7 3.
Guna memahami Rusia sebagai great power di kawasan yang terus berupaya menjaga kawasan post soviet state untuk tetap berada dalam
pengaruhnya.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis:
1. Dapat menambah khasanah kajian teoritis tentang regional security
complex theory RSCT 2.
Dapat memberi gambaran baru mengenai kajian kawasan Asia Tengah pada khususnya dan kawasan Eurasia pada umumnya
1.4.2 Manfaat praktis:
1. Dapat dijadikan acuan bagi penelitian-penelitian setelah ini terutama yang
menyangkut Rusia, Cina, dan SCO juga menggenai fenomena serupa. 2.
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan keilmuan khusus bagi kajian kawasan Eurasia Eropa dan Asia.
3. Dapat memberi kotribusi bagi kajian Ilmu Hubungan Internasional
khususnya mengenai hubungan Rusia dan Cina dalam lingkup SCO.
1.5 Kajian Pustaka
1.5.1 Literatur Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian yang telah terlebih dahulu meneliti mengenai respon Rusia terhadap ancaman yang mulai merambah pada negara-negara buffer-
zone nya yaitu negara bekas Uni Soviet. Penelitian yang pertama dari Dr. Shirin
8 Akiner,
17
yang kedua penelitian yang ditulis oleh Anna Matveeva dan Antonio Giustozzi,
18
yang ketiga penelitian dari Stephen Blank,
19
dan yang terakhir skripsi dari Laillatur Riva.
20
Penelitian yang pertama berjudul The Shanghai Cooperation Organization: A Networking Organisation for A Networking World
, dari Dr. Shirin Akiner. Dalam tulisan ini menjelaskan mengenai SCO sebagai organisasi yang memang
dibentuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan Asia Tengah. Dakam tulisan ini Akiner mencoba memaparkan bentuk organisasi SCO, kiprahnya dalam dunia
internasional serta hubungannya dengan Negara-negara lain. Akiner juga menjelaskan bahwa pada awal mua SCO yang dibentuk atas dasar menjaga
stabilitas di Negara tengga kemudia dengan Shanghai Spirit kemudian mulai merambah kearah kerjasama yang lebih komplit antar anggotanya. Dengan
demikian diharapkan oraganisasi ini dapat menjaga kemanana bersama para anggotanya.
Akiner juga menjelaskan tujuan awal dari SCO ini adanya memerangi tiga hal yaitu melawan teroris, separatis, dan ekstrimis. Selain itu poin penting yang
tertera dalam SCO charter adalah membangun kepercayaan antar negara tengga. Penelitian ini hanya fokus pada SCO secara umum, mulai dari bagaimana awal
17
Akiner, Shirin, Dr, 2010, The Shanghai Cooperation Organization: A Networking Organisation for A Networking World
, Global Strategy Forum. Dalam http:www.globalstrategyforum.orgwp- contentuploadsThe-Shanghai-Cooperation-Organisation.pdf diakses tanggal 10 Juli 2013
18
Anna Matveeva Antonio Diustozzi, 2008, The SCO: A Regional Organisation in The Making, Working Paper 39, Crisis States Research Center LSE. Dalam
http:eprints.lse.ac.uk229371wp39.2.pdf diakses tanggal 17 Juli 2013
19
Stephen Blank, 1995, Energy, Economics, and Security in Central Asia: Russia and Its Rivals, Startegic Studies Institute U.S. Army War College, Carlisle Barracks, Pa. 17013. Dalam
http:www.strategicstudiesinstitute.army.milpdffilesPUB119.pdf diakses tanggal 17 Juli 2013
20
Laillatur Riva, 2012, Dampak Perluasan Keanggotaan Uni Eropa ke Negara-Negara Baltik Terhadap Soft Security Rusia
, skripsi, UMM: Unpublished.
9 mula pembentukannya yang semula bernama Shanghai Five lalu bertransformasi
menjadi SCO. Penelitian ini banyak mengulas aktifitas SCO dari semenjak awal
berdirinya. Sebagaimana SCO yang cakupan kerjasamanya tidak hanya dalam bidang militer saja melainkan dalam bidang perdagangan, serta suplai energi.
Selain itu SCO yang pada awal mula berdirinya diarhkan guna mengatasi ancaman di kawasan berkenaan dengan three evil; separatis, teroris, dan
ekstremis, dalam hal ini SCO membentuk suatu badan yang secara khusus menangani persoalan ini, yaitu Regional Anti-Terrorist Structure RATS.
Dan lagi, Akiner juga menuliskan, reaksi Barat terhadap SCO bahwa sebagai sebagai organisasi regional pertama yang mana AS tidak termasuk di
dalamnya disebut banyak kalangan akademisi sebagai block tandingan AS. Kalangan western menyebut SCO sebagai ‘beast of the east’, ‘OPEC with the
bombs’, dan ‘NATO’s evil twin’. SCO seyogyanya secara formal tidak diciptakan untuk menjadi tandingan siapapun. SCO diciptakan untuk mencitakan
kepercayaan antar anggota serta untuk menjaga territorial anggota. Penelitian ini meski tidak memiliki kesamaan secara alur pembahasan
namun pada dasarnya penelitian yang fokus membahas SCO secara mendalam sangat membantu penulis dikarenakan SCO merupakan salah satu unit penting
dalam penelitian ini. Penelitian ini pun mengupas bagaimana hubungan SCO bersama organisasi regional lainnya, serta bagaimana garis koordinasi antar
anggota dan negara-negara observer seperti Iran, Turkmenistan, Pakistan, India, dan Mongolia.
10 Penelitian kedua merupakan sebuah jurnal dari Anna Matveeva dan Antonio
Giustozzi yang berjudul The SCO: A Regional Organisation In The Making. Penelitian ini memaparkan mengenai SCO sebagai organisasi regional yang
bertujuan untuk memperkuat rasa saling percaya, bertetangga yang baik, dan persahabatan di antara negara anggota; mengembangkan kerja sama yang efektif
di bidang politik urusan, ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, pendidikan, energi, transportasi dan perlindungan terhadap lingkungan;
dan bekerjasama untuk memelihara perdamaian, keamanan dan stabilitas regional. Matveeva dan Giustozzi juga memaparkan dinamika organisasi baik dalam
internal SCO maupun kondisi eksternal yang terjadi. Yang dalam kondisi inetrnal dalam SCO, Rusia dan Cina sebagai dua negara dengan kekuatan yang lebih besar
dari pada keempat anggota lainnya kedua memiliki beberapa kesepahaman yang berbeda. Intervensi dari luar anggota juga turur mewarnai dinamika dalam
oraganisasi yang terbentuk pada pada tahun 2001 ini. Penelitian ini penulis gunakan sebagai penelitian terdahulu karena penelitian
ini memaparkan begitu banyak perkembangan aliansi Rusia dalam SCO dan juga bagaimana kondisi internal di kawasan Asia Tengah. Selain itu penelitian ini juga
membantu penulis dalam mengetahui perkembangan separatis, teroris, dan ekstremis yang menjadi salah satu permasalahan nasional yang sangat krusial di
masing-masing negara anggota SCO yang berusaha mereka atasi bersama melalui SCO. Selain itu, penelitian ini juga mengulas perkembangan internal dalam
konteks hubungan negara-negara anggota SCO serta perkembangan eksternal mengenai hubungan negara anggota SCO dengan negara lain seperti AS dan
11 negara aliansinya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sedang penulis
teliti adalah cakupannya yang sangat luas mengenai perkembangan organisasi SCO, sedangkan penulis hanya meneliti mengenai bagaimana Rusia mencoba
menggunakan SCO dalam mengatasi ancaman di kawasan Asia Tengah. Penelitian ketiga dari Stephen Blank yang berjudul Energy, Economics, and
Security in Central Asia: Russia and Its Rivals . Penelitian ini mengulas
bagaimana kiprah Rusia di Asia Tengah serta bagaimana Rusia menghadapi negara-negara di luar kawasan yang mulai mengancam posisinya sebagai satu-
satunya hegemon di kawasan. Menurut Blank ada banyak negara di luar kawasan yang mulai masuk di
Asia Tengah dengan berbagai kepentingan nasional mereka, seperti Turki, Iran, India, Pakistan, AS, dan tak terkecuali Cina. Mayoritas kepentingan mereka di
kawasan adalah perihal ekonomi, dan keamanan. Rusia yang menobatkan dirinya sebagai great power di kawasan merasa perlu mewaspadai kehadiran para rivalnya
itu di wilayah buffer zone-nya. Cina yang mulai meningkat kebutuhan akan energi karena tingkat produksi
yang semakin pesat sangat berkepentingan di Asia Tengah, mengingat negara- negara di Asia Tengah memiliki banyak cadangan kekayaan alam tersebut. Selain
itu perihal perbatasan di Xinjiang serta kelompok ektrimis di sana. Rusia memandang pertumbuhan yang dialami Cina di berbagai aspek seperti ekonomi,
dan keamanan merupakan ancaman sekaligus peluang bagi Rusia. Penelitian ini digunakan sebagai literatur terdahulu karena penelitian ini
mengulas hubungan Rusia dengan negara-negara yang menjadi rivalnya di
12 kawasan yang salah satunya adalaha Cina. Penelitian ini dapat membantu penulis
dalam melihat pola prilaku Rusia dalam hubungannya dengan Cina di kawasan Asia Tengah.
Penelitian yang keempat adalah dari skripsi milik Lailatur Riva yang berjudul Dampak Perluasan Uni Eropa ke Negara-Negara Baltik Terhadap Soft
Security Rusia . Penelitian tersebut menguaraikan mengenai dampak perluasan Uni
Eropa, terutama tahap kelima ke Central and Eastern EuropeCEE khususnya ke 3 negara Baltik yaitu Estonia, Latvia dan Lithuania yang merupakan negara-
negara pembentuk kesatuan Uni Soviet era Perang Dingin, adalah ancaman menurut Rusia berdasarkan karakteristik Rusia. Memang bukan ancaman secara
militer yang timbul, karena UE bukanlah suatu kerjasamapaktaaliansi pertahanan, melaikan organisasi regional. Jadi soft security Rusia lah yang
terancam. Penelitian ini menggunakan Regional Security Complex Theory RSCT.
Berdasarkan RSC tipe Great Power-concerned, Rusia sebagai rezim Great Power di kawasannya, mengikrarkan dirinya sebagai yang paling berhak menjaga
keamanan negara-negara di kawasannya. Oleh karena itu Rusia pun bersikap responsif karena dampak-dampak dari perluasan tersebut telah mengguncang
stabilitas kawasannya dan domestiknya. Dampak-dampak tersebut timbul sebagai akibat dari adanya transformasi sistem di lingkungannya sebagai imbas dari
adopsi aturan-aturan dan standar-standar UE oleh negara-negara anggota baru dan negara-negara tetangga baru yang juga merupakan near abroad-nya Rusia.
13 Rusia, sebuah negara besar yang merupakan ex-Soviet paling powerful dan
Great Power di kawasannya, mempunyai karaktertik khas yang unik dan berbeda
dengan nilai-nilai UE dalam memterjemahkan aspek-aspek keamanan. Dengan ini maka, Rusia memandang perluasan UE ke negara-negara Baltik sebagai ancaman
yang menjadi faktor utama Rusia dalam menyikapi hal ini dengan memberikan respon-respon terkait dengan perluasan tersebut. Respon-respon ini marupakan
tindakan yang dikeluarkan Rusia sebagai reaksi atas dampak-dampak perluasan UE yang mengakibatkan terganggunya keamanan kawasan dan internal Rusia,
terutama pada aspek-aspek keamanan non-militer politik, ekonomi dan sosial, yang diistilahkan sebagai soft security.
Dampak-dampak perluasan ini menerjang internal Rusia diakibatkan karena adanya benturan kekuasaan dan pengaruh antara Rusia dengan UE sebagai Great
Power dalam kawasannya masing-masing yang terjadi di dalam satu kawasan
yang sama, dalam Regional Security Complex RSC Rusia. Dengan tipe RSC Rusia yang merupakan Great Power-concerned, maka Rusia merupakan satu-
satunya power dalam kawasan tersebut yang berhak dan harus mewujudkan pencapaian keamanan, keamanan kawasan yang nantinya bermuara pada
keamanan nasional masing-masing negara-negara di dalamnya, termasuk keamanan domestik Rusia sendiri. Pola persamaan penelitian dengan peneliti
adalah tetap pada sosok Rusia yang merasa terancam atas hadirnya external power di negara-negara bekas Uni Soiet yang mana negara tersebut merupakan bentuk
pertahanan Rusia di kawasan.
14 Penelitian ini digunakan sebagai literatur terdahulu mengingat penelitian ini
memiliki kesamaan dalam poin Rusia sebagai great power di kawasan yang merasa berhak menjaga kawasannya dari adanya ancaman yang datang di
kawasan post soviet state. Jika dalam penelitian ini Lailatur Riva mengambil fokus pada kawasan Baltik yang terdiri dari Latvia, Estonia dan Lithuania, maka
penulis meneliti usaha Rusia dalam melindungi kawasan Asia Tengah dan mencegah ancaman yang datang di kawasan.
Tabel 1.1 Posisi Penelitian No.
NamaJudul Metodologi
Hasil
1 Dr. Shirin Akiner
The Shanghai
Cooperation Organization:
A Networking
Organisation for A Networking World
- Deskriptif
- Fokus pada
pembentukan organisasi
Shanghai Cooperation
Organization
SCO Bahwa
SCO merupkan
organisasi regional di kawasan Eurasia Eropa-Asia yang
awal mulanya bertujuan untuk strethening of regional peace
, security
and stability. SCO mencakup berbagai bidang
kerjasama antara lain security, economi, budaya, pendidikan
sertan lingkungan. SCO sering dianggap sebagai counter
baance
terhadap Barat, namun secara formal organisasi ini
diciptakan untuk menciptakan dan memperkuat kepercayaan
antar anggota.
2 Anna
Matveeva dan
Antonio Giustozzi
The SCO: A Regional
Organisation in
The Making Jurnal
- Deskriptif
- Fokus pada SCO
sebagai organisasi regional
Bahwa terdapat
berbagai dinamika dalam SCO baik di
luar oragnisasi maupun di dalam organisasi. Mulai dari
awal
pembentukan SCO
hingga bagaimana
hubungannya dengan
organisasi lain di kawasan. Selain itu SCO sebagai
organisasi regional di kawasan yang terus berusaha untuk
menjaga
kawasan dari
ancaman separatis, teroris, dan
15 ekstremis
yang telah
berdiaspora dan
menjadi permasalahan
di masing-
masing anggota SCO. 3
Stephen Blank
Energy, Economics,
and Security in Central
Asia: Russia and Its Rivals
Jurnal -
Deskriptif -
Fokus pada Rusia dalam menghadapi
para rivalnya di kawasan Asia
Tengah Rusia memiliki banyak rival
di kawasan Asia Tegah yang dapat mengancam posisinya di
sana. Ada banyak negara outsider power
yang masuk di kawasan mulai dari AS, Turki,
Iran, India, Pakistan, serta Cina. Para rival Rusia di
kawasan tersebut hadir dengan berbagai kepentingan, mulai
dari
kepentingan energy,
ekonomi dan keamanan di Asia
Tengah, mengingat
kawasan ini
merupakan kawasan yang sangat strategis
secara geografis yang menjadi jembatan antara western dan
eastern
dan juga kawasan ini kaya
akan energi
yang dibutuhkan banyak negara
besar di dunia. 4
Lailatur Riva Dampak Perluasan
Uni Eropa
ke negara-negara
Baltik terhadap
soft security Rusia
Skripsi -
Eksplanatif -
Memakai Regional Security
Complex Theory -
Fokus pada
karakteristik Rusia
Bahwa perluasan
UE, terutama tahap kelima ke CEE
khususnya ke 3 negara Baltik yaitu Estonia, Latvia dan
Lithuania yang merupakan negara-negara post
soviet state
, adalah
ancaman menurut Rusia berdasarkan
karakteristik Rusia bagi soft security
nasionalnya. Rusia pun bersikap responsif karena
dampak-dampak dari
perluasan tersebut
telah mengguncang
stabilitas kawasannya dan domestiknya.
5 Siti Mukarramah
penulis Analisa Kemitraan
Strategis
Rusia dengan Cina di
Kawasan Asia
- Eksplanatif
- Memakai
Regional Security Complex Theory
dan Neo Eurasianism
Rusia sebagai negara besar di kawasan Asia Tengah terus
berusaha menjaga
pengaruhnya dari berbagai ancaman di Asia Tengah.
Ancaman tersebut mulai dari
16 Tengah
dalam Shanghai
Cooperation Organisation
SCO -
Fokus pada Rusia dalam menjalin
kemistraan strategis dengan
Cina dalam SCO masuknya pengaruh AS di
kawasan bersama aliansinya NATO dan UE, serta ancaman
dari separatis, teroris dan ekstremis di kawasan Asia
Tengah. Melihat hal itu membuat Rusia memilih untuk
beraliasi dengan Cina dalam SCO yang mana keamanan di
Asia Tengah juga menjadi penting bagi Cina dalam
mengatasi
separatis di
Xinjiang dan mengamankan pasokan energi dari kawasan
tersebut. Selain itu Cina juga berbatasan langsung dengan
Rusia dan negara-negara di Asia Tengah.
1.6 Kerangka PemikiranKajian Teoritis