Tabel 5. Rataan Hasil Analisis P-Tersedia Tanah ppm Masa Vegetatif Perlakuan
+ Pupuk NPK K1
Tanpa Pupuk NPK K2
B0 Kontrol
19,605g 16,886h
B1 Jerami cacah 6 tonha
33,341d 27,010e
B2 Pupuk kandang sapi 6 tonha
33,847d 20,428g
B3 Jerami : Pupuk kandang Sapi 1:1
36,878abc 24,105f
B4 Jerami : Pupuk kandang Sapi 2:1
35,398abcd 38,021a
B5 Jerami : Pupuk kandang Sapi 1:2
37,108ab 34,179bcd
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama dalam kolom dan baris yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5
Secara umum pemberian pupuk NPK meningkatkan peranan pupuk organik dalam penyediaan fosfor tanah. Pemberian pupuk NPK yang dikombinasikan dengan
perlakuan kombinasi jerami dan pupuk kandang sapi memberikan P-tersedia yang lebih tinggi dari hanya diberikan pupuk organik tunggal, hal ini disebabkan
kombinasi kedua jenis pupuk organik tersebut memberikan efek yang menguntungkan terhadap pelapasan P yang terikat dalam tanah. Terjadi peningkatan
reduksi besi karena pemberian bahan organik dan peningkatan hara N, P dan K meningkatkan aktifitas mikroba pereduksi besi.
2.5. K- Tukar tanah
Dari Tabel 6 terlihat bahwa K-tukar tanah tertinggi terdapat pada perlakuan K2B4 yang tidak berbeda nyata dengan K2B5, K2B2 dan K1B1, dan terendah
terendah pada perlakuan K1B5, dan tidak berbeda nyata dengan K2B0, K1B4 dan K1B0.
Tabel 6. Rataan K-Tukar Tanah me100gMasa Vegetatif Perlakuan
+ Pupuk NPK K1
Tanpa Pupuk NPK K2
B0 Kontrol
0,3376 cd 0,1189
d
B1 Jerami cacah 6 tonha
0,8092 ab 0,7209
b
B2 Pupuk kandang sapi 6 tonha
0,4204 c 0,7550
ab
B3 Jerami : Pupuk kandang Sapi 1:1
0,4440 c 0,6868
b
B4 Jerami : Pupuk kandang Sapi 2:1
0,1686 d 1,0043
a
B5 Jerami : Pupuk kandang Sapi 1:2
0,0868 d 0,9863
ab
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama dalam kolom dan baris yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5
Secara umum pada perlakuan tanpa pemberian pupuk NPK, kandungan K- tukar tanah lebih tinggi pada semua taraf pemupukan organik dibandingkan dengan
perlakuan pemberian pupuk NPK. hal ini disebabkan unsur K yang terdapat di dalam
Universitas Sumatera Utara
tanah tidak banyak yang diserap oleh tanaman ditandai dengan lebih rendahnya bobot kering jerami dan gabah seperti terlihat pada Tabel 8 dan 9. Menurut
Ponnamperuma 1984, jerami padi mengandung kalium 1,1 – 3,7 dalam bentuk yang tersedia sehingga pada saat pengukuran K-tukar tanah dengan perlakuan tanpa
pemberian pupuk NPK mempunyai bobot jerami lebih rendah memiliki kandungan K-tukar tanah yang tinggi dan sebaliknya karena banyak diserap oleh tanaman pada
perlakuan pemupukan NPK sehingga K-tukar tanah menjadi lebih rendah. Pemberian 5 ton jerami dapat menambah sekitar 100 Kg K ke dalam tanah
2.6. Kejenuhan Basa Tanah
Dari Tabel 7 terlihat bahwa KB tanah terendah terdapat pada perlakuan K2B0 yang tidak berbeda nyata dengan K1B0, K1B2, K1B4 dan K1B5, dan
tertinggi pada perlakuan K1B1, dan tidak berbeda nyata dengan K2B0, K1B4 dan K1B0. Ini berarti bahwa perlakuan tanpa pemupukan dan dengan penambahan
pemupukan NPK tanpa pemberian bahan organik tidak dapat merubah kejenuhan basa tanah. Tapi pada perlakuan tanpa pemberian pupuk NPK dengan penambahan
bahan organik cenderung untuk meningkatkan kejenuhan basa tanah, karena tidak semua basa-basa tukar yang dilepaskan dalam tanah diserap oleh tanaman karena
pertumbuhan tanaman lebih baik pada perlakuan pemberian pupuk NPK Tabel 7. Rataan Kejenuhan Basa Tanah Masa Vegetatif
Perlakuan + Pupuk NPK
K1 Tanpa Pupuk
NPK K2 B0 Kontrol
14,324 e 13,133
e
B1 Jerami cacah 6 tonha
23,558 a 18,280
bcd
B2 Pupuk kandang sapi 6 tonha
15,820 de 19,866
bc
B3 Jerami : Pupuk kandang Sapi 1:1
18,896 bcd 19,466
bc
B4 Jerami : Pupuk kandang Sapi 2:1
14,412 e 22,008
ab
B5 Jerami : Pupuk kandang Sapi 1:2
13,229 e 22,169
ab
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama dalam kolom dan baris yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5
.
3. Pertumbuhan dan Produksi Padi