Pengujian Hipotesis PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

56 kuesioner Nugroho, 2005:72. Suatu instrument dapat dikatakan andal reliabel bila memiliki koefisien di atas 0,6 Yarnest, 2004:68 Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Sumber: Data Primer Diolah Berdasarkan tabel di atas, maka hasil Alpha untuk seluruh butir instrumen pada indeks adalah tinggi. Hal ini berarti bahwa item pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten dan jika pertanyaan tersebut diajukan lagi akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban yang pertama. Sehingga dapat dikatakan bahwa semua variabel adalah reliabel, karena nilai Cronbrach Alpha lebih besar dari 0,6, yaitu Cronbrach Alpha 0,6689 0,6.

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen Imam Ghozali, 2002:57 Reliability Statistics .6689 24 Cronbachs Alpha N of Items 57 Tabel 4.6.1 Uji Multikolinearitas persamaan regresi 1 Coefficients a ,886 1,129 ,818 1,223 ,815 1,227 SPV BO MTV Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: KK a. Tabel 4.6.2 Uji Multikolinearitas persamaan regresi 2 Coefficients a ,795 1,258 ,764 1,309 ,799 1,251 ,733 1,365 SPV BO MTV KK Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: KB a. Sumber : Data primer diolah Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas VIF = 1Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 110 Nugroho, 2005:58. Berdasarkan tabel 4.6.1 dan 4.6.2 masing-masing variabel memiliki VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Dengan 58 demikian dapat dinyatakan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan dalam penelitian. b. Uji Heteroskesdisitas Uji Heteroskesdisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Imam Ghozali, 2002:69. Gambar 4.1.1 Uji Heteroskesdisitas persamaan regresi 1 Scatterplot Dependent Variable: KK Regression Standardized Predicted Value 4 3 2 1 -1 -2 -3 -4 Regression Studentized Residual 3 2 1 -1 -2 -3 -4 59 Gambar 4.1.2 Uji Heteroskesdisitas persamaan regresi 2 Scatterplot Dependent Variable: KB Regression Standardized Predicted Value 4 3 2 1 -1 -2 -3 Regression Studentized Residual 4 3 2 1 -1 -2 -3 Berdasarkan gambar Scatterplot pada gambar 4.1.1 dan 4.1.2 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara dan tersebar secara baik, diatas maupun angka 0 pada sumbu y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk memprediksi keinginan berpindah auditor junior. c. Uji Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat atau variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. 60 Gambar 4.2.1 Uji Normalitas persamaan regresi 1 Gambar 4.2.2 Uji Normalitas Persamaan Regresi 2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residu Dependent Variable: KB Observed Cum Prob 1,0 ,8 ,5 ,3 0,0 Expect ed Cum Pr ob 1,0 ,8 ,5 ,3 0,0 Berdasarkan tampilan grafik normal plot gambar 4.2.1 dan 4.2.2 dapat disimpulkan bahwa terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga dari gambar diatas terlihat bahwa data pada penelitian ini terdistribusi normal. Gambar 4.3.1 Uji Normalitas persamaan regresi 1 61 Regression Standardized Residual 2,0 1,5 1,0 ,5 0,0 -,5 -1 ,0 -1 ,5 -2 ,0 -2 ,50 -3 ,0 -3 ,5 Histogram Dependent Variable: KK Frequency 16 14 12 10 8 6 4 2 Std. Dev = ,98 Mean = 0,00 N = 99,00 Gambar 4.3.2 Uji Normalitas persamaan regresi 2 Regression Standardized Residual 2,7 5 2,2 5 1, 75 1,2 5 ,7 5 ,2 5 -,2 5 -,7 5 -1 ,25 -1 ,75 -2 ,2 5 Histogram Dependent Variable: KB Frequency 20 10 Std. Dev = ,98 Mean = 0,00 N = 99,00 Sedangkan pada grafik histrogram terlihat bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal. Dengan demikian, dapat disimpulkan grafik normal plot dan grafik histogram menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas. 62 2. Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Berganda dengan Variabel Intervening Tabel dan gambar dibawah ini merupakan hasil analisis mengenai koefisien model regresi pada persamaan regresi 1: Gambar 4 Model Regresi persamaan 1 Tabel 4.7.1 Koefisien Regresi persamaan 1 Hasil output SPSS memberikan nilai standardized beta pada variabel tindakan supervisi sebesar 0,307 dan signifikan pada 0,001 yang berarti Coefficients a 1,667 1,665 1,001 ,319 ,222 ,067 ,307 3,290 ,001 ,222 ,086 ,251 2,584 ,011 ,197 ,144 ,133 1,365 ,176 Constant SPV BO MTV Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: KK a. SPV BO MTV KK 63 bahwa tindakan supervisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Nilai standardized beta pada variabel budaya organisasi 0,251 dengan tingkat signifikansi 0,011 yang berarti bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Nilai standardized beta pada variabel motivasi 0,133 dengan tingkat signifikansi 0,011 yang berarti bahwa motivasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja. Gambar 5 Model Regresi Persamaan 2 Tabel 4.7.2 SPV BO MTV KB KK 64 Keofisien Regresi persamaan 2 Pada output persamaan regresi 2, variabel kepuasan kerja memiliki nilai standardized beta – 0,329 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Dari data ini dapat diartikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keinginan berpindah. 1 Menguji pengaruh tidak langsung tindakan supervisi terhadap keinginan berpindah melalui kepuasan kerja. Kepuasan Kerja 0,307 -0,329 Tindakan supervisi Keinginan Berpindah 0,05 Pengaruh tidak langsung = 0,307 X - 0,329 = - 0,1010. Hasil diatas menunjukkan nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan pengaruh langsungnya. Oleh karena itu, tindakan supervisi Coefficients a 21,913 4,166 5,260 ,000 ,080 ,177 ,050 ,450 ,654 ,017 ,221 ,009 ,079 ,937 ,352 ,362 ,107 ,972 ,334 -,731 ,255 -,329 -2,864 ,005 Constant SPV BO MTV KK Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: KB a. 65 berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah melalui kepuasan kerja. Semakin baik tindakan supervisi yang diterima oleh auditor junior, maka keinginan berpindahnya akan semakin kecil. 2 Menguji pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap keinginan berpindah melalui kepuasan kerja. Kepuasan Kerja 0,251 -0,329 Budaya Organisasi Keinginan Berpindah 0,009 Pengaruh tidak langsung = 0,251 X -0,329 = - 0,082. Hasil diatas menunjukkan nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan pengaruh langsungnya. Oleh karena itu, budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah melalui kepuasan kerja. Hal ini berarti semakin tinggi budaya organisasi yang tercipta dalam lingkungan kerja kantor akuntan, maka semakin rendah keinginan berpindah yang dirasakan oleh auditor junior. 3 Menguji pengaruh tidak langsung motivasi terhadap keinginan berpindah melalui kepuasan kerja. Kepuasan Kerja 0,133 -0,329 66 Motivasi Keinginan Berpindah 0,107 Pengaruh tidak langsung = 0,133 X -0,329 = - 0,043. Hasil diatas menunjukkan nilai pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan pengaruh langsungnya. Oleh karena itu, motivasi tidak berpengaruh yang signifikan terhadap keinginan berpindah melalui kepuasan kerja. Hal ini berarti tinggi atau rendahnya motivasi yang dirasakan oleh auditor junior, tidak mempengaruhi keinginan berpindah yang mungkin dirasakan oleh auditor junior tersebut. B. Uji Koefisien Determinasi Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen tindakan supervisi, budaya organisasi, dan motivasi menjelaskan variabel dependen keinginan berpindah auditor junior dengan menggunakan variabel intervening kepuasan kerja Tabel 4.8.1 Uji Koefisien Determinasi persamaan 1 Model Summary ,517 a ,267 ,244 1,621 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, MTV, SPV, BO a. Tabel 4.8.2 67 Uji Koefisien Determinasi persamaan 2 Model Summary ,297 a ,088 ,049 4,033 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, KK, MTV, SPV, BO a. Sumber : Data primer diolah Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi R, koefisien determinasi R Square, Koefisien determinasi yang disesuaikan Adjusted R Square, dan Standar Error SE tabel 4.8.1 dan tabel 4.8.2. Pada tabel persamaan regresi 1 di atas terlihat bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0,244 memberi pengertian bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y kepuasan kerja auditor junior adalah sebesar 22,4 ditentukan oleh variabel tindakan supervisi, budaya organisasi, motivasi dan selebihnya sebesar 77,6 100 - 22,4 ditentukan oleh faktor lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini. Faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini adalah profesionalisme dan komitmen organisasi yang diteliti oleh Jantje Edward Lekatompessy dimana hasilnya menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalisme dan komitmen organisasi dengan kepuasan kerja. 68 Pada persamaan regresi 2, bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0,049 memberi pengertian bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y keinginan berpindah auditor junior adalah sebesar 4,9 ditentukan oleh variabel tindakan supervisi, budaya organisasi, motivasi dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening dan selebihnya sebesar 95,1 100 - 4,9 ditentukan oleh faktor lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini. Faktor lain yang mempengaruhi keinginan berpindah yang tidak dianalisis dalam penelitian ini adalah profesionalisme berdasarkan penelitian Jantje Edward Lekatompessy. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keinginan berpindah dimana semakin tinggi profesionalisme seoranga auditor maka semakin kecil keinginan berpindah auditor tersebut dari KAP tempatnya bekerja sekarang. b. Uji Statistik F Uji statistik F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen tindakan supervisi, budaya organisasi, dan motivasi terhadap variabel dependen keinginan berpindah auditor junior Nugroho, 2005:53. Hipotesisnya sebagai berikut: Ho : Tidak secara bersama-sama terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara tindakan supervisi, budaya organisasi, dan 69 motivasi terhadap keinginan berpindah auditor junior dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Ha : Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan tindakan supervisi, budaya organisasi, dan motivasi terhadap keinginan berpindah auditor junior dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Kriteria pengujian: α = 0,05 Jika probabilitas 0,05 maka menolak Ho Jika probabilitas 0,05 maka tidak menolak Ho Tabel 4.9 Uji Statistik F Sumber : Data primer diolah Berdasarkan tabel 4.9, F hitung menunjukkan nilai sebesar 2,276 dengan tingkat signifikansi 0,067 dan lebih besar dari α 0,067 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa probabilitas jauh lebih besar dari 0,05 maka tidak menolak Ho artinya tindakan supervisi, budaya organisasi, dan ANOVA b 148,069 4 37,017 2,276 ,067 a 1528,921 94 16,265 1676,990 98 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, KK, MTV, SPV, BO a. Dependent Variable: KB b. 70 motivasi tidak secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah auditor junior dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Hal ini disebabkan karena masing-masing variabel indikator dapat diprediksikan berdasarkan penilaian subjektif. Dalam penilaian subjektif ini responden menjawab masing-masing pernyataan tersebut dengan tidak mengaitkan pernyataan yang satu dengan yang lainnya. Sehingga mengakibatkan tidak ada keterkaitan antara jawaban satu dengan yang lainnya yang menyebabkan tidak dapat secara bersama- sama mempengaruhi variabel dependen. c. Uji Statistik t T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen Nugroho, 2005: 54. 1 Pengaruh tindakan supervisi terhadap keinginan berpindah auditor junior malalui kepuasan kerja Tabel 4.10.1 . Nilai pengaruh tidak langsung tindakan supervisi terhadap keinginan berpindah lebih besar dibandingkan pengaruh langsungnya, - 0,101 0,05. Hal ini berarti tindakan supervisi berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah melalui kepuasan kerja. Semakin tinggi kondisi tindakan supervisi yang tercipta di suatu organisasi KAP maka semakin rendah keinginan berpindah yang dirasakan auditor junior. 71 2 Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja auditor junior Tabel 4.10.1. Nilai pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap keinginan berpindah lebih besar dibandingkan pengaruh langsungnya, - 0,082 0,009. Hal ini berarti budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah melalui kepuasan kerja. Semakin tinggi kondisi budaya organisasi yang tercipta di suatu organisasi KAP maka semakin rendah keinginan berpindah yang dirasakan auditor junior. 3 Pengaruh motivasi terhadap keinginan berpindah auditor junior melalui kepuasan kerja Tabel 4.10.1. Nilai pengaruh tidak langsung motivasi terhadap keinginan berpindah lebih kecil dibandingkan pengaruh langsungnya, -0,043 0,107. Hal ini berarti motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah melalui kepuasan kerja. Dengan hasil ini tidak terbukti bahwa motivasi melalui kepuasan kerja dapat berpengaruh terhadap keinginan berpindah. 72 Tabel 4.10.1 Uji Statistik t persamaan 1 Coefficients a 1,667 1,665 1,001 ,319 ,222 ,067 ,307 3,290 ,001 ,222 ,086 ,251 2,584 ,011 ,197 ,144 ,133 1,365 ,176 Constant SPV BO MTV Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: KK a. Sumber : Data primer diolah Hasil pengujian antara variabel independen tindakan supervisi, budaya organisasi, motivasi terhadap variabel dependen kepuasan kerja auditor junior secara individu yang dilakukan dengan uji t tabel 4.10.1 adalah sebagai berikut: 4 Pengaruh tindakan supervisi, budaya organisasi, dan motivasi terhadap kepuasan kerja. Hasil pengujian untuk variabel tindakan supervisi mempunyai angka signifikansi 0,001 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian menolak Ho 4 . Hal ini berarti bahwa tindakan supervisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja auditor junior. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Melva Jamin dan Murtanto 2005 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan 73 yang positif dan signifikan antara tindakan supervisi dengan kepuasan kerja auditor junior. Dengan hasil ini maka menunjukkan konsistensi antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Dalam sebuah kantor akuntan publik, semakin baik supervisi yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahannya maka auditor junior tersebut akan memperoleh kepuasan kerja yang tinggi, karena setiap penugasan dan mentoring yang baik akan mampu ditangkap oleh auditor junior kemudian diaplikasikan melalui kinerja yang baik. Dari kinerja yang baik tersebut memungkinkan auditor junior akan mendapatkan penghargaan dari atasannya dan berdampak pada kepuasan kerja yang didapatkan. Dan dengan kepuasan kerja yang tinggi, rasa nyaman dan menyenangkan dalam melakukan setiap pekerjaannya akan membuat rasa keinginan berpindah cenderung kecil. Hasil pengujian untuk variabel budaya organisasi mempunyai angka signifikansi 0,011 sehingga lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian menolak Ho 4 . Hal ini berarti bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja auditor junior. Hasil ini mendukung penelitian Intan Rahmawati 2002 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja auditor junior. 74 Budaya organisasi biasanya tercipta dengan sendirinya sesuai dengan karakter pemimpin di suatu perusahaan. Seorang pemimpin yang mampu menciptakan suasana yang kondusif dalam lingkungan pekerjaannya akan membuat para penghuni dari perusahaan tersebut merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya dan tidak bekerja dibawah tekanan. Sehingga kepuasan kerja dapat dirasakan auditor junior dengan budaya organisasi yang baik. Hasil pengujian untuk variabel motivasi mempunyai angka signifikansi 0,176 sehingga lebih besar dari 0,05. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi tidak menolak Ha 4. Hal ini berarti motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keinginan berpindah auditor junior. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yaitu Rahardja 2000 menganalisis motivasi dengan kepuasan kerja. Hasilnya menyatakan bahwa motivasi memiliki keterkaitan yang kuat dengan kepuasan kerja. Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja auditor junior. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Hal ini disebabkan karena penulis tidak mendapatkan kriteria responden yang 75 sesuai sehingga jawaban antar satu pernyataan dengan yang lainnya tidak terkait khususnya pada variabel motivasi. Tabel 4.10.2 Uji statistik t persamaan 2 5 Pengaruh kepuasan kerja terhadap keinginan berpindah auditor junior Hasil pengujian untuk variabel kepuasan kerja mempunyai angka signifikansi 0,005 sehingga sama dengan dari 0,05. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja menolak Ha 5. Hal ini berarti kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keinginan berpindah auditor junior. Dengan hasil ini berarti semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dirasakan auditor junior maka keinginan berpindah ke perusahaan lain semakin rendah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Jantje Eduard Lekatompessy 2003 yang menyatakan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dan berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah auditor. Coefficients a 21,913 4,166 5,260 ,000 ,080 ,177 ,050 ,450 ,654 ,017 ,221 ,009 ,079 ,937 ,352 ,362 ,107 ,972 ,334 -,731 ,255 -,329 -2,864 ,005 Constant SPV BO MTV KK Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: KB a. 76

BAB V PENUTUP