Indikator Kinerja Program

4.1.2 Indikator Kinerja Program

4.1.2.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perdagangan

Pencapaian kinerja pelaksanaan program ini diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Indeks integritas sektor publik (KPK);

2. Presentase standar efisiensi hasil pengadaan barang/jasa pemerintah yang dilaksanakan secara elektronik;

3. Persentase Penyelesaian Peraturan Perundang- undangan;

4. Rasio berita negatif semakin menurun;

5. Persentasi Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Informasi;

6. Persentase Pelayanan Informasi yang ditindak lanjuti;

7. Miningkatnya efisiensi, dan efektivitas penerapan prosedur operasional tetap (SOP) sesuai dengan Tugas dan Fungsi dan Pelayanan Kepegawaian secara elektronik;

8. Miningkatnya kinerja dan profesionalisme pegawai kemendag sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan organisasi;

9. Meningkatkan Kinerja Organisasi sesuai tugas dan fungsi secara optimal;

10. Penilaian MenPAN terhadap kualitas laporan kinerja Kementerian Perdagangan;

11. Keselarasan

perencanaan

dengan kinerja

(Persentase program dan hasil yang dicapai).

4.1.2.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Perdagangan

Outcome yang diharapkan dari program ini adalah meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana aparatur

Kementerian Perdagangan yang pencapaiannya diukur dengan indikator nya sebagai berikut:

1. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana di Lingkungan Kemendag;

2. Persentase utilisasi Barang Milik Negara di Lingkungan Kemendag.

Salah satu agenda penting dan prioritas kedepan terkait indikator tersebut di atas adalah upaya dalam penyediaan sarana dan prasaran penunjang. Pertama, upaya untuk melunasi pembelian tanah (lahan) milik PT. Pertamina tbk. yang terletak disebelah areal kantor Kemendag saat ini. Kedua, pembangunan sarana pendidikan Akademi Kemetrologian di Bandung.

4.1.2.3 Pengawasan Dan

Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perdagangan

Peningkatan

Pencapaian kinerja pelaksanaan program ini diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Jumlah rekomendasi strategis atas hasil

pengawasan yang dilakukan Inspektorat Jenderal;

2. Persentase tindak lanjut penyelesaian rekomendasi hasil audit;

3. Jumlah satker yang menyajikan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berdasarkan hasil reviu;

4. Jumlah unit yang memperoleh skor minimal 66 berdasarkan hasil evaluasi AKIP;

5. Jumlah Unit Yang Memperoleh WTA (Wilayah Tertib Administrasi);

6. Persentase kesesuaian usulan RKA berdasarkan hasil reviu dengan DIPA yang dapat direalisasikan.

4.1.2.4 Program Program Pengkajian Kebijakan dan Informasi Perdagangan

Pencapaian kinerja pelaksanaan program ini diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Jumlah jenis data/informasi perdagangan dan terkait perdagangan yang dikelola;

2. Persentase hasil kajian yang digunakan dalam rangka penyusunan kebijakan;

3. Persentase Rekomendasi/masukan kebijakan yang disampaikan ke K/L/D/I

4. Jumlah rekomendasi yang digunakan untuk perumusan kebijakan di sektor perdagangan;

5. Jumlah hasil kajian kebijakan yang dipublikasikan dan/atau didiseminasikan;

6. Jumlah pengguna data dan informasi di bidang perdagangan;

7. Persentase kesinambungan layanan (continuity of service) jaringan data dan informasi.

4.1.2.5 Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri

Pencapaian kinerja pelaksanaan program ini diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Pertumbuhan PDB sub kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor;

2. Pertumbuhan omzet pedagang pasar rakyat Tipe A yang telah direvitalisasi;

3. Jumlah UKM yang bermitra dengan retail modern;

4. Koefisien variasi harga barang kebutuhan pokok antar wilayah;

5. Koefisien variasi harga barang kebutuhan pokok antar waktu;

6. Persentase kontribusi produk dalam negeri dalam konsumsi rumah tangga nasional;

7. Terintegrasinya

perizinan online perdagangan di daerah dengan Sistem Informasi Kementerian Perdagangan .

layanan

4.1.2.6 Program Peningkatan Perlindungan Konsumen

Pencapaian kinerja pelaksanaan program ini diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Indeks Keberdayaan Konsumen;

2. Persentase penanganan pengaduan konsumen;

3. Persentase barang impor ber-SNI wajib yang sesuai ketentuan yang berlaku;

4. Persentase Barang Beredar yang Diawasi yang sesuai ketentuan;

5. Persentase barang beredar yang diawasi yang sesuai ketentuan di daerah perbatasan darat;

6. Persentase alat – alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda tera sah yang berlaku;

7. Persentase Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) terdaftar yang mematuhi peraturan;

8. Persentase ketepatan waktu penyelesaian pelayanan perijinan bidang Standardisasi dan Perlindungan Konsumen.

4.1.2.7 Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri

Pencapaian kinerja pelaksanaan program ini diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Persentase Pertumbuhan Ekspor Produk Olahan Pertanian Dan Kehutanan;

2. Persentase Pertumbuhan Ekspor Produk Olahan Industri Dan Pertambangan ;

3. Persentase Penyelesaian Penanganan Kasus;

4. Menurunnya Kontribusi Impor Barang Konsumsi Terhadap Total Impor;

5. Penyelesaian perizinan Ekspor dan Impor Sesuai Dengan SLA;

6. Peningkatan Rasio nilai ekspor yang menggunakan SKA Preferensi dan Non-Preferensi terhadap total ekspor;

7. Persentase Peningkatan Pengguna Sistem Perizinan Online;

8. Persentase

Kebijakan Tentang Pendelegasian Perizinan Sektor Perdagangan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Capaian

4.1.2.8 Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional

Pencapaian kinerja pelaksanaan program ini diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Pertumbuhan ekspor jasa;

2. Penurunan rata-rata tarif terbobot di negara mitra FTA (6 negara; berdasarkan baseline 2013);

3. Penurunan index Non - Tariff Measures (baseline tahun 2013 berdasarkan data WTO);

4. Implementasi hasil perundingan perdagangan internasional melalui proses ratifikasi;

5. Presentase pengamanan kebijakan nasional di fora internasional;

6. Dokumen kepastian tindak lanjut dan peta kerja sama perdagangan internasional;

7. Presentase pemahaman terhadap hasil kerja sama perdagangan internasional;

8. Peningkatan nilai Ekspor yang menggunakan SKA Preferensi;

4.1.2.9 Program Pengembangan Ekspor Nasional

Pencapaian kinerja pelaksanaan program ini diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Pertumbuhan ekspor non migas;

2. Pertumbuhan Ekspor Jasa;

3. Kontribusi produk manufaktur terhadap total ekspor;

4. Pertumbuhan ekspor non migas ke Pasar Utama;

5. Pertumbuhan ekspor non migas di Pasar Prospektif;

6. Pertumbuhan ekspor non migas produk Utama;

7. Pertumbuhan ekspor non migas produk Prospektif;

8. Skor Dimensi Ekspor dalam Simon Anholt Index (NBI).;

9. Peningkatan pemanfaatan laporan pasar ekspor (market intelligent dan market brief) oleh dunia usaha;

10. Pendirian

Perwakilan/Pusat Promosi di luar negeri;

Lembaga/Kantor

11. Persentase UKM peserta pelatihan ekspor yang menjadi eksportir baru.

4.1.2.10 Program Peningkatan Perdagangan Berjangka Komoditi

Pencapaian kinerja pelaksanaan program ini diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Jumlah hari penyelesaian perizinan pelaku usaha

PBK setelah dokumen lengkap dan benar;

2. Pertumbuhan nilai Resi Gudang yang diterbitkan;

3. Jumlah persetujuan kontrak berjangka komoditi;

4. Persentase pemahaman pelaku di bidang PBK, SRG, dan PL

5. Pertumbuhan

transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi;

volume

6. Pertumbuhan nilai transaksi pasar lelang.