2.5 Diabetes mellitus tipe 2
ADA American Diabetes Association menetapkan kriteria diagnostik diabetes tipe 2 sebagai berikut:
1. Seseorang dengan gejala hiperglikemia dan random plasma glucoseRPG
atau glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mgdl dari hasil 2 kali pengukuran
terpisah dapat dikatakan menderita diabetes tipe 2, atau 2.
Seseorang dengan fasting plasma glucose FPG atau glukosa plasma dalam keadaan puasa
≥ 126 mgdl dari hasil 2 kali pengukuran terpisah dapat dikatakan menderita diabetes tipe 2, atau
3. Seseorang dengan fasting plasma glucose FPG atau glukosa plasma dalam
keadaan puasa ≥ 110 mgdl dari hasil 2 kali pengukuran terpisah dapat
dikatakan beresiko menderita diabetes tipe 2 Muhammad, 2009.
2.6 Diabetes mellitus tipe 2 pada anak-anak
Selama ini, diabetes mellitus DM identik dengan penyakit keturunan dan hanya menyerang mereka yang telah berusia lanjut. Namun kenyataannya, DM
dapat menyerang siapa saja, tak kenal usia maupun status ekonomi. Lansia, anak- anak, kaya, miskin dapat terserang diabetes.
Perubahan gaya hidup adalah salah satu faktor yang menyebabkan tingginya risiko DM saat ini. Junkfood makanan kemasan yang tidak jelas
komposisinya serta banyak lainnya. DM tipe 2, Non-Insulin Dependent Diabetes MellitusNIDDM, terjadi jika
pasokan insulin di pankreas tidak mencukupi sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan pengiriman glukosa ke seluruh sel tubuh,tapi penderitanya tidak
Universitas Sumatera Utara
tergantung sepenuhnya pada pasokan insulin dari luar. Umumnya DM tipe 2 tidak disertai dengan gejala yang spesifik, sehingga banyak penderita yang tidak
menyadarinya. Selama ini, banyak yang menganggap bahwa DM tipe 2 hanya diderita oleh mereka yang berusia lanjut, padahal kini terbukti DM tipe 2 dapat
menyerang kalangan remaja, bahkan anak-anak. Obesitas dan perubahan gaya hidup menjadi faktor penyebab terjadinya
DM. Penelitian menunjukkan bahwa empat dari lima penderita DM tipe 2 ternyata mengalami obesitas. Perlu diketahui, sekitar 80 remaja yang obesitas cenderung
akan menjadi dewasa yang obesitas pula. Sedangkan pada anak-anak yang menderita obesitas, sekitar 30-40 nya akan menjadi orang dewasa yang juga
obesitas, akibatnya diabetes pun akan semakin mudah menyerang. Agar anak-anak terhindar dari obesitas yang bisa menyebabkan diabetes:
Menetapkan menu seimbang dengan variasi sedemikian rupa. 1. Memberikan bekal sekolah yang sehat pada anak
2. Memberi pengetahun nutrisi pada anak seperti fast food sehingga mereka mau menghindari makanan tersebut
3. Mengajarkan olahraga secara rutin 4. Menyediakan camilan yang bergizi
5. Membiasakan pola makan yang teratur, 6 kali sehari yaitu 3x makan besar, dan 3x cemilan bergizi Anonim, 2006.
2.7 Penatalaksanaan Diabetes mellitus tipe 2