19
Pengobatan
Kepada semua pasien perlu dijelaskan bahwa keluhan yang dialami tersebut adalah akibat kekurangan hormon estrogen. Meskipun pasien tidak ada keluhan, perlu
dijelaskan bahwa dampak jangka panjang kekurangan estrogen adalah meningkatnya kejadian osteoporosis, penyakit jantung koroner, stroke, demensia, dan kanker usus besar.
Oleh karena itu, satu-satunya pengobatan yang tepat adalah dengan penambahan hormon estrogen dari luar, yang dikenal dengan hormone replacement therapy HRT, atau istilah
dalam bahasa Indonesia adalah terapi sulih hormon.
8
2.2 KOMPOSISI AIR MATA
Air mata merupakan salah satu proteksi mata atau daya pertahanan mata disamping tulang rongga mata, alis dan bulu mata, kelopak mata, refleks mengedip dan
adanya sel-sel pada permukaan kornea dan konjungtiva.
12
Sebagai salah satu alat proteksi, air mata berfungsi : 1 mempertahankan integritas kornea dan konjungtiva dengan meniadakan ketidakteraturan pada sel epitel
permukaan guna mempertahankan permukaan kornea agar tetap licin dan rata. Fungsi ini memperbaiki penglihatan terutama pada saat setelah mengedip; 2 membasahi dan
melindungi permukaan epitel kornea dan konjungtiva yang lembut atau lubrikasi agar gerakan bola mata serta mengedip terasa nyaman dan membersihkan kotoran yang masuk
mata; 3 menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan mencegah kemungkinan infeksi karena mengandung antibakteri termasuk laktoferin, imunoglobulin, lisozim dan
lipokalin; 4 memberi kornea substansi nutrien, dan sebagai media transport produk
Universitas Sumatera Utara
20 mikroorganisme ke dan dari sel-sel epitel kornea dan konjungtiva terutama oksigen dan
karbondioksida.
12
Lapisan air mata terdiri atas tiga lapisan. Lapisan superfisial adalah lapisan lipid, dengan ketebalan kurang lebih 0,1 µm yang berasal dari kelenjar Meibom. Lapisan ini
berfungsi menghambat penguapan air dan merupakan sawar kedap bila palpebra ditutup. Disfungsi kelenjar Meibom dapat menyebabkan lapisan air mata tidak stabil dan
berakibat terjadi gangguan permukaan kornea dan konjungtiva.
12
Lapisan tengah adalah lapisan akuos dengan ketebalan kurang lebih 7 µm dihasilkan oleh kelenjar lakrimal utama, yang terletak pada orbita serta kelenjar lakrimal
asesorius Kraus dan Wolfring pada konjungtiva. Lapisan akuos mentransportasikan nutrien-nutrien yang larut dalam air; defisiensi lapisan akuos, yang dapat terjadi
bersamaan dengan disfungsi kelenjar Meibom merupakan penyebab dry eye paling umum.
12
Lapisan paling dalam adalah lapisan musin dengan ketebalan 20-50 nm yang dihasilkan oleh sel goblet konjungtiva dan sel epitel permukaan. Lapisan ini terdiri atas
glikoprotein yang melapisi sel-sel epitel kornea dan konjungtiva. Membran sel epitel terdiri atas lipoprotein sehingga relatif hidrofobik. Permukaan yang demikian tidak dapat
dibasahi dengan larutan berair saja. Musin diabsorbsi sebagian pada membran sel epitel kornea dan tertambat oleh mikrofili sel-sel epitel permukaan. Ini menyebabkan
permukaan menjadi hidrofilik agar airmata menyebar ke bagian yang dibasahinya dengan menurunkan tegangan permukaan. Lapisan musin juga berfungsi memerangkap berbagai
faktor pertumbuhan, leukosit dan sitokin.
12
Universitas Sumatera Utara
21 PH air mata normal adalah berkisar 7.2, dengan osmolaritas sebesar 302 mOsmL,
dan indeks refraksi sebesar 1,336.
12
2.3 DRY EYE