Konsep Laporan Keuangan TINJAUAN PUSTAKA

pembukuan. Dalam pembukuan akhir tahun ini, maka dapat dikenai PPh berupa pasal 28A dan 29 Berdasarkan pasal 28A UU PPh No.17 Tahun 2000, jika PPh terutang lebih kecil dari jumlah kredit pajak terdiri dari PPh 21, 22, 23, 24, dan 25 sehingga menimbulkan lebih bayar. Atas kelebihan ini wajib pajak dapat mengajukan restitusi atau dikompensasi untuk tahun berikutnya setelah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan. Sedangkan menurut pasal 29 UU PPh No.17 Tahun 2000, jika PPh terutang untuk suatu tahun takwim lebih besar dari jumlah kredit pajak sehingga menimbulkan kurang bayar. Atas kekurangan pembayaran tersebut maka harus dilunasi selambat-lambatnya tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir.

C. Konsep Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasikan dalam nilai moneter. Laporan keuangan financial statements yang sering disajikan adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham. Selain itu, catatan atas laporan keuangan atau pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan Kieso, 2002:3. Laporan keuangan juga merupakan sarana pertanggungjawaban accountability dan menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya Harahap, 1999 : 121 Ikatan Akuntan Indonesia IAI sebagaimana dikutip oleh Yuliafitri 2005 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam keputusan ekonomi. Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut Garisson 1988 sebagaimana dikutip oleh Suhardito 2000 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah membantu para pemakai potensial laporan keuangan untuk memprediksi masa depan melalui perbandingan atau analisis Nurhayati :2005. Gibson dan Bayer 1980, Gibson 1982, serta Lev dan Thiagarajan 1993 sebagaimana dikutip oleh Zainuddin dan Hartono 1999 : 66-90 mencatat bahwa untuk memahami informasi tentang laporan keuangan, analisis atas laporan keuangan sangat dibutuhkan. Hal ini disebabkan, analisis laporan keuangan sangat berguna dalam pemgambilan keputusan ekonomis antara lain, penetapan struktur modal dalam meningkatkan profitabilitas bagi kemakmuran pemilik perusahaan Nurhayati : 2005. Laporan Laba Rugi merupakan salah satu laporan keuangan yang wajib dibuat oleh perusahaan. Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi membantu para pemakai untuk mengevaluasi kinerja masa lalu dan memberikan masukan tentang pencapaian tingkat arus kas tertentu di masa depan Kieso, 2002:150-151 Selain laporan laba rugi, Neraca juga merupakan salah satu laporan keuangan yang wajib dibuat oleh perusahaan. Neraca didefinisikan sebagai laporan posisi keuangan, melaporkan aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik atau pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. Neraca merupakan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur modal perusahaan Kieso, 2002:216-217. 2. Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan IAI dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan 1994:24 sebagaimana dikutip oleh Farah 2005 menyebutkan bahwa karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang yang membuat informasi dapat berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok, yaitu: a. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi, bisnis, dan akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. b. Relevan Informasi harus relevan sehingga mampu memberikan manfaat bagi para pemakai. c. Keandalan Informasi dikatakan andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan. d. Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

D. Kerangka Pemikiran