Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian Metodologi Penelitian Senyawa Organik Bahan Alam

merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang kita. Bertitik tolak dari sumber bahan alam hayati ini yang mempunyai peranan penting di dalam penyediaan senyawa-senyawa kimia dalam bidang obat-obatan maka pemerintah menghimbau para ahli untuk meningkatkan penelitiannya dalam bidang tersebut, hal ini merupakan suatu tantangan bagi para ahli untuk melibatkan diri dalam senyawa-senyawa baru yang dihasilkan dari tumbuhan-tumbuhan tersebut. Effendi, 1982. Hampir seluruh daerah Indonesia mengenakan beberapa jenis tumbuhan yang digunakan sebagai ramuan obat-obatan secara tradisional, bahkan tumbuh-tumbuhan ini dibudidayakan oleh sebagian masyarakat tertentu sebagai apotek hidup dan merupakan sumber bahan obat-obatan secara tradisional. Penggunaan obat-obatan tradisional ini merupakan warisan nenek moyang yang turun temurun bagi masyarakat tertentu dan saat ini masih digunakan sebagian masyarakat sebagai jamu. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat-obatan adalah Mimusops elengi L.. Mimusops elengi L. biasa disebut Bakul adalah tanaman medicinally dari sapotaceae keluarga. Pohon tanjung berbunga harum semerbak dan bertajuk rindang, biasa ditanam di taman-taman dan sisi jalan. Bunga tanjung sangat terkenal karena baunya harum, dan sering dipakai oleh gadis-gadis melayudisunting pada rambutnya. Buahnya berwarna hijau kalau masih muda, kalau sudah masak berwarna kuning kemerahan, bisa dimakan dengan rasa manis agak sepat. Air rebusan kulit batang digunakan sebagai obat penguat dan obat demam. Rebusan kulit batang beserta bunganya digunakan untuk mengatasi murus yang disertai demam. Kulit batang pohon direbus bersama air dan dibuat kumur selama empat hari, merawat luka. Air rebusan kulit batang pohon digunakan untuk mencuci luka, dan mewangikan rambut. Heyne, 1987 Dari hasil skrinning fitokimia diketahui bahwa di dalam kulit batang bunga Tanjung terdapat senyawa flavonoida. Oleh karena uraian diatas dan berdasarkan literatur, maka penulis tertarik untuk mengisolasi senyawa kimia bahan alam hayati dari golongan flavonoida yang terkandung dalam kulit batang bunga Tanjung.

1.2 Permasalahan

Universitas Sumatera Utara Bagaimana cara mengisolasi senyawa flavonoida yang terdapat dalam kulit batang tumbuhan bunga tanjung.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa flavonoida dari kulit batang tumbuhan bunga tanjung.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dalam bidang kimia bahan alam hayati dalam upaya pengembangan zat-zat kimia flavonoida dalam kulit batang tumbuhan bunga tanjung.

1.5. Lokasi Penelitian

Sampel yang digunakan diperoleh dari daerah Padang bulan, Medan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia Bahan Alam FMIPA USU. Analisis Spektrofotometer UV-Visible, Spektrofotometer Infra Merah FT-IR dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton 1 H-NMR dilakukan di Laboratorium Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Serpong.

1.6. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap kulit batang bunga tanjung 1000 g. Tahap awal dilakukan uji skrining fitokimia untuk senyawa flavonoida, yaitu dengan menggunakan pereaksi FeCl 3 1, NaOH 10, H 2 SO 4p , dan Mg- HCl. Tahap isolasi yang dilakukan : 1.Ekstraksi Maserasi Universitas Sumatera Utara 2.Ekstraksi Partisi 3.Analisis Kromatografi Lapis Tipis 4.Analisis Kromatografi Kolom 5.Rekristalisasi Tahapan analisis hasil isolasi yang dilakukan adalah: 1. Analisis Kromatografi Lapis Tipis 2. Pengukuran titik lebur 3. Identifikasi dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Visible, Spektrometri Infra Merah FT-IR dan Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti Proton 1 H-NMR. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Bunga Tanjung

2.1.1 Morfologi Tumbuhan Bunga Tanjung

Tumbuhan Bunga Tanjung Mimusops elengi L. temasuk famili Sapotaceae dikenal sebagai pohon serba guna kayunya dikenal awet, keras dan kuat untuk konstruksi jembatan, kapal laut, lantai, rangka dan daun pintu. Bagian tanaman lain juga dapat dimanfaatkan seperti akar, kulit, daun dan bunganya sebagai bahan obat-obatan. Pohon tanjung memiliki tajuk yang rindang serta indah sehingga baik untuk ditanam di halaman rumah atau di tepi jalan. Tumbuhan Bunga Tanjung Mimusops elengi L. adalah sejenis pohon yang berasal dari India, Sri Lanka dan Burma. Pohon ini juga dikenal dengan nama-nama seperti tanjong Bug., Mak., tanju Bim., angkatan, wilaja Bal., keupula cangè Aceh, dan kahekis, karikis, kariskis, rekes aneka bahasa di Sulut.. Tumbuhan Bunga Tanjung adalah cemara, berumah satu. Pohon berukuran sedang, tumbuh hingga ketinggian 15 m. Daun-daun tunggal, tersebar, bertangkai panjang; daun yang termuda berambut coklat, yang segera gugur. Helaian daun bundar telur hingga melonjong, panjang 9-16 cm, seperti jangat, bertepi rata namun menggelombang. Bunga berkelamin dua, sendiri atau berdua menggantung di bawah daun berbau enak semerbak. Kulit bagian dalam berserat, merah muda atau kemerahan. Pohon Tanjung dengan ketinggian 5 – 10 meter, mirip dengan keluarga buah Sawo, daunnya berwarna hijau tua dan mengkilat, ditengarai tanjung berasal India, Sri Lanka dan Burma. Telah masuk ke nusantara semenjak berabad-abad yang silam, dari Universitas Sumatera Utara semenanjung Malaya dan sekaang tersebar di Asia Tenggara. Pohon tanjung berbunga harum semerbak dan bertajuk rindang, biasa ditanam di taman-taman dan sisi jalan. Bunga tanjung sangat terkenal karena baunya harum, dan sering dipakai oleh gadis- gadis melayudisunting pada rambutnya. Buahnya berwarna hijau jika masih muda, dan jika sudah masak berwarna kuning kemerahan, bisa dimakan dengan rasa manis agak sepat. Steenis, 2003

2.1.2 Sistematika Tumbuhan Bunga Tanjung adalah :

Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Class : Dicotyledoneae Ordo : Ebenales Famili : Sapotaceae Genus : Mimusops Spesies : Mimusops elengi L.

2.1.3. Manfaat kulit batang Tumbuhan Bunga Tanjung

Kulit batang tumbuhan bunga tanjung digunakan untuk obat penurun panas. Air rebusan kulit batang digunakan sebagai obat penguat dan obat demam. Rebusan kulit batang beserta bunganya digunakan untuk mengatasi sakit demam. Kulit batang pohon direbus bersama air dan dibuat kumur selama empat hari untuk mengobati sakit gigi dan juga untuk menyegarkan nafas. Air rebusan kulit batang dapat juga digunakan untuk mencuci luka.

2.2 Senyawa Organik Bahan Alam

Universitas Sumatera Utara Kimia organik mengalami kemajuan yang sejajar dengan kemajuan cara pemisahan dan penelitian bahan alam. Karena sangat beranekaragam, molekul yang berasal dari makhluk hidup mempunyai arti sangat penting bagi para ahli kimia organik, yaitu untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan tentang reaksi-reaksi organik, dan terutama dapat menguji hipotesis-hipotesis tertentu, misalnya hipotesis tentang mekanisme reaksi. Pada mulanya, biogenesis dari produk alami berkaitan dengan kimia organik dan biokimia, tetapi mempunyai tujuan yang berlainan. Manitto, 1992. Senyawa organik bahan alam dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat kimia yang dimilikinya. Ada empat cara klasifikasi yang diusulkan, yaitu : 1. Klasifikasi Berdasarkan Struktur Kimiawi Klasifikasi ini berdasarkan kerangka molekular dari senyawa yang bersangkutan. Menurut sistem ini, ada 4 kelas, yaitu : a. Senyawa alifatik rantai terbuka atau lemak dan minyak. Contoh : asam-asam lemak, gula, dan asam-asam amino pada umumnya b. Senyawa alisiklik atau sikloalifatik Contoh : terpenoida, steroida, dan beberapa alkaloida c. Senyawa aromatik dan benzenoid Contoh : golongan fenolat dan golongan kuinon d. Senyawa heterosiklik Contoh : alkaloida, flavonoida, golongan basa asam inti Karena aplikasi ini hanyalah superfisial, maka tidak mengherankan jika suatu senyawa organik bahan alam tertentu dapat dimasukkan kedua kelas berlainan. Contoh : geraniol, farsenol dan skualen, termasuk kelas senyawa alifatik rantai terbuka, timol termasuk senyawa aromatik. Namun, keempat senyawa tersebut merupakan anggota dari kelas terpenoida dan steroida. 2. Klasifikasi Berdasarkan Sifat Fisiologik Setelah penelitian yang mendalam dilakukan terhadap morfin 1806, penisilin 1939 dan prostaglandin 1963, maka perhatian para ahli sering ditujukan kepada isolasi dan penentuan fungsi fisiologis dari senyawa organik bahan alam tertentu. Hampir separuh dari obat-obatan yang digunakan sehari-hari merupakan bahan alam, misalnya Universitas Sumatera Utara alkaloida dan antibiotik atau golongan-golongan sintetik. Oleh karena itu, senyawa organik bahan alam dapat juga diklasifikasikan segi aktifitas fisiologik dari bahan yang bersangkutan. Misalnya kelas hormon, vitamin, antibiotik dan mikotoksin. Meskipun asal usul biogenetik sangat bervariasi, namun ada kalanya terdapat korelasi yang dekat antara aspek tersebut dengan kegiatannya. Misalnya, meskipun struktur sangat bervariasi, namun senyawa-senyawa yang menunjukkan akitivitas kardiotik kardenolid dan bufadienolid hanyalah struktur yang memiliki komposisi sebagai berikut : a cincinAB terpadu secara cis, b memiliki residu berupa gula pada C 3 dan c memiliki lakton suku -5 atau -6 yang terkonjugasi pada C 17 . 3. Klasifikasi Berdasarkan Taksonomi Pengklasifikasian ini didasarkan pada penyelidikan morfologi komparatif dari tumbuh-tumbuhan yaitu taksonomi tumbuhan. Pada hewan dan sebagian mikroorganisme, metabolit terakhir biasanya dibuang keluar tubuh, sedangkan pada tumbuh-tumbuhan, metabolit tersimpan dalam tumbuhan itu sendiri. Pada mulanya, beberapa metabolit hanya dianggap berasal dari tumbuh-tumbuhan tertentu. Kemudian diketahui bahwa beberapa metabolit tersebar pada berbagai tumbuhan dan ternyata bahwa banyak konstituen tumbuhan seperti alkaloida dan terpenoida yang dapat diisolai dari spesies, genera, suku atau family tumbuhan teretentu. Dalam satu spesies tunggal dapat ditemukan sejumlah konstituen yang strukturnya berhubungan erat satu sama lain. Misalnya ”opium” dari Papaver somniferum mengandung dua puluhan alkaloida termasuk morfin, tebain, kodein, dan narkotin, yang kesemuanya dibiosintesis dari precursor 1-benzilisokuinolin melalui penggandengan coupling secara oksidasi. Oleh karena itu, alkaloida-alkaloida tersebut yang strukturnya mirip satu sama lain berasal dari genus tumbuhan tertentu disebut alkaloida opium. 4. Klasifikasi Berdasarkan Biogenesis Semua konstituen tumbuhan dan binatang dibiosintesis dalam organisme melalui reaksi-reaksi yang dibantu oleh enzim tertentu. istilah ”biosintesis” dan ”biogenesis” mempunyai arti yang sama: pembentukan bahan alam oleh organisme hidup. ”Biosintesis” mengacu kepada perolehan data eksperimental dalam membuktikan jalur sintetsis yang berlangsung, sedangkan ”biogenesis” masih bersifat hipotetik dan lebih menekankan aspek spekulatif dari fakta. Setelah pengetahuan tentang kimia organik Universitas Sumatera Utara berkembang sejak tahun 1930-an, beberapa ahli mulai menyusun teori langkah- langkah biogenetik dari senyawa organik bahan alam yang berlangsung dalam organisme hidup. ”Aturan isopren” yang diusulkan oleh Ruzicka menyatakan bahwa semua senyawa terpenoida terbentuk dari ”unit isopren” C 5 . Tobing, 1989

2.3. Senyawa Flavonoida