21
paling  tidak  terampil  akan  menurun  mendekati  mereka  yang  awalnya sudah terampil.
4. Peningkatan  diskresi.  Hal  ini  tampak  jelas  pada    Gambar  2.2  dengan
menggunakan variabel  pendapatan.  Aktifitas oleh individu  yang memiliki pendapatan  tinggi  akan  jauh  lebuh  variatif  dibandingkan    mereka  yang
berpendapatan  rendah.  Dengan  demikian  suatu  model  regresi  dengan menggunakan variabel semacam ini akan mengalami peningkatan residual
kuadrat dengan semakin besarnya pendapatan. 5.
Perbaikan tehnik pengambilan data. Dampaknya akan menurun. Jadi,
bank  yang  mempunyai  peralatan  pemprosesan  data  yang  canggih nampaknya  akan  mempunyai  kesalahan  yang  lebih  kecil  dalam  laporan
bulanan  atau  kuartalan  untuk  langganan  mereka  dibandingkan  dengan bank yang tidak memiliki peralatan seperti itu.
Didalam  data  itu  sendiri  memang  terdapat  Heteroskedastisitas,  terutama dalam data cross-section. Misalnya, tingkat-tingkat penghasilan antar kota jarang
sekali  bernilai  sama,  harga-harga  saham  yang  banyak  dipengaruhi  oleh  faktor- faktor eksternal dan sebagainya.
2.7.2  Akibat Terjadinya Heteroskedastisitas
Adanya  Heteroskedastisitas  bukan  berarti  suatu  model  regresi  adalah lemah. Jika regresi dengan Ordinary Least Square tetap dilakukan dengan adanya
heteroskedastisitas  maka  akan  diperoleh  koefisien-koefisien  hasil  estimasi sampai
dalam  persamaan  tetap  tidak  bias,  akan  tetapi  nilai-nilai
22
koefisien tersebut berfluktuasi lebih tajam daripada nilai-nilai normalnya. Dengan kata  lain,  jika  model  itu diperbaharui  ulang  dengan  menambah  data  atau  dengan
sampel-sampel  yang  digunakan  berbeda,  maka  koefisien-koefisien  hasil  estimasi akan bervariasi secara signifikan diseputar nilai rata-ratanya. Karena ayunan yang
lebar  pada  koefisien-koefisien  hasil  estimasi,  maka  kesalahan  dari  suatu  taksiran tunggal  pada  masing-masing  model  yang  diperbaharui  akan  juga  berubah-ubah
secara  lebar  sehingga  taksiran  akan  menjadi  kurang  efisien  daripada  seharusnya. Rata-rata  kesalahan  taksiran  dalam  jangka  panjang  akan  serupa  dengan  rata-rata
kesalahan taksiran dengan model tanpa Heteroskedastisitas. Suatu model taksiran yang  baik  menuntut  bahwa  koefisien-koefisien  estimasi  tidak  bias  dan  bahwa
taksiran tunggal dari suatu model berubah-ubah didalam suatu jarak  yang sempit. Inilah  yang  disebut  dengan  konsep  tidak  bias  dan  estimator-estimator  yang
efisien.  Kenyataan  bahwa  koefisien-koefisien  taksiran  tidak  bias  dapat  dilihat pada contoh berikut ini dalam konteks model dua variabel dengan bentuk deviasi
[ 2].
2.29 Perhatikan  bahwa  varian  dari  error  tidak  berpengaruh  dalam  pembuktian
penaksir-penaksir  dengan  Ordinary  Least  Square  adalah  tidak  bias.  Persamaan- persamaan  diatas  berlaku  dibawah  asumsi  Homoskedastisitas.  Apabila  asumsi
tersebut  dilanggar,  sehingga  terjadi  Heteroskedastisitas  maka  varian  penaksirnya menjadi [8]
23
2.30 Apabila  Persamaan  2.30  ini  digunakan  untuk  melakukan  taksiran  varian,
maka selang kepercayaan hasil penaksiran untuk koefisien-koefisien, dan hitungan uji  t  dan  uji  F  akan  hilang  tidak  lagi  dapat  dipercaya.  Menurut  [2]  untuk
menghitung nilai t adalah 2.31
Jika  standard  error  mengecil  maka  t  cenderung  membesar  namun kelihatannya  signifikan,  padahal  sebenarnya  tidak  signifikan.  Sebaliknya  jika
standard  error  membesar,  maka  t  cenderung  mengecil  dan  tidak  signifikan, padahal  sebenarnya  adalah  signifikan.  Hal  ini  berarti  bahwa  jika  terdapat
heteroskedastisitas  dalam  model  regresi  maka  uji  t  menjadi  tidak  menentu. Sehingga dapat menyesatkan kesimpulan yang akan diambil.
2.7.3  Pendeteksian Heteroskedastisitas