15
Penggunaan kata sehingga dan agar dalam kalimat di atas menghasilkan kalimat yang efektif. Perbedaan kalimat 1 yang diinginkan adalah hubungan akibat, sedangkan pada kalimat
2, hubungan tujuan.
1.5.3 Kesejajaran Bentuk Paralelisme
Kesejajaran satuan dalam kalimat, menempatkan ide gagasan yang sama penting dan sama fungsinya ke dalam struktur bentuk gramatis Zubeirsyah dan Lubis, 2007:88. Jika
sebuah gagasan ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan frase kelompok kata, maka gagasan lain yang sederajat harus dinyatakan dengan frase. Jika sebuah gagasan dalam suatu
kalimat dinyatakan dengan kata benda misalnya pe-an, ke-an, maka gagasan yang lain harus sederajat dengan kata benda juga. Demikian halnya bila sebuah gagasan dalam suatu kalimat
dinyatakan dengan kata kerja misalnya bentuk me-kan, di-kan maka gagasan lainnya yang sederajat harus dinyatakan dengan jenis kata yang sama. Kesejajaran paralelisme membantu
memberi kejelasan kalimat secara keseluruhan. Perhatikan contoh berikut ini
Penyakit aids adalah salah satu penyakit yang paling mengerikan dan berbahaya, sebab pencegahan
dan pengobatannya tidak ada yang tahu. Dalam kalimat di atas penggunaan yang sederajat ialah kata mengerikan dengan
berbahaya dan kata pencegahan dengan pengobatannya. Oleh sebab itu, bentuk yang dipakai
untuk kata-kata yang sederajat dalam kalimat di atas harus sama paralel sehingga kalimat itu kita tata kembali menjadi kalimat di bawah ini.
Penyakit Aids adalah salah satu penyakit yang paling mengerikan dan membahayakan, sebab pencegahan
dan pengobatannya tak ada yang tahu. Perhatiakan kembali contoh berikut
Universitas Sumatera Utara
16
Sebuah perusahaan jasa pernah mengeluh, bahwa sekali ia tampak bangkrut maka langganan terbaiknya pun mulai menunda-nunda pembayatran hutang mengklaim kerusakan-kerusakan
pada barang yang dikirim, mengeluh kelambatan pengiriman barang dan seribu satu keluhan lainnya.
Pada kalimat di atas, susunan serial untuk gagasan yang sederajat dinyatakan dalam bentuk frase yang memakai kata kerja me- yaitu: menunda-nunda pembayaran hutang, mengklaim
kerusakan-kerusakan, mengeluh kelambatan pengiriman barang.
1.5.4 Penekanan dalam Kalimat
Setiap kalimat memiliki sebuah gagasan ide pokok. Inti pikiran ini biasanya ingin ditekankan atau ditonjolkan oleh penulis atau pembicara. Menurut Zubeirsyah dan
Lubis.2007:89, penekanan terhadap inti yang ingin diutarakan dalam kalimat biasanya ditandai dengan nada suara, seperti memperlambat ucapan, meninggikan suara
1 Saya berharap pada pertemuan yang akan datang kita dapat menyelesaikan masalah itu.
, pada bagian kalimat yang dipentingkan.
Ada tiga cara yang lazim digunakan untuk memberi penekenan terhadap inti pikiran tersebut.
Posisi dalam kalimat
Untuk memberi penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat, penulis dapat mengemukakan bagian itu pada bagian depan kalimat. Cara ini juga pengutamaan bagian
kalimat. Perhatikan contoh berikut ini
2 Pada pertemuan yang akan datang harapan saya masalah itu dapat diselesaikan.
3 Masalah itu saya harap dapat diselesaikan pada pertemuan yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
17
Kalimat di atas menunjukkan bahwa gagasan yang dipentingkan diletakkan di bagian depan kalimat. Dengan demikian walaupun ketiga kalimat mempunyai pengertian yang sama
tetapi gagasan pokok menjadi berbeda.
a Urutan yang Logis
Sebuah kalimat biasanya memberitakan ejadian atau peristiwa. Kejadian atau peristiwa yang berurutan hendaknya diperhatikan agar urutannya tergambar dengan logis. Pada umumnya
tulisan yang menggunakan susunan logis adalah tulisan yang berupa esai, laporan, dan tulisan ilmiah susunan logis bersumber dan bertolak dari dalam pikiran penulis. Artinya, ide atau
gagasan disusun menurut susunan yang dianggap logis oleh penulis. Disamping itu, gagasan itu sendiri adalah gagaan yang dianggap logis untuk disampaikan. Pengertian logis disini
menyangkut isi dan sistem penyampaiannya. Penulis mendahulukan apa yang dianggap patut disampaikan terlebih dahulu membelakangkan apa yang dianggap perlu disampaikan kemudian.
Urutan yang logis dapat disusun secara kronologis, dengan penataan urutan yang lama makin penting atau dengan menggambarkan suatu proses.
Contoh: 1
Telekomunikasi cepat-vital dimaksudkan untuk keamanan, mobilitas, pembangunan dan persatuan.
2 Kehidupan anak muda itu sulit dan tragis.
b Pengulangan Kata
Pengulangan kata dalam sebuah kalimat kadang-kadang diperlukan dengan maksud memberi penegasan pada bagian yang dianggap penting. Pengulangan kata yang demikian
dianggap dapat membuat maksud kalimat menjadi lebih jelas.
Universitas Sumatera Utara
18
Contoh 1.
Kemajuannya menyangkut kemajuan di segala bidang, kemajuan kesadaran berpolitik, kesadaran bermasyarakt, kesadaran berekonomi, kesadaran berkebudayaan dan kesadaran
2. pembangunan yang dilaksanakan sekarang harus memperlihatkan
bernegara. kesinambungan antara
pusat dan daerah, kesinambungan
1.5.5 Kehematan