PENJELASAN ATAS

PENJELASAN ATAS

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN PERDAGANGAN TAHUN 2015-2019

1. Meningkatnya Pertumbuhan Ekspor Barang Non Migas yang Bernilai Tambah dan Jasa

1.1 Pertumbuhan Ekspor Non Migas

Indikator kinerja pertumbuhan ekspor nonmigas yang digunakan adalah tingkat pertumbuhan ekspor tahunan dari tahun 2015 hingga 2019.

dimana e adalah pertumbuhan nominal ekspor nonmigas,

E t adalah nilai ekspor tahun ke-t, dan E 0 adalah nilai ekspor tahun ke-t-1.

Nilai t adalah 1 untuk menghitung pertumbuhan tahunan. Indikator ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi rata-rata pertumbuhan tahunan selama 5 tahun pada periode 2015-2019, dengan menggunakan nilai t adalah

5, E t adalah nilai ekspor tahun kelima (2019), dan E 0 adalah nilai ekspor nonmigas tahun pertama (2015). Sumber data perhitungan indikator pertumbuhan ekspor nonmigas diperoleh dari publikasi ekspor tahunan Badan Pusat Statistik, dimana eskpor migas tidak termasuk dalam perhitungan pertumbuhan ini.

1.2 Kontribusi Manufaktur Terhadap Total Ekspor

Indikator kinerja kontribusi manufaktur terhadap total ekspor yang digunakan adalah

dimana KM adalah kontribusi manufaktur terhadap total ekspor

TM adalah nilai ekspor manufaktur pada tahun ke-t, dan TE adalah nilai total ekspor pada tahun ke-t.

1.3 Pertumbuhan Ekspor Jasa

Indikator kinerja pertumbuhan ekspor jasa yang digunakan adalah −

dimana j adalah pertumbuhan nominal ekspor jasa

J t adalah nilai ekspor jasa tahun ke-t dan J 0 adalah nilai ekspor jasa tahun ke-t

2. Meningkatnya Pengamanan Perdagangan dan Kebijakan Nasional

2.1 Persentase Penanganan Kasus Dalam Rangka Pengamanan Ekspor

-----Penjelasan Cukup Jelas----

2.2 Persentase Pengamanan Kebijakan Nasional Di Fora Internasional

Indikator persentase pengamanan kebijakan nasional di fora internasional adalah:

dimana PK adalah Persentase Pengamanan Kebijakan Nasional di fora internasional,

IK adalah Jumlah Isu yang diklarifikasi (dianggap sukses apabila tidak diajukan dispute ke WTO), dan IM adalah Jumlah Isu yang masuk.

2.3 Persentase Pemahaman Terhadap Hasil Kerja Sama Perdagangan Internasional

Indikator persentase pemahaman terhadap hasil kerja sama perdagangan internasional dilakukan melalui survei yang dilakukan untuk mengukur pemahaman peserta sosialisasi terhadap hasil kerja sama perdagangan internasional dan pemanfaatan SKA Preferensi.

3. Meningkatnya Diversifikasi Pasar dan Produk Ekspor

3.1 Pertumbuhan Ekspor Non Migas Produk (Komoditi) Utama

Indikator kinerja pertumbuhan ekspor non migas produk (komoditi) utama yang digunakan adalah

dimana ku adalah pertumbuhan ekspor non migas produk (komoditi) utama,

KU t adalah nilai ekspor non migas produk (komoditi) utama tahun ke-t, dan KU 0 adalah nilai ekspor non migas produk (komoditi) utama tahun ke-t-1.

3.2 Pertumbuhan Ekspor Non Migas Produk (Komoditi) Prospektif

Indikator kinerja pertumbuhan ekspor non migas produk (komoditi) prospektif yang digunakan adalah

dimana kp adalah pertumbuhan ekspor non migas produk (komoditi) prospektif,

KP t adalah nilai ekspor non migas produk (komoditi) prospektif tahun ke-t, dan KP0 adalah nilai ekspor non migas produk (komoditi) prospektif tahun ke-t- 1

3.3 Pertumbuhan Ekspor Non Migas Ke Pasar Utama

Indikator kinerja pertumbuhan ekspor non migas ke pasar utama yang digunakan adalah

dimana pu adalah pertumbuhan ekspor non migas ke pasar utama,

PU t adalah nilai ekspor non migas ke pasar utama tahun ke-t, dan PU 0 adalah nilai ekspor non migas ke pasar utama tahun ke-t-1

3.4 Pertumbuhan Ekspor Non Migas Ke Pasar Prospektif

Indikator kinerja pertumbuhan ekspor non migas ke pasar prospektif yang digunakan adalah

dimana pp adalah pertumbuhan ekspor non migas ke pasar prospektif,

PP t adalah nilai ekspor non migas ke pasar prospektif tahun ke-t, dan PP 0 adalah nilai ekspor non migas ke pasar prospektif tahun ke-t-1

4. Menurunnya Hambatan Akses Pasar (Tarif dan Non Tarif)

4.1 Penurunan Index Non - Tariff Measures (Baseline Tahun 2013 Berdasarkan Data WTO)

Formula yang digunakan untuk menghitung rata-rata tarif sederhana dijelaskan sebagaimana uraian di bawah ini.

Formula rata-rata tarif sederhana: ( + +⋯ )

dimana

̅ adalah rata-rata tarif sederhana di negara partner, t n adalah tarif produk ke-n di negara partner, dan

n adalah jumlah populasi produk ekspor di negara partner

4.2 Penurunan Rata-Rata Terbobot Tarif Di Negara Mitra (Perbedaan Dari Baseline 2013)

Formula yang digunakan untuk menghitung rata-rata tarif tertimbang dijelaskan sebagaimana uraian di bawah ini.

dimana

̅ adalah rata-rata tarif terbobot di negara partner,

X n adalah nilai ekspor produk ke-n di negara partner, t n adalah tarif produk ke-n di negara partner, dan

n adalah jumlah populasi produk ekspor di negara partner

4.3 Pertumbuhan Nilai Ekspor Yang Menggunakan Surat Keterangan Asal Preferensi

Indikator kinerja pertumbuhan nilai ekspor yang menggunakan Surat Keterangan Asal Preferensi adalah

dimana ska adalah pertumbuhan nilai ekspor yang menggunakan SKA Preferensi,

SKA t adalah nilai ekspor yang menggunakan SKA Preferensi tahun ke-t, dan SKA 0 adalah nilai ekspor yang menggunakan SKA Preferensi tahun ke-t-1

5. Meningkatnya Promosi Citra Produk Ekspor (Nation Branding)

5.1 Skor dimensi ekspor dalam Simon Anholt Nation Branding Index (NBI)

Upaya perbaikan citra Indonesia menjadi agenda yang penting bagi Kementerian Perdagangan. Indikator kinerja perbaikan citra Indonesia diukur berdasarkan skor pencitraan produk ekspor Indonesia pada ‘Simon Anholt Nation Brand Index (NBI) dimensi Ekspor’.

Simon Anholt memeringkat citra negara-negara di dunia setiap tahun, dengan menggunakan 6 dimensi, yaitu: (1) People, (2) Product/Export, (3) Governance, (4) Tourism, (5) Culture, (6) Immigration and Investment. Indikator skor NBI yang dimaksudkan adalah dimensi ke-2 product/export, mengingat bahwa hanya indikator tersebut yang signifikan sebagai ukuran kinerja Kementerian Perdagangan. Untuk setiap dimensi tersebut, Simon Anholt melakukan perhitungan skor dan peringkat setiap negara. Indikator yang digunakan sebagai ukuran kinerja adalah skor.

Pengukuran dimensi Export pada NBI didasari oleh 3 variabel utama, yaitu: 1. The country’s perceived contribution to innovation in science and

technology; 2. The effect of a product or service’s country of origin on people’s attitudes towards purchasing it; 3. The degree to which the country is seen as a creative place with cutting- edge ideas and new ways of thinking.

Nilai indikator skor NBI Anholt dimensi ekspor ini dapat diperoleh dari riset yang dilakukan oleh Simon Anholt, yang dipublikasikan setiap tahun

(http://www.simonanholt.com/Research/research-introduction.aspx).

6. Optimalnya Kinerja Kelembagaan Ekspor

6.1 Peningkatan pemanfaatan laporan pasar ekspor (market intelligent dan market brief) oleh dunia usaha

-----Penjelasan Cukup Jelas----

6.2 Pendirian Lembaga/Kantor Perwakilan/Pusat Promosi di dalam dan luar negeri

-----Penjelasan Cukup Jelas----

6.3 Persentase PMKM peserta pelatihan ekspor yang menjadi eksportir baru

-----Penjelasan Cukup Jelas----

7. Meningkatnya Efektivitas Pengelolaan Impor

7.1 Penurunan pangsa impor barang konsumsi terhadap total impor

Indikator kinerja penurunan pangsa impor barang konsumsi terhadap total impor adalah

dimana ik adalah penurunan pangsa impor barang konsumsi terhadap total impor,

IK t adalah nilai impor konsumsi tahun ke-t, dan IK 0 adalah nilai impor konsumsi tahun ke-t-1

8. Meningkatnya Pertumbuhan PDB Sektor Perdagangan

8.1 Pertumbuhan PDB sub kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

Indikator kinerja pertumbuhan PDB sub kategori perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor adalah

dimana ik adalah pertumbuhan PDB sub kategori perdagangan besar dan eceran,

bukan mobil dan sepeda motor, IK t adalah nilai PDB sub kategori perdagangan besar dan ecera, bukan mobil dan sepeda motor tahun ke-t, dan

IK 0 adalah nilai nilai PDB sub kategori perdagangan besar dan ecera, bukan mobil dan sepeda motor tahun ke-t-1

9. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sarana Distribusi dan Logistik Nasional

9.1 Jumlah Pasar Rakyat Tipe A

-----Penjelasan Cukup Jelas----

9.2 Jumlah Pasar Rakyat Tipe B

-----Penjelasan Cukup Jelas----

9.3 Jumlah Pusat Distribusi Regional yang dibangun

-----Penjelasan Cukup Jelas----

9.4 Pertumbuhan omzet pedagang pasar rakyat Tipe A yang telah direvitalisasi

-----Penjelasan Cukup Jelas----

10. Meningkatnya Konsumsi Rumah Tangga Nasional terhadap Produk Dalam Negeri (dan/atau Menurunnya Impor Barang Konsumsi)

10.1 Peningkatan kontribusi produk dalam negeri dalam konsumsi rumah tangga nasional

-----Penjelasan Cukup Jelas----

11. Pemanfaatan Pasar Berjangka Komoditi, SRG, dan Pasar Lelang

11.1 Pertumbuhan Volume Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi

-----Penjelasan Cukup Jelas----

11.2 Pertumbuhan Nilai Resi Gudang yang diterbitkan

-----Penjelasan Cukup Jelas----

11.3 Pertumbuhan Nilai Transaksi di Pasar Lelang

-----Penjelasan Cukup Jelas----

12. Memperkecil Kesenjangan Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Antar Daerah

12.1 Koefisien variasi harga barang kebutuhan pokok antar wilayah

Indikator kinerja koefisien variasi harga barang kebutuhan pokok antar wilayah adalah

dimana KVpw adalah Koefisien Variasi harga barang kebutuhan pokok antar

wilayah, S n adalah Standar deviasi 33 ibukota provinsi selama bulan januari s/d desember, dan

adalah rata-rata harga barang kebutuhan pokok di 33 ibukota provinsi selama bulan januari s/d desember.

13. Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting

13.1 Koefisien variasi harga barang kebutuhan pokok antar waktu

Indikator kinerja koefisien variasi harga barang kebutuhan pokok antar waktu adalah

dimana KVpt adalah Koefisien Variasi harga barang kebutuhan pokok antar waktu,

S n adalah Standar deviasi harga rata-rata nasional selama bulan januari s/d desember, dan

adalah rata-rata harga nasional barang kebutuhan pokok selama bulan januari s/d desember.

14. Meningkatnya Pengawasan Barang Beredar di Wilayah Perbatasan

14.1 Persentase Barang beredar diawasi yang sesuai ketentuan di daerah perbatasan darat

Indikator kinerja persentase barang beredar diawasi yang sesuai ketentuan di daerah perbatasan darat adalah:

dimana adalah Persentase Barang Beredar diawasi yang sesuai ketentuan di

daerah perbatasan darat, B adalah Jumlah barang sesuai ketentuan, dan

_ _ adalah total barang yang diawasi di daerah perbatasan darat tahun ke-t.

15. Meningkatnya Pemberdayaan Konsumen, Standardisasi, Pengendalian Mutu, Tertib Ukur dan Pengawasan Barang/Jasa

15.1 Indeks Keberdayaan Konsumen

Indikator kinerja indeks keberdayaan konsumen dilakukan melalui survey langsung kepada konsumen yang terkait dengan menggunakan 3 (tiga) parameter yakni: (1) Keterampilan konsumen; (2) Pengalaman praktek tidak adil pelaku usaha dan pemenuhan hak konsumen, serta (3) Ketegasan konsumen.

15.2 Persentase barang impor ber-SNI Wajib yang sesuai ketentuan yang berlaku

-----Penjelasan Cukup Jelas----

15.3 Persentase barang beredar diawasi yang sesuai ketentuan

-----Penjelasan Cukup Jelas----

timbang, dan perlengkapannya (UTTP) yang bertanda tera sah yang berlaku

15.4 Persentase alat-alat

ukur,

takar,

Indikator kinerja Persentase alat-alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP) yang bertanda tera sah yang berlaku adalah:

dimana adalah Persentase alat-alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya

(UTTP) yang bertanda tera sah yang berlaku, Jumlah_UTTP adalah Jumlah UTTP bertanda tera sah yang berlaku, dan

_ adalah jumlah potensi UTTP yang wajib di tera dan tera ulang di Indonesia pada tahun ke-t.

16. Meningkatnya Pelayanan dan Kemudahan Berusaha Bidang Perdagangan Dalam Negeri

16.1 Terintegrasinya layanan perijinan perdagangan dalam negeri di daerah dengan Sistem Informasi Kementerian Perdagangan

-----Penjelasan Cukup Jelas----

16.2 Prosentase Kab/Kota yang dapat menerbitkan SIUP TDP maksimal 3 Hari

-----Penjelasan Cukup Jelas----

17. Meningkatnya Pelayanan dan Kemudahan Berusaha Bidang Perdagangan Luar Negeri

17.1 Peningkatan Rasio Nilai Ekspor Yang Menggunakan SKA Preferensi Dan Non Preferensi Terhadap Total Ekspor

-----Penjelasan Cukup Jelas----

17.2 Persentase Waktu Penyelesaian Perijinan Ekspor dan Impor Sesuai dengan SLA

-----Penjelasan Cukup Jelas----

17.3 Presentase Peningkatan Pengguna Sistem Perijinan Online

-----Penjelasan Cukup Jelas----

18. Meningkatnya Kinerja Layanan Publik

18.1 Persentase Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Di Lingkungan Kemendag

-----Penjelasan Cukup Jelas----

18.2 Persentase Penyelesaian Peraturan Perundang-Undangan

-----Penjelasan Cukup Jelas----

18.3 Rasio Berita Negatif Semakin Menurun

Indikator Rasio Berita Negatif Semakin Menurun adalah:

dimana adalah Persentase Rasio Berita Negatif Semakin Menurun

18.4 Persentase Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Informasi

Indikator persentase tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan informasi dilakukan melalui Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) secara berkala untuk mengukur konsistensi kinerja. Survey IKM ini melibatkan ± 300 responden yang telah termasuk dalam database Pelayanan Informasi Kementerian Perdagangan. Survey mencakup 29 pertanyaan yang terbagi dalam 5 kategori utama, yaitu :

1) Identitas responden 2) Pelayanan petugas 3) Sistem permintaan informasi 4) Sarana dan prasarana 5) Persepsi responden terhadap sistem layanan di unit ini

19. Meningkatnya Kinerja dan Profesionalisme SDM Sektor Perdagangan

19.1 Persentase capaian peningkatan kinerja SDM dan organisasi

-----Penjelasan Cukup Jelas----

19.2 Persentase Bantuan Hukum Yang Diselesaikan

-----Penjelasan Cukup Jelas----

20. Meningkatnya Birokrasi yang Transparan, Akuntabel dan Bersih

20.1 Penilaian MenPAN atas hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Kementerian Perdagangan

Indikator kinerja penilaian MenPAN atas hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Kementerian Perdagangan dilakukan oleh KemenPAN dan RB melalui pengukuran dari 5 (lima) parameter yakni: (1) Perencanaan Kinerja; (2) Pengukuran Kinerja, (3) Pelaporan Kinerja, (4) Evaluasi Kinerja, (5) Capaian Kinerja. Hasil pengukuran tersebut akan dilakukan pengkategorian range nilai, yaitu:

1) Skor AA dengan range nilai (>85-100) dan keterangan memuaskan; 2) Skor A dengan range nilai (>75-85) dan keterangan Sangat Baik ; 3) Skor B dengan range nilai (>65-75) dan keterangan Baik; 4) Skor CC dengan range nilai (>50-65) dan keterangan Cukup

baik/memadai; 5) Skor C dengan range nilai (>30-50) dan keterangan Agak kurang 6) Skor D dengan range nilai (0-30) dan keterangan Kurang.

20.2 Keselarasan Perencanaan Dengan Kinerja (Persentase Program Dan Hasil Yang Dicapai)

-----Penjelasan Cukup Jelas----

20.3 Indeks Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan

-----Penjelasan Cukup Jelas----

21. Sasaran Meningkatnya Efektivitas Pengawasan Internal

21.1 Persentase Tindak Lanjut Penyelesaian Rekomendasi Hasil Audit

-----Penjelasan Cukup Jelas----

21.2 Persentase Kesesuaian Rencana Kerja Anggaran Dengan Peraturan Yang Berlaku Berdasarkan Hasil Review

-----Penjelasan Cukup Jelas----

22. Meningkatnya pemanfaatan Data/Informasi Perdagangan dan terkait perdagangan

22.1 Persentase Jenis Data/Informasi Perdagangan Dan Terkait Perdagangan Yang Dikelola

-----Penjelasan Cukup Jelas----

23. Meningkatnya Kualitas Kebijakan dan Regulasi Berbasis Kajian

23.1 Persentase hasil kajian yang digunakan dalam rangka penyusunan kebijakan

-----Penjelasan Cukup Jelas----

23.2 Persentase Rekomendasi/

Kebijakan Yang Disampaikan Ke K/L/D/I

Masukan

-----Penjelasan Cukup Jelas----

228