Koefisien Korelasi berganda Varians

13 Persamaan 2.19 diperoleh dari menurunkan persamaan matriks 2.16 terhadap , maka diperoleh: 2.20 Kemudian samakan hasil 2.20 dengan nol, sehingga diperoleh: 2.21 Kalikan bentuk akhir persamaan matriks 2.21 kedua sisinya dengan , maka diperoleh: 2.22 Dengan                           2 1 1 2 1 1 1 1 X X X X X X X X X X n kn kn n kn kn n n n kn n        X X

2.4 Koefisien Korelasi berganda

Koefisien korelasi berganda mengukur keeratan hubungan antara variable terikat Y dan k variable bebas secara bersamaan. Koefisien korelasi ini disebut juga koefisien determinasi. Analisis regresi berganda, nilai koefisiennya dapat diperoleh dengan mengakarkan nilai koefisien determinasi keseluruhan. Sehingga kuadrat korelasi ini disebut koefisien determinasi yang merupakan korelasi antara variabel tidak bebas dengan taksiran Y 14 berdasarkan variabel-variabel bebas berganda. Koefisien determinasi berganda didefinisikan sebagai: 2.23

2.5 Standard Error

Dalam analisis regresi, standard error e  mencerminkan standard deviasi yang mengukur variasi titik-titik diatas dan dibawah garis regresi populasi. Nilai standard error terutama dibutuhkan untuk keperluan inferensia.

2.5.1 Standard Error Pendugaan

Pada analisis regresi, terdapat nilai populasi yang tidak diketahui. Pada populasi yang tidak diketahui, maka e  diduga dengan e S atau nilai standard error pendugaan. Sehingga e S adalah standard deviasi yang menggambarkan variasi titik-titik diatas dan dibawah regresi sampel. 2 ˆ 2 e Y Y S n     2.24 Dapat diketahui, semakin tinggi e S , berarti kesalahan penduga semakin tinggi.

2.5.2 Standard Error koefisien Regresi

Bila diambil sampel pasangan X dan Y dari populasi, maka masing-masing sampel mempunya kemiringan  sendiri. Setiap nilai ˆ  adalah penduga bagi  . Kemiringan  sampelnya akan bervariasi disekitar nilai ˆ  , sehingga 15 perlu diketahui nilai variasinya. Ukuran nilai variasi ini dinotasikan sebagai b S , yaitu standard error kemiringan. Nilai b S dirumuskan dengan: 2 2 e b S S X X n     2.25

2.6 Varians

Menurut [3], varians atau ragam dalam analisis regresi merupakan ukuran dari penyebaran dari data. Misalkan, variabel acak X dengan rata-rata atau nilai harapan   E X   . Distribusi atau sebaran acak dari X sekitar  dapat diukur dengan varian atau standard deviasi atau simpangan baku yang merupakan akar pangkat dua dari varian, yang didefinisikan sebagai berikut: Dengan = simpangan baku standard deviasi. Dalam perkembangannya, ada dua jenis varians dalam suatu model, yaitu varians heteroskedastisitas dan varians homoskedastisitas. Sebuah model dengan varians error yang bersifat Heteroskedastisitas, memiliki nilai error berdistribusi normal dengan varians tidak konstan meliputi semua pengamatan. Secara simbolik ditulis sebagai 2.26 16 Sebaliknya, sebuah model dengan varians error yang bersifat homoskedastik, memiliki nilai error berdistribusi normal dengan varians konstan meliputi semua pengamatan. Secara simbolik ditulis sebagai 2.27 Perbedaan antara Persamaan 2.26 dan 2.27 terletak pada indeks i yang melekat pada , yang secara tidak langsung menyatakan bahwa nilai error yang bersifat heteroskedastik berubah seiring perubahan pengamatan ke-i. Persamaan 2.26 dikatakan sebagai persamaan yang memenuhi asumsi error pada analisis regresi linier berganda. Semua pengamatan terhadap nilai error dapat dapat dianggap berasal dari distribusi yang sama, yaitu suatu distribusi yang memiliki rata-rata 0 dan varian . Varian tidak berubah untuk pengamatan-pangamatan yang berbeda terhadap nilai error tersebut.

2.7 Heteroskedastisitas