Pengaruh T. harzianum terhadap Intensitas Serangan F. oxysporum

patogen cepat masuk melalui pelukaan akar dan menginfeksi tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Anonimous 2009, bahwa cendawan menginfeksi akar terutama melalui luka, menetap dan berkembang di berkas pembuluh. Setelah jaringan pembuluh mati tanaman akan layu dan mati. Namun untuk perlakuan dosis 25 gr baik pada kompos ayam maupun kompos sapi tidak berbeda nyata dengan kontrol pada 63 hsa. Hal ini disebabkan karena T. harzianum dengan dosis 25 gr belum mampu menekan F. oxysporum dengan kerapatan 10 6 . Dengan kata lain kepatogenan yang tinggi menyebabkan tanggap tanaman lebih rentan sehingga tanaman dapat terserang hebat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Cahyono 2008, bahwa jamur ini merupakan patogen kuat yang menginfasi tanaman melewati sistem serabut akar dan mengganggu proses pengambilan air dan mineral pada tanaman. Intensitas Serangan F. oxysporum f.sp. passiflorae Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pada pemberian T. harzianum dengan dosis 25 gr, 37.5 gr, 50 gr dan 62.5 gr, berpengaruh sangat nyata dalam menghambat serangan F. oxysporum, tetapi perlakuan T1 tidak berbeda nyata dengan kontrol. Perbedaan tingkat persentase serangan jamur patogen terhadap pemberian T. harzianum dapat dilihat pada tabel 6.

1. Pengaruh T. harzianum terhadap Intensitas Serangan F. oxysporum

Hasil penelitian dapat dilihat bahwa intensitas serangan tertinggi terdapat pada perlakuan T0 kontrol yaitu 30,07 dan yang terendah perlakuan T4 62,5 gr yaitu 7,76 . Universitas Sumatera Utara Uji rataan penggunaan T. harzianum terhadap persentase serangan F. oxysporum dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Uji Rataan Intensitas Serangan Faktor T. harzianum Perlakuan Intensitas Serangan T0 30,07 a T1 29,96 a T2 16,07 b T3 13,69 c T4 7,76 d Keterangan: Nilai rataan yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama yang tidak berbeda nyata pada taraf 5 menurut uji jarak berganda Duncan Hasil penelitian diketahui bahwa adanya perbedaan yang sangat nyata antara perlakuan T1, T2, T3 dan T4 tetapi perlakuan antara T0 tidak berpengaruh nyata dengan perlakuan T1. Hal ini kemungkinan disebabkan karena tingkat populasi T. harzianum dengan dosis 25 gr belum mampu menekan F. oxysporum dengan kerapatan 10 6 . Dengan kata lain kepatogenan yang tinggi menyebabkan tanggap tanaman lebih rentan dan Trichoderma belum mampu untuk menghambatnya sehingga tanaman terserang hebat. Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Histogram hubungan Faktor Penggunaan T. harzianum terhadap Intensitas Serangan pada 63 hsa Pada gambar 9. Dapat dilihat bahwa penghambatan F. oxysporum berpengaruh terhadap pemberian dosis T. harzianum, dimana semakin tinggi dosis T. harzianum maka intensitas serangan semakin kecil, demikian sebaliknya. Hal ini kemungkinan disebabkan karena semakin banyak populasi T. harzianum yang mampu menguasai perakaran dengan cepat sehingga dapat menghambat infeksi F. oxysporum. Pengaruh T. harzianum dalam media jagung mampu menekan pertumbuhan jamur F. oxysporum hingga 70,03 - 92,83. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Soesanto, 2008 bahwa jamur antagonis ini mampu menurunkan intensitas penyakit mati mendadak sampai 78 pada tanaman selada, bunga matahari, kembang kol, dan kedelai baik di rumah kaca maupun di lapang. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian dosis yang efektif untuk menekan F. oxysporum pada pembibitan markisa adalah 62,5 gr.

2. Pengaruh Kompos terhadap Intensitas Serangan F. oxysporum

Dokumen yang terkait

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Layu (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

9 157 125

Uji Efektifitas Jamur Antagonis Trichoderma sp. Dan Gliocladium sp. Untuk Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium

23 267 52

Pengelompokan Isolat Fusarium oxysporum f.sp.cubense Dari Beberapa Jenis Pisang (Musa spp.) Serta Uji Antagonisme Fusarium oxyspomm Non Patogenik Dan Trichoderma koningii Di Laboratorium

0 30 85

Potensi Cendawan Endofit Dalam Mengendalikan Fusarium Oxysporum F.SP. Cubense Dan Nematoda Radopholus Similis COBB. Pada Tanaman Pisang Barangan (Musa Paradisiaca) Di Rumah Kaca

0 42 58

Teknik PHT Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysforum f. sp capsici Schlecht) Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum armuum L.) di Dataran Rendah.

0 27 138

Uji Antagonis Trichoderma spp. Terhadap Penyakit Layu (Fusarium oxysforum f.sp.capsici) Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L) Di Lapangan

3 52 84

Pengaruh Kerapatan Trichoderma Harzianum Terhadap Penyakit Layu Fusarium (Fusarium Oxysporum Schlecht. F.Sp. Cepae (Hanz.) Snyd. Et Hans.)Pada Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)

5 50 71

Penggunaan Jamur Antagonis Gliocladium virens Miller untuk Menghambat Pertumbuhan Penyakit Fusarium oxysporum f. sp. passiflora pada Pembibitan Markisa di Rumah Kassa

5 48 107

Sinergi Antara Nematoda Radopholus similis Dengan Jamur Fusarium oxysporum f.sp. cubense Terhadap Laju Serangan Layu Fusarium Pada Beberapa Kultivar Pisang (Musa sp ) Di Lapangan

3 31 95

Kemampuan Kompos Plus dalam Menekan Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici) pada Tanaman Tomat

0 0 6