26
3. Motivasi
a. Pengertian Motivasi Tolman 1995 dan At Kinson Litwin 1960 mendefinisikan motivasi
sebagai:“ motivation as multiplicative combinations of incentive and needs, both required for motivation”
Sitti Hadijah, 2005 Menurut Chung dan Megginson, motivasi adalah perilaku yang ditujukan
pada sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan. Motivasi disini berkaitan erat dengan
kepuasan bekerja dan performansi pekerjaan Ahmad Aditya Wardhana, 2006. Setiap tindakan manusia selalu didorong oleh faktor-faktor tertentu, Steers
dan Porter 1991 memilih 4 definisi motivasi yang menunjukkan bagaimana motivasi digunakan Ahmad Aditya Wardhana, 2006, yaitu:
“ ……contemporary immediate influenceson the direction, vigor and persistence of action”
At Kinson 1964. “……..how behavior gets started, is energized, is sustaine, is directed, is
stopped and what kind of subjectives reaction is present in the organism while all this is going on
Jones 1995. “……..a process governing choice made by persons among alternatives forms
of voluntary activity”. “………motivation as to do with a set of independentdependent variable
relationship that explain the direction, amplitude and persistence of an individual’s behavior, holding constant the effect amplitude , skills, and
understanding
of task and the constraints operating in the environment” Campbell Pritchard, 1976.
Dari definisi diatas, ciri-ciri fenomena motivasi, yaitu: 1 Apa yang menyebabkan timbulnya energi perilaku manusia. Konsep ini
berkenaan dengan kekuatan energi dalam diri individu yang mendorong
27 berperilaku tertentu dan kekuatan lingkungan yang sering memacu
dorongan tersebut. 2
Apa yang mengarahkanmenyalurkan perilaku. Ini tercermin dari gagasan yang diartikan pada tujuan sebagai bagian dari individu. Perilaku tersebut
diarahkan pada pencapaian sesuatu. 3
Bagaimana perilaku dijagaditeruskan. Sembodo 2000 dalam jurnal Sri Trisnaningsih, 2003 mendefinisikan
motivasi sebagai suatu perangsang yang timbul secara internal dalam diri seseorang atau suatu rangsangan yang timbul sebagai akibat pengaruh dari
lingkungan eksternal walaupun kadang-kadang lingkungan eksternal dapat juga tidak mempengaruhi suatu rangsangan seseorang.
Sedangkan motivasi auditor sendiri ia definisikan sebagai dorongan semangat kerja para auditor untuk mencapai suatu prestasi dengan
mengaktualisasikan kemampuan yang meliputi: a kesediaan untuk disiplin, b keinginan untuk sukses, c berusaha untuk mencapai tujuan, d berusaha
untuk meningkatkan keterampilan, e kesediaan untuk menerima tugas dan mengambil resiko.
b. Teori Motivasi 1
Teori Motivasi Berdasarkan kebutuhan Teori ini mendasarkan pada apa yang memotivasi mendorong manusia
untuk melakukan sesuatu.
28 a
Teori Motivasi Maslow Abraham Maslow telah membagi faktor pendorong dalam hal ini
kebutuhan menjadi dua yaitu pertama adalah kebutuhan Primer yang meliputi kebutuhan fisiologisdasar, yaitu kebutuhan dalam rangka
mempertahankan kelangsungan hidup, dan kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan untuk merasa aman karena terhindar dari kesulitan yang
sifatnya fisik ekonomi. Kedua adalah kebutuhan sekunder, yang meliputi kebutuhan sosial,
yaitu kebutuhan untuk merasa memiliki dan dimiliki orang lain, diterima oleh anggota kelompok yang dimasuki, kebutuhan harga diri, dan
kebutuhan aktualisasi diri. b Teori ERG dari Clayton Alderter
Alderter telah merevisi ide Maslow dengan mengembangkan teori yang dinamakan existence, relatedness growth Wendell, 1986.
Menurutnya ada tiga golongan kebutuhan, yaitu: existence needs yang merupakan kebutuhan material seperti pakaian, makanan dan tempat
tinggal, relatedness needs yang merupakan kebutuhan untuk berinteraksi sosial, dan growth needs adalah keinginan untuk menjadi kreatif dan
produktif. c Teori Motivasi Hygiene
Frederic Herzberg membagi dua bagian faktor yang dapat menyebabkan tinggi rendahnya motivasi dan tingkat kepuasan seseorang
29 Halloran 1985 dalam Sitti Hadijah, 2005, yaitu: yang pertama adalah
faktor motivator yaitu faktor yang dapat membawa seseorang kepada bersifat positif dan lebih termotivasi antara lain: achievement,
recognition, responsibility, possibility for personal growth. Yang kedua adalah faktor Hygiene, yaitu faktor yang dapat
mencegah timbulnya ketidakpuasan seseorang antara lain, kebijaksanaan administrasi perusahaan, hubungan pribadi antara atasan dan rekan
sekerja, kondisi kerja, gaji, status, dan keamanan kerja d
Teori Motivasi David Mc Clelland Terdapat tiga jenis kebutuhan yang menyebabkan individu
berperilaku Cascio,1995, yaitu: kebutuhan untuk berafiliasi Need for affiliation,
kebutuhan akan kekuasaan Need for Power, kebutuhan akan prestasi Needs for Achievement, yaitu kebutuhan untuk menjadi
berhasil, unggul, dan berprestasi. 2 Teori Motivasi Proses
Teori ini mendasarkan pada bagaimana cara memotivasi seseorang agar melakukan sesuatu. Teori ini terdiri atas:
a Teori Ekspektasi dari Victor Vroom VIE Theory
Motivasi manusia dapat dipengaruhi oleh reward dan juga cost. Seseorang akan termotivasi bekerja untuk memenuhi tujuan
perusahaan bila ia yakin bahwa apa yang dikerjakan akan memberikan imbalan berupa kepuasan kepadanya dan bila reward
30 yang akan ia terima jauh lebih besar dari biaya yang dia keluarkan.
Dengan demikian, keinginan mencapai tujuan dikalikan dengan apa yang diharapkan orang lain terhadapnya sama dengan kepuasan.
Menurut teori ini ada dua faktor motivasi, yaitu: intrinsik yang berarti memberikan keuntungan kepada karyawan. Sebagai contoh,
pekerja akan bekerja lebih giat bila perusahaan menyediakan fasilitas yang membuatnya nyaman dan bila pekerjaannya sendiri
menyenangkan dan memberikan reward, misalkan terdapat coffee breaks
, kafetaria, toilet yang bersih dan perlengkapan keamanan kerja.
Faktor kedua adalah faktor ekstrinsik, yang berarti lingkungan pekerjaan itu sendiri. Seringkali faktor ekstrinsik dapat mendorong
seseorang untuk melakukanmengerjakan hal-hal baru dan sulit atau untuk memperoleh keterampilan dasar.
b Teori Reinforcement dari B.F Skinner
Teori ini menekankan pada dua aspek yaitu conditioning reinforcement
Halloran,1985 dalam Sitti Hadijah,2005. Conditioning
adalah memberi reward pada perilaku sikap yang diharapkan dan tidak memberikan reward pada sikap yang tidak
diharapkan. Sedangkan reinforcement adalah motivasi yang diikuti penghargaan reward yang diberikan secara berulang-ulang.
Menurut Skinner positive reinforcement pemberian pujian lebih
31 efektif dibandingkan negative reinforcement pemberian hukuman.
Dalam bukunya Beyond Freedom and Dignity, Skinner menyatakan bahwa manusia dapat dikendalikan dan dibentuk pada saat dirinya
merasa bebas. Agar penerapan reinforcement efektif maka penghargaan harus diberikan dengan jadwal yang tepat waktu dan
segera.
4. Kepuasan Kerja