Pengaruh Pemberian Kompos terhadap Persentase Serangan F. oxysporum f.sp. passiflorae

jamur dalam pertumbuhan dan perkembangannya memerlukan selulosa sebagai sumber karbon dan energi. Namun pada perlakuan pemberian T. harzianum, dengan dosis 25 gr T1 serangan F. oxysporum mulai muncul pada umur 30 hsa dan terus meningkat sampai 63 hsa, hal ini kemungkinan disebabkan adanya persaingan antara patogen dan jamur antagonis, sehingga membutuhkan waktu yang lama menginfeksi tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Prabowo, dkk 2006, yang menyatakan bahwa T. harzianum mampu mengendalikan F. oxysporum karena jamur tersebut mampu menguasai sistem perakaran tanaman sehingga patogen sukar melakukan penetrasi ke tanaman. Dosis T. harzianum yang mampu menekan perkembangan jamur F. oxysporum pada pembibitan tanaman markisa yang efektif adalah 62,5 gr.

2. Pengaruh Pemberian Kompos terhadap Persentase Serangan F. oxysporum f.sp. passiflorae

Pemberian kompos ayam dan kompos sapi sebanyak 3,75 gr per polibag dalam penelitian ini tidak berpengaruh nyata pada pengamatan 10 – 47 hsa, tetapi berpengaruh sangat nyata pada pengamatan 50 – 63 hsa Tabel 4. Hasil penelitian untuk kedua kompos tersebut, bahwa kompos sapi dapat memacu pertumbuhan T. harzianum dimana persentase serangan F. oxysporum pada kompos sapi lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan kompos ayam yaitu 19,18 sedangkan untuk kompos ayam mencapai 22,38 . Dalam hal ini persentase serangan F. oxysporum pada tanaman markisa asam di pembibitan dapat dihambat dengan menggunakan kompos sapi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Uji Rataan persentase Serangan Faktor Kompos K Perlakuan Hari Setalah Tanam HSA 10 HSA 14 HSA 17 HSA 21 HSA 24 HSA 27 HSA 30 HSA 34 HSA 37 HSA 41 HSA 45 HSA 47 HSA 50 HSA 54 HSA 59 HSA 63 HSA KA 2,89 4,78 5,15 5,80 6,08 6,81 7,82 8,06 9,24 10,74 11,02 11,39 12,96a 13,96a 18,60a 22,38a KS 2,89 4,02 5,52 6,08 6,33 6,32 7,08 7,29 8,27 9,40 10,37 11,11 11,39b 12,20b 14,20b 19,18b Keterangan : Nilai rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama yang tidak berbeda nyata pada taraf 5 menurut uji jarak berganda Duncan Universitas Sumatera Utara Perbedaan pengaruh pemberian kompos ayam dan kompos sapi dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 7. Hubungan antara perlakuan Kompos terhadap Persentase Serangan F. oxysporum pada setiap Waktu pengamatan Hasil penelitian menujukkan bahwa penggunaan kompos ayam dan sapi berpengaruh sangat nyata pada pengamatan 50 – 63 hsa. Dimana pesentase serangan F. oxysporum pada kompos sapi lebih rendah dibandigkan dengan penggunaan kompos ayam Gambar 7. Hal ini disebabkan karena kandungan hara kompos ayam dan sapi berbeda, dimana kompos tersebut dapat memacu pertumbuhan jamur antagonis karena kompos mengandung bahan organik yang dibutuhkan oleh mikroorganisme tanah sebagai sumber bahan makanan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sutanto 2002, yang menyatakan kompos merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat di dalam tanah. Universitas Sumatera Utara 3. Pengaruh Kombinasi Penggunaan T. harzianum dengan Kompos terhadap Persentase Serangan F. oxysporum Hasil analisa sidik ragam terlihat bahwa pengaruh penggunaan agen hayati T. harzianum dengan media kompos pada tanaman markisa asam di pembibitan pada umur 10 - 54 hsa berbeda tidak nyata terhadap persentase serangan F. oxysporum, namun pada umur 59 dan 63 hsa menunjukkan adanya pengaruh interaksi kombinasi perlakuan. Hasil penelitian didapat bahwa perlakuan kontrol baik pada kompos ayam dan sapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan T1KA 25 gr tetapi berbeda sangat nyata pada perlakuan lainnya. Uji rataan interaksi kombinasi perlakuan terhadap persentase serangan F. oxysporum pada tanaman markisa asam dapat dilihat pada tabel 5. Persentase serangan tertinggi yaitu pada perlakuan kombinasi T0KA, T0KS dan T1KA yaitu 10,02 sedangkan persentase terendah yaitu pada perlakuan T4KS yaitu 1,98. Dengan demikian kombinasi perlakuan terbaik dalam mengendalikan serangan jamur F. oxysporum yaitu pada perlakuan T4KS T. harzianum dengan dosis 62,5gr1,5 Kg tanah dengan media kompos sapi 1:3 yaitu terlihat pada umur 63 hsa. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Uji Rataan Persentase Serangan Kombinasi Faktor Trichodema T dengan Kompos K pada 10-63 HSA Perlakuan Hari Setalah Tanam HSA 10 HSA 14 HSA 17 HSA 21 HSA 24 HSA 27 HSA 30 HSA 34 HSA 37 HSA 41 HSA 45 HSA 47 HSA 50 HSA 54 HSA 59 HSA 63 HSA T0KA 1,98 5,14 5,75 6,84 7,31 8,53 8,93 9,32 10,02 10,02 10,02 10,02 10,02 10.02a 10.02a 10.02a T0KS 1,98 3,87 6,36 7,31 7,70 7,70 8,97 9,32 9,67 9,67 10,02 10,02 10,02 10.02a 10.02a 10.02a T1KA 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 1,98 1,98 3,25 5,75 6,22 6,84 8,18 8.57b 9.3a 10.02a T1KS 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 1,98 3,87 5,14 6,36 6,84 8.17b 8.97a 9.67a T2KA 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 1,98 3.25c 5.14b 6.36b T2KS 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0.71c 4.53b 5.75b T3KA 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0.71c 3.25b 5.75b T3KS 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0.71c 1.98c 5.13b T4KA 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0.71c 0.71c 4.52b T4KS 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0.71c 0.71c 1.98c Keterangan : Nilai rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama yang tidak berbeda nyata pada taraf 5 menurut uji jarak berganda Duncan Universitas Sumatera Utara Kombinasi Perlakuan terbaik dalam mengendalikan Persentase serangan Fusarium Oxysporum selama masa tanam markisa asam dapat dilihat pada Gambar 7 dibawah ini. Gambar 8. Hubungan Kombinasi T. harzianum dan Kompos terhadap Persentase Serangan F. oxysporum pada setiap Waktu pengamatan Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semakin tinggi pemberian dosis T. harzianum di pembibitan maka semakin rendah tingkat persentase serangan F. oxysporum. Ini terlihat pada perlakuan T. harzianum di media jagung 62,5g1,5 Kg tanah dengan media kompos sapi 1:3 pada histogram yang semakin menurun sedangkan meningkat pada kontrol dengan media kompos ayam dan sapi. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pada perlakuan kontrol tidak ada persaingan antara jamur patogen dengan jamur antagonis yang menyebabkan Universitas Sumatera Utara patogen cepat masuk melalui pelukaan akar dan menginfeksi tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Anonimous 2009, bahwa cendawan menginfeksi akar terutama melalui luka, menetap dan berkembang di berkas pembuluh. Setelah jaringan pembuluh mati tanaman akan layu dan mati. Namun untuk perlakuan dosis 25 gr baik pada kompos ayam maupun kompos sapi tidak berbeda nyata dengan kontrol pada 63 hsa. Hal ini disebabkan karena T. harzianum dengan dosis 25 gr belum mampu menekan F. oxysporum dengan kerapatan 10 6 . Dengan kata lain kepatogenan yang tinggi menyebabkan tanggap tanaman lebih rentan sehingga tanaman dapat terserang hebat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Cahyono 2008, bahwa jamur ini merupakan patogen kuat yang menginfasi tanaman melewati sistem serabut akar dan mengganggu proses pengambilan air dan mineral pada tanaman. Intensitas Serangan F. oxysporum f.sp. passiflorae Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pada pemberian T. harzianum dengan dosis 25 gr, 37.5 gr, 50 gr dan 62.5 gr, berpengaruh sangat nyata dalam menghambat serangan F. oxysporum, tetapi perlakuan T1 tidak berbeda nyata dengan kontrol. Perbedaan tingkat persentase serangan jamur patogen terhadap pemberian T. harzianum dapat dilihat pada tabel 6.

1. Pengaruh T. harzianum terhadap Intensitas Serangan F. oxysporum

Dokumen yang terkait

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Layu (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

9 157 125

Uji Efektifitas Jamur Antagonis Trichoderma sp. Dan Gliocladium sp. Untuk Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium

23 267 52

Pengelompokan Isolat Fusarium oxysporum f.sp.cubense Dari Beberapa Jenis Pisang (Musa spp.) Serta Uji Antagonisme Fusarium oxyspomm Non Patogenik Dan Trichoderma koningii Di Laboratorium

0 30 85

Potensi Cendawan Endofit Dalam Mengendalikan Fusarium Oxysporum F.SP. Cubense Dan Nematoda Radopholus Similis COBB. Pada Tanaman Pisang Barangan (Musa Paradisiaca) Di Rumah Kaca

0 42 58

Teknik PHT Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysforum f. sp capsici Schlecht) Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum armuum L.) di Dataran Rendah.

0 27 138

Uji Antagonis Trichoderma spp. Terhadap Penyakit Layu (Fusarium oxysforum f.sp.capsici) Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L) Di Lapangan

3 52 84

Pengaruh Kerapatan Trichoderma Harzianum Terhadap Penyakit Layu Fusarium (Fusarium Oxysporum Schlecht. F.Sp. Cepae (Hanz.) Snyd. Et Hans.)Pada Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)

5 50 71

Penggunaan Jamur Antagonis Gliocladium virens Miller untuk Menghambat Pertumbuhan Penyakit Fusarium oxysporum f. sp. passiflora pada Pembibitan Markisa di Rumah Kassa

5 48 107

Sinergi Antara Nematoda Radopholus similis Dengan Jamur Fusarium oxysporum f.sp. cubense Terhadap Laju Serangan Layu Fusarium Pada Beberapa Kultivar Pisang (Musa sp ) Di Lapangan

3 31 95

Kemampuan Kompos Plus dalam Menekan Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici) pada Tanaman Tomat

0 0 6