Latar Belakang Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Kulit Batang Tumbuhan Bunga Tanjung (Mimusops Elengi L.)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Senyawa flavonoida sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan-tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, bunga buah dan biji. Kebanyakan flavonoida berada dalam tumbuhan-tumbuhan kecuali alga. Namun ada juga flavonoida yang terdapat pada , misalnya dalam kelenjar bau berang dan sekresi lebah. Dalam sayap kupu-kupu dengan anggapan bahwa flavonoida berasal dari tumbuh- tumbuhan yang menjadi makanan hewan tersebut dan tidak dibiosintesis di dalam tubuh mereka. Penyebaran jenis flavonoida pada golongan tumbuhan yang tersebar yaitu angiospermai, klorofita, briofita. Markham, 1988 Berbagai jenis tumbuhan mengandung senyawa metabolit sekunder, seperti alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin dan lain-lain. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam tumbuhan merupakan zat bioaktif yang berkaitan dengan kandungan kimia dalam tumbuhan, sehingga sebagian tumbuhan dapat digunakan sebagai bahan obat. Tanpa adanya suatu senyawa bioaktif dalam tumbuhan secara umum tumbuhan tersebut tidak dapat digunakan sebagai obat. Menurut penelitian masa kini, obat-obat tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Bagian dari obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, kulit batang, buah, daun dan bunga. Tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu sumber senyawa alam hayati yang memegang peranan penting yang digunakan sebagai obat untuk penyakit tertentu dan Universitas Sumatera Utara merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang kita. Bertitik tolak dari sumber bahan alam hayati ini yang mempunyai peranan penting di dalam penyediaan senyawa-senyawa kimia dalam bidang obat-obatan maka pemerintah menghimbau para ahli untuk meningkatkan penelitiannya dalam bidang tersebut, hal ini merupakan suatu tantangan bagi para ahli untuk melibatkan diri dalam senyawa-senyawa baru yang dihasilkan dari tumbuhan-tumbuhan tersebut. Effendi, 1982. Hampir seluruh daerah Indonesia mengenakan beberapa jenis tumbuhan yang digunakan sebagai ramuan obat-obatan secara tradisional, bahkan tumbuh-tumbuhan ini dibudidayakan oleh sebagian masyarakat tertentu sebagai apotek hidup dan merupakan sumber bahan obat-obatan secara tradisional. Penggunaan obat-obatan tradisional ini merupakan warisan nenek moyang yang turun temurun bagi masyarakat tertentu dan saat ini masih digunakan sebagian masyarakat sebagai jamu. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat-obatan adalah Mimusops elengi L.. Mimusops elengi L. biasa disebut Bakul adalah tanaman medicinally dari sapotaceae keluarga. Pohon tanjung berbunga harum semerbak dan bertajuk rindang, biasa ditanam di taman-taman dan sisi jalan. Bunga tanjung sangat terkenal karena baunya harum, dan sering dipakai oleh gadis-gadis melayudisunting pada rambutnya. Buahnya berwarna hijau kalau masih muda, kalau sudah masak berwarna kuning kemerahan, bisa dimakan dengan rasa manis agak sepat. Air rebusan kulit batang digunakan sebagai obat penguat dan obat demam. Rebusan kulit batang beserta bunganya digunakan untuk mengatasi murus yang disertai demam. Kulit batang pohon direbus bersama air dan dibuat kumur selama empat hari, merawat luka. Air rebusan kulit batang pohon digunakan untuk mencuci luka, dan mewangikan rambut. Heyne, 1987 Dari hasil skrinning fitokimia diketahui bahwa di dalam kulit batang bunga Tanjung terdapat senyawa flavonoida. Oleh karena uraian diatas dan berdasarkan literatur, maka penulis tertarik untuk mengisolasi senyawa kimia bahan alam hayati dari golongan flavonoida yang terkandung dalam kulit batang bunga Tanjung.

1.2 Permasalahan