggara pertandingan dalam sistem pertandingan kategori-kategori yang akan dipertandingkan dan berapa orang maksimal atlet yang boleh ikut, seperti kategori pertandingan tunggal putra putri, ganda putraputri beregu putraputri dan beregu campuran serta ketentuan khusus seperti jenjang pendidikan ataupun batas usia yang diperbolehkan untuk mengikuti pertandingan tenis meja tersebut. Sehingga UKM tenis meja USU dapat mengetahui berapa orang maksimal yang akan dikirim sesuai ketentuan dan syarat dari panitia penyelenggara pertandingan. Yang kedua adalah aturan dari UKM tenis meja itu sendiri, siapa yang boleh dan berhak mengikuti pertandingan tenis meja tersebut dan tentunya di dasarkan pada proses seleksi pemain anggota UKM tenis meja. Dalam proses seleksi anggota UKM tenis meja tahun kepengurusan 2008-2012, ada aturan-aturan tertentu yang juga diberlakukan seperti ketua UKM dan sekretaris UKM tenis meja USU berhak Universitas Sumatera Utara ikut dalam setiap pertandingan tenis meja yang akan dilaksanakan tanpa seleksi dan semua mahasiswaanggota yang sudah bergabung dalam UKM tenis meja USU berhak ikut dalam seleksi yang dilaksanakan, dan tentunya perlu diperhatikan juga seperti disiplin dalam berlatih, yaitu keaktifan selama dalam mengikuti latihan rutin UKM tenis meja USU dan diutamakan pemain atau anggota UKM yang sehari-harinya selalu hadir pada jadwal latihan UKM tenis meja. Dan ketika ditanya pada salah satu pengurus UKM tenis meja USU yang bernama Rahmadaeni Giawa 23 tahun, dari fakultas ekonomi, mengapa ketua UKM dan sekretaris UKM tenis meja boleh ikut pertandingan tanpa seleksi? Berikut adalah pernyataannya : Memang pada tahun-tahun sebelumnya Ketua UKM dan sekretaris UKM tenis meja USU kalo ada pertandingan boleh ikut pertandingan tanpa seleksi, karena mereka yang memimpin dan bertanggungjawab agar dapat mengikuti pertandingan tersebut, apalagi mereka sering mondar-mandir ke biro rektorat USU untuk mengusahakan baik dukungan dana seperti akomodasi selama pertandingan maupun dana untuk pemberangkatan atlet, dan terlebih lagi apalagi jika pertandingan diadakan di luar kota maupun di luar negeri seperti IMT-GT, jadi mereka juga ingin ikut berangkat kesana, Jadi andaikan ada pengiriman atlet tenis meja untuk mengikuti suatu pertandingan dan yang berangkat 5 orang putra dan 5 orang putri, maka mereka berhak termasuk salah satu di dalamnya yang akan berangkat. Dan andaikan jika ada seleksi yang dilakukan dalam penentuan siapa-siapa saja atlet yang akan dikirim, dan mereka gagal seleksi, maka tidak enak saja dengan yang lain, karena ketua dan sekretaris sudah capek- capek dalam mengurus untuk pengiriman dan pemberangkatan atlet ke luar kota, tapi mereka sendiri tidak ikut karena gagal dalam seleksi. Memang tidak ada aturan tertulis kalo mereka boleh ikut pertandingan tanpa seleksi, tapi ketentuan ini sudah berlanjut sejak tahun 2008 dan masih saja berlaku sampai tahun 2012 yang lalu, tapi sekarang tidak lagi, setelah kepengurusan tahun 2012 selesai, dan masuk kepengurusan tahun 2013 maka dibuat dan disepakati kembali bahwa siapa- siapa saja yang akan ikut bertanding untuk mewakili USU Universitas Sumatera Utara harus ikut Liga Tenis Meja USU, dan ini sudah disepakati bersama sewaktu rapat oleh pihak pengurus UKM, baik ketua, sekretaris maupun anggota UKM tenis meja lainnya”. Wawancara tanggal 2 April 2013 Ketua UKM dan wakil ketua mempunyai hak atau keistimewaan berhak ikut dalam setiap pertandingan yang dilaksanakan ini didasarkan pada bahwa ketua UKM dan wakil ketua UKM tenis meja USU adalah yang paling bertanggungjawab dalam setiap urusan pengiriman atlet, mengatur segala urusan termasuk mengusahakan biaya dana akomodasi atlet atau dana pemberangkatan atlet bila pertandingan dilaksanakan di luar kota medan, atau pertandingan di luar negara Indonesia seperti IMT-GT yang dilaksanakan setiap tahunnya. Namun pada periode tahun kepengurusan ini, tahun kepengurusan 2012-2013 diberlakukan sistem seleksi melalui Liga Tenis Meja LTM-USU setiap bulannya seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya pada bab IV. Salah satu manfaat dari Liga Tenis Meja LTM-USU ini adalah untuk menentukan mahasiswa atau anggota UKM tenis meja yang berhak mengikuti kejuaraan tenis meja melalui sistem poin dari setiap pertandingan Liga tenis meja yang dilaksanakan setiap bulannya. Setiap bulan semua anggota UKM tenis meja wajib mengikuti Liga tenis meja, dan siapa yang tidak mengikuti Liga tenis meja ini poinnya akan berkurang dan ia sendiri yang rugi karena tidak mengikuti Liga tenis meja tersebut. Pada program ini diberlakukan sistem poin untuk menentukan ranking dari para anggota UKM tenis meja USU. Poin ini dinilai dari hasil menang, kalah, dan partisipasi anggota UKM tenis meja pada Liga tersebut. Jadi jika ada pertandingan yang dilangsungkan maka mahasiswa atau anggota UKM tenis meja dengan ranking terbaiklah yang berhak mengikuti kejuaraan tenis meja tersebut, Universitas Sumatera Utara diikuti dengan urutan berikutnya sesuai ranking tersebut. Jadi jika ketua UKM dan wakil ketua UKM tenis meja USU pun kalah dalam sistem penilaian poin Liga Tenis Meja tersebut maka mereka bisa saja tidak bisa ikut dalam pertandingan. Hal ini diberlakukan untuk menghindari adanya kemungkinan timbul rasa tidak adil diantara sesama anggota UKM tenis meja. Jadi bukan hanya kemampuan individu dalam bermain tenis meja yang dinilai, namun juga disiplin dan sportivitas dari masing-masing anggota UKM sangat diperlukan. Hal ini pun dikatakan pelatih UKM tenis meja USU, Pandapotan Nainggolan 42 tahun, tentang pengiriman atlet yang membawa nama USU, berikut pernyataannya : Pengiriman atlet ya berdasarkan seleksi dalam Liga Tenis meja USU, jadi tujuan kita disini adalah membawa nama USU, jadi disini ngak ada pilih kasih, jadi kita bawa nama pemain- pemain kita yang terbaik dan itu dbuktikan melalui seleksi, jadi menurut saya itu cukup adil lah, jadi siapa yang rajin latihan, sapa yang punya kemampuan itu yang berangkat untuk ikut dalam pertandingan. Karena sebelumnya ada juga anggota UKM tenis meja yang sudah lama tidak ikut latihan tetapi pas ada pertandingan langsung ingin ikut seleksi dan hal itu menjadi hal yang menimbulkan kurangnya aturan yang memadai dalam proses seleksi. Wawancara tanggal 2 April 2013 Penjelasan di atas merupakan bentuk-bentuk aturan yang dilakukan dalam pengiriman atlet dalam UKM tenis meja USU. Hoebel, T.O. Ihromi 2001:206 mengatakan bahwa dalam mengkaji hukum ada 3 jalan atau cara yaitu : 1. Cara pertama bersifat ideologis dan membawa kita kepada aturan atau norma. Pengkajian dengan cara ini akan mengungkapkan aturan-aturan yang menjadi pedoman kelakuan dan yang juga menjadi tolak ukur bagi perilaku. Universitas Sumatera Utara 2. Cara kedua mengkaji perilaku yang terwujud, jadi mempelajari apa yang dipraktikkan, sedangkan 3. Cara ketiga mencari kejadian-kejadian yang mengungkap masalah- masalah, pertentangan, pertikaian, konflik dan mempelajari bagaimana masalah itu mulai terjadi, bagaimana bergulirnya, siapa-siapa yang terlibat, apa yang dipermasalahkan, dan apa saja yang dilakukan untuk mengatasinya. Cara bekerja yang telah diterapkan oleh Hoebel menunjukkan bahwa tidaklah mengutamakan aturan rule yang tercakup dalam hukum, tetapi memberikan tekanan kepada bagaimana hukum itu dalam kenyataan ”bekerja” dari dari bekerjanya hukum itulah dia menyimpulkan bagaimana sifat dari hukum yang dikaji itu. Pada pengiriman atlet melalui seleksi dalam pertandingan Liga Tenis Meja LTM-USU yang dilaksanakan setiap bulannya tidak ada perbedaan aturan lagi, yang boleh ikut dalam pertandingan adalah pemenang dari ranking teratas pada Liga Tenis Meja USU walaupun pertandingan yang diikuti tingkat mahasiswa, regional, nasional, maupun internasional. Dalam hal ini UKM tenis meja USU juga akan selalu berusaha memberikan usaha dan hasil yang terbaik yang mampu dilakukan. Dan mengenai jumlah atlet yang akan dikirim dalam pertandingan disesuaikan dengan permintaan dari pihak penyelenggara pertandingan dan sesuai dengan kategori yang diminta. Sehingga jika pada tahun- tahun sebelumnya, jika ada pertandingan tenis meja dan seleksi baru akan diadakan setelah ada surat atau pemberitahuan akan diadakannya suatu pertandingan, namun pada tahun ini seleksi dalam pengiriman atlet didasarkan Universitas Sumatera Utara pada Liga Tenis Meja LTM-USU yang dilaksanakan setiap bulan. Jadi tidak harus menunggu kepastian akan adanya suatu pertandingan baru diseleksi, namun semua anggota UKM tenis meja sudah siap untuk menghadapi suatu pertandingan dan dengan sistem Liga Tenis Meja tersebut, pemilihan atlet atau anggota UKM tenis meja yang akan dikirimkan pada suatu pertandingan dapat lebih objektif dan adil jika dipandang dari segala aspek dan dapat terus berjuang untuk mengharumkan nama USU dalam pertandingan tenis meja yang diikuti. Gambar 9 : Team Tenis meja putri saat memenangkan pertandingan di Perlis, Malaysia tahun 2009. Universitas Sumatera Utara

5.2 HASIL KEJUARAAN