4. Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral, usahakanlah
menggunakan obat oral golongan lain, bila gagal lagi, baru pertimbangkan untuk beralih pada insulin.
5. Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia, oleh sebab
itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjang tidak diberikan pada penderita lanjut usia.
6. Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita Ditjen Bina Farmasi dan
ALKES, 2005.
2.8.3 Terapi Kombinasi
Pada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atau OHO dengan insulin. Kombinasi yang umum adalah antara golongan
sulfonilurea dengan biguanida. Sulfonilurea akan mengawali dengan merangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawa biguanida bekerja
efektif. Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memiliki efek terhadap sensitivitas reseptor insulin, sehingga kombinasi keduanya mempunyai efek saling
menunjang. Pengalaman menunjukkan bahwa kombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetes yang sebelumnya tidak bermanfaat
bila dipakai sendiri-sendiri Ditjen Bina Farmasi dan ALKES, 2005.
2.9 Rekam Medis
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien pada sarana pelayanan kesehatan, untuk itu rekam medis ini harus dijaga dan dipelihara dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Rekam medis untuk pasien yang rawat inap sekurang-kurangnya harus membuat data mengenai :
a. Identitas pasien
b. Anamnesis
c. Riwayat penyakit
d. Hasil pemeriksaan laboratorium
e. Diagnosis
f. Persetujuan tindakan medis informed consent
g. Tindakan pengobatan
h. Catatan Perawat
i. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan, dan
j. Resume akhir dan evaluasi pengobatan
Rekam medis pasien ini wajib diisi pada semua tindakan medis yang diinstruksikan oleh dokter dan juga terhadap semua hasil observasi pada pasien
selama dirawat, mengingat arti pentingnya rekam medis ini maka rekam medis ini harus dibubuhi tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan kesehatan,
selain itu Permenkes ini juga melarang atau tidak memperbolehkan adanya penghapusan tulisan dengan cara apapun juga, baik dengan menggunakan karet
penghapus, tip-ex serta alat penghapus lainnya. Cukup dengan pencoretan, yaitu dengan sebuah garis, baru kemudian diparaf Iskandar, 1998.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2010 dari data rekam medik pasien DM Tipe 2 dari bulan September sampai Desember 2009 di
Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Jalan Bunga Lau No.17 Medan. Penentuan tempat penelitian dilakukan secara purposif Singarimbun, 1989 .
Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh data rekam medik yang diberikan pada pasien penderita DM Tipe 2 rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik
Medan dari bulan September sampai Desember 2009.
Rancangan Penelitian Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan dalam bentuk observasi retrospective observation dengan menggunakan data
rekam medik pasien penderita DM Tipe 2 rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan, dari bulan September sampai Desember 2009.
Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data rekam medik pasien penderita DM Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan, dalam kurun waktu
Universitas Sumatera Utara