Pendahuluan Perbaikan Sifat Tanah Dan Peningkatan Produksi Padi Sawah Dengan Pemberian Bahan Organik Dan Sistem Tanam Sri (System of Rice Intensification)

Perbaikan Sifat Tanah dan Peningkatan Produksi Padi Sawah dengan Pemberian Bahan Organik dan Sistem Tanam SRI System of Rice Intensification Oleh: Jamilah, SP. MP Staf Pengajar Fakultas Pertanian USU Medan E-mail : jamilah_tnhyahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jerami cacah dan pupuk kandang sapi terhadap sifat-sifat tanah sawah dan pertumbuhan serta produksi padi sawah dengan sistem tanam SRI. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kassa dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan yang dilakukan dari bulan Juni sampai Oktober 2010. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Petak Terpisah RPT dengan petak utama adalah sistem pemupukan K1 = dengan penambahan pupuk NPK, K2 = tanpa pupuk NPK. Anak petak terdiri dari perlakuan pupuk organik: Kontroltanpa pupuk organik B0; Jerami Cacah 6 tonha B1; Pupuk Kandang Sapi 6 tonha B2; Jerami Cacah : pupuk kandang sapi 1 : 1 B3; Jerami Cacah : pupuk kandang sapi 2 : 1 B4; Jerami Cacah : pupuk kandang sapi 1 : 2 B5. Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 2 x 6 x 3 = 36 unit perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap pH, C-organik, P-tersedia tanah dan berpengaruh tidak nyata terhadap N-total dan K-tukar tanah setelah 4 minggu inkubasi. Pada masa vegetatif terlihat bahwa perlakuan kombinasi pemupukan NPK dan pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap pH, C-organik, N-total,dan P-tersedia tanah dan berpengaruh nyata terhadap Kejenuhan basa serta berpengaruh tidak nyata terhadap dan K-tukar dan KTK tanah. Terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi diperoleh bahwa perlakuan kombinasi pemupukan NPK dan pupuk organik berpengaruh nyata terhadap bobot kering jeramirumpun dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, bobot kering gabahrumpun. Perlakuan tunggal pemupukan NPK berpengaruh sangat nyata terhadap bobot kering gabahrumpun bobot kering gabahrumpun bobot kering gabahrumpun dan nyata terhadap bobot kering jeramirumpun. Kata kunci : Jerami, pupuk kandang sapi, sistem tanam SRI, Produksi Padi Sawah

I. Pendahuluan

Produktivitas padi Sumatera Utara selama periode 1999-2007 mengalami penurunan sebesar 0,69 persen per tahun. Penurunan ini disebabkan turunnya produksi padi sawah dengan rata-rata pertumbuhan sebesar minus 0,65 persen per tahun, sedangkan produksi padi ladang mengalami penurunan rata-rata sebesar 1,40 persen per tahun. Di Kabupaten Batubara pada tahun 2008, luas panen 33.193 ha Universitas Sumatera Utara dengan produksi 150.571 ton dengan rata-rata produksi 45,36 kuintalha BPS Prop.Sumut, 2008. Penurunan produksi ini disebabkan banyak faktor diantaranya adalah terjadinya degradasi lahan yang mengakibatkan produktifitas lahan sementara tindakan rehabilitasi tidak dilakukan. Kebutuhan pupuk untuk padi sawah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini mengisyaratkan bahwa terjadi penurunan produktivitas lahan sawah. Penggunaan pupuk yang semakin meningkat berarti pengeluaran berupa biaya produksi semakin meningkat pula sehingga mengurangi pendapatan petani. Hal ini akan menyebabkan kemampuan petani untuk meningkatkan dosis pemupukan semakin rendah dan akan menyebabkan marginalisasi lahan terus akan terjadi yang pada akhirnya mengakibatkan lahan cenderung makin terdegradasi baik fisik maupun kimia. Proses degradasi tanah di lahan sawah akan cepat terjadi karena setiap musim tanam banyak biomassa berupa jerami yang terbuang ke luar areal pertanian yang mengakibatkan penurunan kesuburan tanah dan menurunkan kualitas sifat fisik dan kimia. Untuk meningkatkan produktifitas lahan sawah perlu dilakukan tindakan perbaikan berupa pemanfaatan sisa panen padi sebagai pupuk organik dan pemanfaatan sumber pupuk organik lain yang ada berupa pupuk kandang untuk memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan produksi padi. Selain itu pupuk organik dapat meningkatkan efisiensi pemupukan anorganik sehingga dosis pupuk anorganik dapat dikurangi dan dampak pencemaran lingkungan dapat dikurangai secara nyata. Pemakaian pestisida yang cenderung berlebihan dan tidak terkontrol mengakibatkan : 1. Keseimbangan alam terganggu 2. Musuh alami hama menjadi punah sehingga banyak hama dan penyakit tanaman semakin tumbuh berkembang dengan pesat 3. Adanya residu pestisida pada hasil panen. Dari aspek pengelolaan air usahatani sawah pada umumnya dilakukan dengan penggenangan secara terus-menerus dilain pihak kesediaan air semakin terbatas. Untuk itu diperlukan peningkatan efisiensi penggunaan air melalui usahatani hemat air. Universitas Sumatera Utara Sistem SRI System of Rice Intensification merupakan sistem tanam yang dapat memperbaiki sifat –sifat tanah karena penggunaan pupuk organik dan dapat meningkatkan produksi padi dibandingkan dengan sistem konvensional. Usahatani padi sawah organik metode SRI adalah usahatani padi sawah irigasi secara intensif dan efisien dalam pengelolaan tanah, tanaman dan air melalui pemberdayaan kelompok dan kearifan lokal serta berbasis pada kaidah ramah lingkungan Deptan, 2009a. Kelebihan metode Sri adalah sistem pertanamannya hemat air, hemat biaya, hemat bibit, hemat waktu, ramah lingkungan dan produksi meningkat. Hasil penelitian di Madagaskar pada beberapa tanah tidak subur yang produksi normalnya 2 tonha, petani yang menggunakan metode SRI memperoleh hasil panen 8 tonha, beberapa petani memperoleh 10-15 tonha, bahkan ada yang mencapai 20 tonha. Sedangkan di daerah lain selama 5 tahun, ratusan petani memanen 8-9 tonha Barkelaar, 2002. Dari uraian di atas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian jerami cacah dan pupuk kandang terhadap sifat-sifat tanah sawah dan pertumbuhan serta produksi padi sawah dengan sistem tanam SRI. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi petani dalam pengelolaan lahan sawah dengan memanfaatkan jerami dan pupuk kandang untuk meningkatkan produksi padi mereka.

II. Bahan dan Metode Penelitian