Prosedur Penerimaan Pajak Parkir

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

A. Prosedur Penerimaan Pajak Parkir

1. Pendaftaran

Setiap penyelenggara parkir wajib membayar pajak atas penyelenggaraan parkirnya , namun sebelumnya ia harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu di Dinas Pendapatan Daerah. Pendaftaran terdiri dari kegiatan mengisi formulir pendaftaran dan pendataan. Setelah itu seksi penetapan menyerahkan formulir yang harus di isi oleh calon Wajib pajak, didalamnya calon Wajib Pajak tersebut harus mencantumkan nomor Surat Izin Usaha yang dapat diperoleh diKP2T beserta data- data lain yang diperlukan. Apabila masih terdapat kesalahan dalam pengisian maka formulir tersebut dikembalikan untuk diperbaiki. Jika sudah benar akan diberi tanda dan tanggal yang akhirnya akan dimasukkan kedalam Daftar Induk Wajib Pajak dan untuk si Wajib Pajak akan diberikan NPWPD Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah . 2. Membayar Pajak Wajib Pajak yang telah melakukan pendaftaran harus mengisi SPTPD Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD ini harus di isi dengan jelas , benar dan lengkap. Bentuk isi serta tata cara pengisian ditetapkan oleh Kepala Daerah. Setelah SPTPD di isi harus ditandatangani oleh Wajib Pajak atau Kuasanya setelah itu Universitas Sumatera Utara disampaikan kepada Kepala Daerah selambat-lambatnya 15 hari setelah berakhirnya Masa Pajak. Berdasarkan SPTPD, Kepala Daerah menetapkan Pajak Terutang dengan cara menerbitkan SKPD, dengan SKPD tersebut, Wajib Pajak telah mengetahui berapa besarnya jumlah Pokok Pajak. Adapun SKPD tersebut terdiri dari 3 lembar. Lembar ke 1 warna putih diberikan kepada Wajib Pajak, Lembar Ke-2 warna merah untuk BKP Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi, lembar ke-3 warna kuning untuk Seksi Pembukuan, lembar ke 4 warna biru muda untuk Seksi Penagihan, lembar ke-5 warna hijau muda digunakan sebagai arsip. Sebelum SKPD tersebut diberikan kepada Wajib Pajak terlebih dahulu harus ditanda tangani oleh Kepala Unit Kerja Penetapan atas nama Kepala Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi . Setelah Wajib Pajak mengetahui pokok pajak yang terhutang maka Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran. Pembayaran Pajak dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah sesuai waktu yang ditetapkan dalam SPTPD atau SKPD. Dalam melakukan pembayaran, Wajib Pajak menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah SSPD. Apabila Wajib Pajak telah menerima SKPD, dan SKPD ini tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak setelah lewat waktu paling lambat 30 hari sejak SKPD ini diterima , maka akan dikenakan sanksi berupa bunga 2 perbulan. Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas. Universitas Sumatera Utara Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk mengangsur pajak terhutang dalam kurun waktu tertentu setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Angsuran pembayaran pajak harus dilakukan secara teratur dan berturut dengan dikenakan bunga sebesar 2 sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang bayar. Selain itu, Kepala Daerah juga dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk menunda pembayaran pajak sampai batas waktu yang ditentukan setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan dikenakan denda 2 sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar. Persyaratan untuk menunda maupun mengangsur pembayaran serta tata cara pembayaran angsuran dan penundaan ditetapkan oleh Kepala Daerah. Setiap pembayaran diberikan tanda bukti pembayaran. Realisasi Pajak Parkir TAHUN TARGET REALISASI PERSENTASE 2006 9.960.000 9.960.000 100 2007 9.960.000 9.960.000 100 2008 10.458.000 12.465.000 119.19 Sumber : Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi Universitas Sumatera Utara Analisis Data Tahun 2006 Target pajak parkir yang ditetapkan oleh Kepala Daerah pada tahun 2006 adalah sebesar Rp. 9.960.000 sedangkan untuk realisasinya adalah sebesar Rp.9.960.000.maka dapat kita lihat realisasinya sama dengan target yang ingin dicapai.yaitu mencapai 100 . Dan dari data-data yang telah diberikan, target untuk tahun 2006 sama dengan 2 tahun sebelumnya. Menurut pihak Dinas Pendapatan sendiri hal itu disebabkan oleh keadaan Wajib Pajak yang masih sangat terbatas jadi Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi tidak menaikkannya. Analisis Data Tahun 2007 Target pajak parkir yang ditetapkan oleh kepala daerah pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 9.960.000 dan realisasinya adalah Rp.9.960.000. Target ini tetap dikarenakan keadaan Wajib pajak yang masih terbatas jadi pihak dinas tetap tidak menaikkan targetnya. Analisis Data Tahun 2008 Target pajak parkir yang ditetapkan oleh kepala daerah adalah Rp. 10.458.000 dan realisasinya adalah Rp. 12.465.000. Dapat kita lihat bahwa target yang ditetapkan telah meningkat dan juga hasil realisasinya yang sudah melebihi target yaitu Rp. 2.007.000 atau dalam persentase yaitu119.19 . Persentase diperoleh dari : Universitas Sumatera Utara Rp. 12.465.000 x 100 = 119.19 Rp. 10.458.000 Peningkatan itu terjadi dikarenakan keadaan Wajib pajak yang sudah mulai meningkat, hal ini juga tidak terlepas dari usaha-usaha yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi.Usaha-usaha yang dilakukan antara lain : 1. Pendekatan secara personal dengan Wajib Pajak sehingga timbul rasa saling percaya, karena dengan adanya rasa saling percaya ini wajib Pajak tidak akan ragu untuk memberikan data-data yang benar mengenai jumlah pajaknya ataupun data-data lainnya yang memang diperlukan. 2. Pemberian pengarahan dan penyuluhan kepada Wajib Pajak yang belum memahami prosedur dan tatacara pembayaran Pajak Parkir. Dengan begitu akan menghilangkan anggapan bahwa membayar pajak merupakan kegiatan yang rumit atau menyusahkan. 3. Ekstensifikasi Wajib Pajak yaitu pencarian Wajib Pajak baru yang belum terdata. yaitu dengan lebih aktif lagi memantau kegiatan atau usaha-usaha perparkiran di daerah Kota Tebing Tinggi. 4. Intensifikasi Wajib Pajak yaitu memaksimalkan jumlah pajak yang dipungut dengan memantau kegiatan usaha. Karena dengan begitu kita akan lebih cepat mengetahui keadaan terbaru dari si wajib pajak 5. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian secara terus menerus agar penyimpangan dalam perpajakan dapat ditekan serendah mungkin. Dengan cara melakukan kunjungan mendadak kelokasi tempat usaha. Universitas Sumatera Utara

B. Objek , Subjek Pajak Parkir dan Dasar Pengenaan Pajak Parkir