Kerangka Regulasi
3.3 Kerangka Regulasi
Dalam perencanaan pembangunan sektor perdagangan, peran kerangka regulasi menjadi sangat penting dimana regulasi akan memegang peranan sebagai sarana untuk mengoperasionalkan kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan atau dengan kata lain regulasi adalah bentuk formal kebijakan Kementerian Perdagangan agar mempunyai kekuatan hukum dalam menggerakkan perilaku masyarakat (untuk dipatuhi, dilaksanakan dan ditegakkan). Dengan demikian keterkaitan antara fungsi regulasi merupakan satu kesatuan dengan arah kebijakan pembangunan sektor perdagangan kedepan.
Kerangka regulasi Kementerian Perdagangan bermaksud untuk memberi arahan dan landasan pengaturan (regulasi) dalam menyelenggarakan kegiatan pembangunan sektor perdagangan dengan muatan indikasi atau arah kebijakan mengenai rancangan peraturan perundang-undangan yang diusulkan dalam kurun lima tahun mendatang. Selain itu, regulasi dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan yang penting, mendesak, dan memiliki dampak besar terhadap pencapaian Kerangka regulasi Kementerian Perdagangan bermaksud untuk memberi arahan dan landasan pengaturan (regulasi) dalam menyelenggarakan kegiatan pembangunan sektor perdagangan dengan muatan indikasi atau arah kebijakan mengenai rancangan peraturan perundang-undangan yang diusulkan dalam kurun lima tahun mendatang. Selain itu, regulasi dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan yang penting, mendesak, dan memiliki dampak besar terhadap pencapaian
Kementerian Perdagangan dalam masa mendatang akan semakin berperan sangat strategis dalam menciptakan daya saing ekonomi nasional bersama-sama sektor lainnya dimana nantinya akan berujung pada penciptaan kemakmuran rakyat sebagai cita-cita luhur bersama. Peran strategis ini akan diwujudkan ke dalam beberapa langkah-langkah strategis yang telah disebutkan dalam sub-bab sebelumnya. Agar pelaksanaan langkah-langkah strategis tersebut memiliki kekuatan hukum dalam mengubah perilaku masyarakat dan stakeholder sektor perdagangan, maka diperlukan adanya suatu kerangka regulasi yang dapat memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada.
Mendasarkan pada langkah-langkah strategis tersebut, program dan kegiatan Kementerian Perdagangan kedepan perlu didukung oleh landasan regulasi yang kuat baik berbentuk Undang-undang (UU) dan peraturan pelaksanaan, maupun berbentuk peraturan/keputusan Menteri Perdagangan. Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut, beberapa regulasi setingkat UU yang mendasari pelaksanaan program dan kegiatan Kementerian Perdagangan serta mengamanatkan Menteri Perdagangan untuk melaksanakan tugas, tanggung jawab dan fungsinya diantaranya adalah:
1. UU Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan;
2. UU Nomor 2 tahun 1981 tentang Merologi Legal;
3. UU Nomor 9 tahun 2011 tentang Sistim Resi Gudang;
4. UU Nomor 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan;
5. UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
6. UU Nomor 7 tahun 1994 tentang Ratifikasi Agreement Establising the World Trade Organization;
7. UU Nomor 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, dan
8. UU Nomor 11 tahun 1965 tentang Pergudangan. Selain itu, terdapat beberapa UU lainnya seperti Kepabeanan,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Pelabuhan Bebas, Kawasan Ekonomi Khusus, dan lain-lain yang mengharuskan Menteri Perdagangan sebagai aktor yang turut memikul tanggung-jawab penting.
Dalam menunjang pelaksanaan program dan kegiatan, arah kerangka regulasi Kementerian Perdagangan selama periode 2015 – 2019 memberikan peranan sangat penting. Kebutuhan akan regulasi ini memberikan landasan hukum bagi pelaksanaan tugas dan fungsi kedepan yang mengatur tata laksana ataupun keterlibatan stakeholder perdagangan.
Sektor perdagangan sesungguhnya telah memiliki UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan yang akan berfungsi sebagai payung hukum. Namun demikian beberapa peraturan pelaksana UU tersebut perlu segera diselesaikan sehingga regulasi yang dibutuhkan Kementerian Perdagangan dapat semakin lengkap dan komprehensif. Selain itu, terdapat beberapa bentuk rancangan peraturan yang akan digagas selama periode 2015- 2019 berupa 2 (dua) UU terkait sektor perdagangan yang akan digagas untuk diperbaharui karena dirasakan relevansinya dengan kondisi saat ini semakin berkurang, 9 (sembilan) Peraturan Pemerintah, dan 10 (sepuluh) Peraturan Presiden termasuk di dalamnya Rancangan Peraturan Presiden tentang Komite Perdagangan Nasional. UU yang akan digagas untuk diperbaharui dimaksud terdiri dari: 1. Rancangan UU tentang Metrologi Legal, dan 2. Rancangan UU tentang Perubahan atas UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Kebutuhan regulasi kementerian Perdagangan yang juga dituangkan kedalam RPJMN 2015 – 2019 dapat dilihat pada lampiran 2. Matriks Kerangka Regulasi.