10
2.2 Residual
Menurut [1] residual adalah selisih antara nilai pengamatan y dengan nilai dugaannya
. Residual dinyatakan dengan dan secara umum dapat
didefenisikan: .
Residual juga dapat dikatakan sebagai error dari pengamatan pada model dengan data yang dipergunakan adalah populasi. Persamaannya dapat dituliskan
menjadi : .
2.3 Ordinary Least Square
Menurut [2], untuk membuat penaksiran parameter regresi yang sebenarnya dipergunakan metode kudrat terkecil biasa atau biasa disebut Ordinary
Least Square yang disingkat OLS. 2.11
Yang dapat ditulis secara ringkas dalam notasi matrik sebagai berikut: 2.12
Dengan adalah suatu vektor kolom k-unsur dari penaksir kuadrat terkecil biasa parameter regresi dan adalah suatu vektor kolom
dari residual. Untuk menaksir parameter model regresi berganda digunakan metode
kuadrat terkecil biasa. Prosedur kuadrat tekecil biasa dilakukan dengan memilih nilai parameter yang tidak diketahui sehingga jumlah kuadrat kesalahan didapat
sekecil mungkin, sehingga dapat dinyatakan dengan: 2.13
11
Dimana adalah jumlah kuadrat residual SRR. Dalam notasi matriks,
ini sama dengan meminimumkan karena:
2.14
Dari 2.12 diperoleh 2.15
Maka dari 2.12 dan 2.13 diperoleh:
= 2.16
Dengan menggunakan sifat-sifat transpose suatu matriks, yaitu , dan
adalah suatu skalar atau angka real, sehingga bentuk itu sama dengan transposenya
.
Persamaan 2.16 adalah penyajian secara matriks dari 2.13. Dalam notasi skalar metode kuadrat terkecil biasa tercapai dalam menaksir
sehingga sekecil mungkin. Ini dicapai dengan menurunkan persamaan 2.13
secara parsial terhadap dan menyamakan hasil yang diperoleh
dengan nol. Proses ini menghasilkan k persamaan normal teori kuadrat terkecil, persamaan-persamaan ini adalah sebagai berikut:
12
2 2
2 2
1 2
2 2
2 2
1 1
2 2
1 2
1 2
2 1
1 1
1 2
2 1
1
ˆ ...
X ˆ
ˆ ˆ
X X
ˆ ...
X ˆ
ˆ ˆ
X X
ˆ ...
X ˆ
ˆ X
ˆ X
ˆ ...
ˆ ˆ
ˆ
ki k
i ki
i ki
ki i
ki ki
i k
i i
i i
i i
ki i
k i
i i
i i
i ki
k i
i i
n
2.17 Denganmenjumlahkan persamaan,
untuk seluruh pengamatan n memberikan persamaan pertama dalam 2.17, kemudian mengalikannya dengan
pada kedua sisinya dan menjumlahkan untuk seluruh n, maka dihasilkan persamaan kedua. Begitu juga persamaan ketiga dalam
2.17 mengalikan kedua sisinya dengan dan menjumlahkan untuk seluruh n,
dan seterusnya. Dalam bentuk matriks, persamaan 2.17 dapat disajikan sebagai :
1 1
2 2
1 21
31 1
2 2
2 2
21 32
2 3
2 2
2 2
2 2
1 2
2 2
ˆ 1
1 1
ˆ ˆ
ˆ
i i
ki k
i li
li i
li ki
k i
li i
i i
ki k
k kn
ki ki
i ki
i ki
k
Y n
X X
X X
X X
Y X
X X X
X X X
X X
Y X
X X X
X X X
X X
X X X
X X X
2.17
n
Y
ˆ X X
X Y
Dalam hal ini adalah vektor kolom k unsur dari penaksir-penaksir
kuadratterkecil parameter regresi, atau secara ringkas 2.18 dapat dinyatakan dengan:
2.19
13
Persamaan 2.19 diperoleh dari menurunkan persamaan matriks 2.16 terhadap , maka diperoleh:
2.20 Kemudian samakan hasil 2.20 dengan nol, sehingga diperoleh:
2.21 Kalikan bentuk akhir persamaan matriks 2.21 kedua sisinya dengan
, maka diperoleh:
2.22
Dengan
2
1 1
2 1
1 1
1
X X
X X
X X
X X
X X
n
kn kn
n kn
kn n
n n
kn n
X
X
2.4 Koefisien Korelasi berganda