dipotong-potong 0,5 cm, kemudian disterilkan dengan khlorox 1 selama 3 menit. Dibersihkan dengan air steril. Selanjutnya potongan tersebut dikeringkan di
atas tissue dan ditanam dalam media PDA. Media tersebut disimpan dalam inkubator.
Setelah miselium F. oxysporum tumbuh, diisolasi kembali untuk mendapatkan biakan murni.
Penyediaan Jamur T. harzianum Rifai
Isolat T. harzianum diperoleh dari Balai Pengembangan Proteksi Tanaman Perkebunan. Isolat T. harzianum kemudian ditanam di dalam media
PDA dan diinkubasi selama 3 hari untuk memperoleh biakan murni.
2. Uji Antagonisme Jamur Trichoderma sp terhadap F. oxysporum f.sp.
passiflora
Pengujian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial dengan 3 perlakuan dan tiga ulangan yaitu,
T = Kontrol F. oxysporum tanpa jamur antagonis
T
1
= T. harzianum + F. oxysporum T
2
= T. koningii + F. oxysporum Uji antagonisme dilakukan dengan cara menanam koloni biakan murni
T. harzianum, T. koningii dan F. oxysporum dalam satu cawan petri yang berdiameter 9 cm. Diberi tanda dengan bulatan 0,5 cm pada dua tempat yang
berhadapan dengan jarak 1 cm dari pinggir di dasar petridish Gambar 4. Kemudian diambil koloni jamur dengan alat cork diameter 5 mm dan ditanam
Universitas Sumatera Utara
tepat pada bulatan yang diberi tanda dengan spidol. Diamati pertumbuhan jamur tersebut pada 24 jam, 48 jam dan 72 jam setelah
inokulasi Syahnen, 2006.
Gambar.4. Uji Antagonisme Trichoderma terhadap F. oxysporum
Keterangan : X = Jamur Tricoderma
Y = Jamur F. oxysporum Perbanyakan T. harzianum
Dibersihkan jagung dan dikukus dengan menggunakan dandang 12 matang atau selama 30 menit mulai dari keluar uap. Hamparkan jagung yang
telah dikukus di atas nampanbaki sampai dingin, kemudian masukkan masing-masing ke dalam kantong plastik tahan panas masing-masing 25 gr,
32,5 gr, 50 gr dan 62,5 gr, setelah itu masukkan dalam kantong plastik besar dan disterilkan selama 30 menit. Diinokulasi biakan murni jamur pada media jagung
2-3 cork borer. Diaduk hingga rata kemudian disusun di dalam inkubator. X
Y r2
r1
Universitas Sumatera Utara
Diinkubasikan pada suhu kamar. Setelah 10 – 15 hari jamur siap untuk
diaplikasikan Syahnen, 2006.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu:
I. Faktor 1 adalah banyaknya T. harzianum
T = Kontrol
T
1
= T. harzianum dalam media jagung sebanyak 25 gr1,5 kg tanah T
2
= T. harzianum dalam media jagung sebanyak 37.5 gr1,5 kg tanah T
3
= T. harzianum dalam media jagung sebanyak 50 gr1,5 kg tanah T
4
= T. harzianum dalam media jagung sebanyak 62.5 gr1,5 kg tanah II. faktor 2 adalah kompos, yaitu:
K
A
= Kompos ayam 1:3 K
S
= Kompos sapi 1:3 Adapun kombinasi perlakuan dari penelitian ini adalah:
T K
A
T
1
K
A
T
2
K
A
T
3
K
A
T
4
K
A
T K
S
T
1
K
S
T
2
K
S
T
3
K
S
T
4
K
S
Kombinasi perlakuan = 10 Ulangan sebanyak 3 kali, diperoleh dari:
t-1 r-1 15 10-1 r-1 15
9r – 9 15 r 249
Universitas Sumatera Utara
r = 2.667 r = 3
Model linier dari rancangan yang digunakan adalah :
Yijk = µ + αi +βj + Σij
Dimana : Yij = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
µ = Nilai tengah umum αi = Pengaruh perlakuan ke-i
βj = pengaruh kelompok ke-j Σij = galat percobaan dari perlakuan ke-i pada kelompok ke-j
Bangun, 1990. Jumlah perlakuan
= 10 perlakuan Jumlah ulangan
= 3 ulangan Jumlah polibag per perlakuan
= 5 polibag Jumlah tanaman per polibag
= 1 tanaman Jumlah seluruh perlakuan
= 30 perlakuan Jumlah tanaman seluruhnya
= 150 tanaman Jarak antar perlakuan
= 50 cm Jarak antar polibag
= 20 x 20 cm
3. Pelaksanaan Penelitian