Latar Belakang dan Masalah .1 Latar Belakang

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi antara manusia dengan sesama anggota masyarakat. Bahasa sebagai alat komunukasi tidak diragukan lagi keampuhannya dibandingkan dengan media komunukasi lainnya. Betapa pun canggihnya, tetap bahasa itu memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi baik lisan maupun tulisan. Bahasa berisi pikiran, keinginan atau perasaan yang ada pada pembicara atau pun penulis. Bahasa yang digunakan hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan dapat diterima pendengar atau pembaca. Bahasa Indonesia mempunyai bermacam ragam. Bahasa ragam radio dalam fungsinya sebagai bahasa yang komunikatif adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang masuk ke dalam ragam bahasa media elektronik, walaupun secara perspektif naskah berita radio masuk ke dalam bahasa ragam jurnalistik. Bahasa ragam radio meliputi bahasa lisan mau pun bahasa tulis. Mengikuti siaran radio berarti mendengarkan bahasa yang dituturkan secara langsung oleh pembicara atau mendengarkan bahasa tulis yang dibacakan pembicara atau penyiar. Pada umumnya bahan yang disiarkan di radio itu dipersiapkan lebih dahulu, ditulis lalu dibacakan. Mulyadi, dkk. 2004: 27 menyatakan: ”Bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat ucap disebut ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dinamakan ragam bahasa tulis. Namun, ada bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat-alat ucap, tetapi sebelumnya telah Universitas Sumatera Utara 2 dituliskan seperti teks pidato yang dibacakan atau siaran berita radio atau televisi. Sebaliknya, ada bahasa lisan yang dituliskan seperti pidato yang ditranskripsikan”. Kebanyakan Bahasa siaran radio sifatnya resmi Badudu,1993:147. oleh karena itu, bahasa yang digunakan pun haruslah bahasa baku yaitu dengan menggunakan bahasa yang baik, bahasa yang benar serta bahasa yang efektif. Badudu 1995:188 menyatakan bahwa kalimat efektif ialah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si pembicara si penulis dalam bahasa tulis dapat diterima dan dipahami oleh pendengar pembaca dalam bahasa tulis sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau penulis. Penutur bahasa Indonesia banyak yang belum mengetahui penggunaan kalimat efektif, apalagi di instansi pemerintahan seperti Radio Republik Indonesia RRI Sibolga. Sebagai media pemerintahan, sudah pada tempatnya apabila RRI baik di pusat maupun di daerah memperhatikan benar penggunaan kalimat efektif. Salah satu siaran yang disiarkan RRI Sibolga adalah berita. Berita sebagai karya tulis hendaknya ditulis dengan tata cara atau sistem penulisan yang benar. Begitu juga berita yang disiarkan melalui radio. Seorang penyiar berita menyampaikan berita kepada pendengar umumnya melalui membaca naskah. Kalimat yang digunakan dalam naskah berita itu haruslah kalimat efektif agar diperoleh suatu pemahaman yang tepat antara penulis naskah berita, pembaca, dan pendengar sehingga terjalin komunikasi yang baik. Oleh karena itu, penyusunan kalimat efektif sangat diperlukan. Sebelumnya penelitian tentang kalimat efektif pernah diteliti yaitu penelitian tentang ”Kalimat Efektif: Struktur, Tenaga, dan Variasi”, yang ditulis oleh Epraim 1992 menyimpulkan bahwa struktur kalimat yang benar merupakan dasar kalimat efektif, tenaga kalimat ialah kemampuan kalimat untuk menimbulkan pengertian-pengertian yang terkandung dalam kalimat Universitas Sumatera Utara 3 sesuai dengan yang diinginkan penulis. Setelah memiliki struktur dan tenaga masih dibutuhkan adanya variasi. Selain itu, Retty Hutabarat 1992 juga meneliti tentang kalimat efektif yaitu ”Korelasi Kata dalam Kalimat Efektif” menyimpulkan bahwa keefektifan suatu kalimat tidak hanya menuntut penerapan kaidah bahasa, tetapi ketepatan pilihan kata, serta situasi dan kondisi turut juga jadi faktor efektif tidaknya suatu kalimat. Reni Lamria Galingging 1999 juga meneliti tentang ”Ketidakefektifan Kalimat-Kalimat Liputan 6 SCTV” menyimpulkan bahwa kesalahan pemakaian kalimat tersebut tidak efektif karena kesalahan penggunaan kalimat. Liputan 6 SCTV sering menggunakan kalimat tidak hemat, pemakaian kata tugas sering tidak tepat dalam penyusunan kalimatnya, serta penyusunan urutan wacananya tidak teratur. Pemahaman mengenai kalimat efektif sangat penting terutama dalam penulisan berita di radio, baik itu radio milik pemerintahan mau pun radio milik swasta. Oleh karena itu, peneliti tertarik meneliti naskah berita RRI Sibolga dari segi penggunaan kalimat efektif.

1.1.2 Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang diuraikan di atas, masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penggunaan kalimat efektif dalam naskah berita RRI Sibolga?

1.2 Batasan Masalah