ANALISA KONDISI IKLIM HUBUNGAN KONDISI CURAH HUJAN DENGAN IKLIM

5.1.1. ANALISA KONDISI IKLIM

Berdasarkan acuan dari data hasil pengamatan yang diperoleh dari stasiun Klimatologi Kutagadung Kabupaten Karo lampiran 4 , yang digambarkan dalam bentuk grafik pada gambar 5.2. Maka diperoleh kondisi iklim sebagai berikut: 1. Temperatur Temperatur udara di DTA Danau Toba stabil berkisar pada 18,45ºC Desember hingga 19,52ºC April dengan rata-rata 19.07ºC. 2. Kelembapan Udara Keadaaan kelembapan udara dari bulan Januari sampai bulan Desember pada rata-rata 84,47 dengan pergerakan cenderung stabil mulai 84,50 pada bulan Agustus hingga 89,53 pada bulan Juni. 3. Penyinaran Matahari Di DTA Danau Toba penyinaran Matahari mengalami fluktuasi setiap bulannya. Penyinaran matahari rata-rata sebesar 39,48. Kondisi penyinaran matahari yang bervariasi akan berpengaruh pada penguapan di DTA tersebut. 4. Kecepatan Angin Kecepatan angin tidak menunjukkan adanya pengaruh yang berarti terhadap kondisi penyimpanan air pada catchment area Danau Toba degan rat-rata sebesar 1,88 mdet. Meskipun mengalami perubahan yakni kenaikan pada bulan Juli yaitu 3,09 mdet dari 1,10 mdet di bulan Juni dan naik lagi pada bulan Agustus 5,63 mdet dan bulan September 5,07 mdet. Kemudian terjadi penurunan di bulan Oktober hingga 1.41 mdet dan naik lagi menjadi 5,08 mdet di bulan November yang kembali diikuti penurunan hingga 4,12 mdet pada bulan Desember. Universitas Sumatera Utara

5.1.2. HUBUNGAN KONDISI CURAH HUJAN DENGAN IKLIM

Berdasarkan analisa iklim yang telah di uraikan di atas dihubungkan dengan gambar 5.2 dan hasil dari perhitungan curah hujan rata-rata bulanan DTA Danau Toba dengan perhitungan Thiessen gambar 5.1. Kondisi iklim menunjukkan keadaan tidak stabil yang ditandai besarnya fluktuasi pada curah hujan rata-rata dan tidak memiliki siklus intensitas hujan yang teratur lihat lampiran 8. Unsur-unsur iklim yaitu temperatur dan kelembapan udara menunjukkan keadaan yang stabil, sedangkan untuk penyinaran matahari dan kecepatan angin mengalami fluktuasi yang bervariasi. Pada bulan Februari dan Maret merupakan penyinaran maksimum dengan rentang dari bulan Januari sampai April namun jika dilihat fluktuasi keadaan curah hujan pada bulan yang sama dengan rentang yang sama, curah hujan tidak terlalu besar pada bulan Februari dan keadaan rata-rata pada bulan Maret. Pada bulan Januari dan April merupakan penyinaran matahari terendah terjadi, dan curah hujan lebih besar pada bulan ini dibandingkan dengan bulan Februari dan Maret. Kondisi diatas menunjukkan bahwa dengan tingginya penyinaran matahari pada bulan Februari dan Maret, dikuti dengan rendahnya curah hujan yang terjadi, penguapan evapotranspirasi akibat tingginya penyinaran matahari berdampak pada curah hujan dan kapasitas penyimpanan air di catchment area Danau Toba. Bulan September hingga Desember menunjukkan penyinaran matahari sangat rendah dan minimum pada bulan Oktober 32,26 , tetapi curah hujan meningkat dari bulan September hingga Desember dan maksimum di bulan Oktober serta November. Kondisi tetap menunjukkan keterkaitan antara keduanya dan Universitas Sumatera Utara mempengaruhi penyimpanan air karena penyinaran matahari yang rendah dan unsur iklim lainnya stabil menyebabkan kecilnya penguapan di DTA Danau Toba. Maka dari analisa diatas bahwa perubahan iklim sejak 1993 sampai 2007 tidak terlalu ekstrim meski siklus iklim sudah mulai terganggu. Namun fluktuasi unsur-unsur cuaca yang mempengaruhi curah hujan di kawasan Danau Toba secara alamiah terjadi tiap tahunnya. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2. Grafik Kondisi Iklim 18,96 18,45 18,99 19,24 19,21 19,19 18,75 19,18 19,02 18,90 18,66 18,69 88,19 88,38 87,85 88,17 87,63 89,24 87,18 86,77 87,24 89,33 88,39 87,18 27,53 51,24 47,05 30,25 31,23 41,98 38,66 39,86 36,57 32,26 36,73 34,97 1,00 0,76 0,86 0,74 1,30 1,10 3,09 3,63 5,07 1,41 5,08 4,12 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Jan. Febr. Maret April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des. Bulan Temperatur Udara °C Kelembaban Udara Lama Penyinaran Matahari Kecepatan Angin mdet Universitas Sumatera Utara

5.1.3. ANALISA TATA GUNA LAHAN LAND USE