DEBIT PRESIPITASI YANG LANGSUNG KE DANAU TOBA PRESIPITASI YANG JATUH KE PERMUKAAN DARATAN

5.4. ANALISA DEBIT INFLOW DANAU TOBA

Debit air yang masuk ke Danau Toba bersumber dari aliran: 1. Presipitasi yang langsung jatuh ke permukaan Danau Toba. 2. Presipitasi yang jatuh kepermukaan daratan pada DTA Danau Toba. 3. Suplesi air Qi dari PLTA Lau Renun. Berdasarkan peramaan 4.1a – 4.1b yang telah dijelaskan diatas, maka: Q inflow = Q 1 + Q 2 + Q 3 ...................... 5.1 dimana; Q inflow = debit air air yang masuk ke Danau toba Q 1 = debit presipitasi yang langsung masuk ke danau Q 2 = debit presipitasi yang jatuh ke daratan DTA Danau Toba Q 3 = suplesi air dari PLTA Lu Renun

5.4.1. DEBIT PRESIPITASI YANG LANGSUNG KE DANAU TOBA

Debit Presipitasi yang langsung ke permukaan Danau Toba adalah merupakan curah hujan yang jatuh ke permukaan bumi dalam hal ini curah hujan langsung masuk ke permukaan danau dan merupakan aliran langsung ke danau dan terjadi penambahan volume. Berdasarkan penjelasan halaman 72 dari persamaan, maka dapat dihitung sebagai berikut: Q 1 = P – E x A a dimana : Q 1 = debit presipitasi yang langsung ke Danau Toba m³bulan P = presipitasi rata-rata bulanan mmbulan Aa = luas permukaan Air Danau Toba km² E = evaporasi danau Universitas Sumatera Utara Dimana analisa presipitasi yang jatuh langsung ke danau berdasarkan peta polygon Thiessen sebagaimana telah dijelaskan pada Bab IV halaman 67, dan ditunjukkan pada lampiran 9 sampai 12. Analisa perhitungan debit presipitasi P yang langsung ke permukaan danau ditunjukkan pada tabel 5.4 dan keseluruhan pada perhitungan lampiran 15. Diperoleh rata-rata yang masuk ke danau 172,37 mmtahun lampiran 9. Tabel 5.4. Debit Presipitasi yang Langsung Jatuh ke Danau pada taahun 1993 Periode Presipitasi P Evaporasi danau Debit Presipitasi P Tahun Bulan mmbulan mmbulan m³tahun 1 2 1 - 2 x 1112,411 km 1993 Januari 114.91 32.93 91205.66 Februari 70.20 59.625 11765.07 Maret 106.01 49.125 63283.64 April 200.37 48.825 168574.86 Mei 185.90 48.6 152732.69 Juni 101.41 34.5 74434.74 Juli 59.10 45 15686.09 Agustus 148.63 29.1 132965.55 September 192.93 28.575 182828.32 Oktober 254.38 27.15 252770.12 November 214.62 25.875 209957.57 Desember 228.79 28.5 222799.52

5.4.2. PRESIPITASI YANG JATUH KE PERMUKAAN DARATAN

DAERAH TANGKAPAN DANAU TOBA Presipitasi yang jatuh ke permukaan daratan di DTA Danau Toba adalah merupakan curah hujan yang jatuh ke permukaan bumi dan tiba di tanah DTA Danau Toba, kemudian masuk ke danau sebagai limpasan permukaan atau direct run-off Qi dan limpasan air tanah Qg seperti diuraikan pada halaman 72. Perhitungan Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 5.5 serta perhitungan keseluruhan lampiran neraca air 17. Dengan rumus pada persamaan 4.8 halaman 72 sebagai berikut: Q 2 = Qi + Qg x A d ........................................ 4.6 Langkah perhitungan neraca air metode DR. F.J. Mock: 5. Hitung Evapotranspirasi Potensial e. Data Curah Hujan lampiran 5 f. Evapotranspirasi lampiran 10 g. Data Klimatologi lampiran 7 h. Faktor Karakteristik Hidrologi lampiran 14, Exposed Surface Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan untuk seluruh daerah studi yang merupakan daerah terbuka berbatu dapat diasumsikan untuk faktor m diambil 20 - 40 . 6. Hitung Limitted Evapotranspirasi ET ET = Ep – E persamaan 4.3 Perhitungan ditunjukkan pada tabel 5.5 dan keseluruhan lampiran 14. 7. Hitung Water Balance Q 1 Water balance adalah presipitasi yang jatuh ke permukaan daratan setelah mengalami penguapan, yaitu nilai Evapotranpirasi Terbatas. lampiran 11 8. Hitung Aliran Dasar baseflow dan Limpasan Langsung direct runoff Nilai baseflow Qg dan runoff Qi tergantung dari kondisi daerah tangkapan air dan keseimbangan airnya. Data-data yang diperlukan untuk menghitung besarnya Qi dan Qg adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara • Koefisien Infltrasi i Koefisien Infiltrasi menurut theori DR. R. E. Horton, yang diperkirakan berdasarkan kondisi porositas tanah dan kemiringan DTA. Batasan koefisien infiltrasi adalah 0-1. Kemiringan lahan DTA Danau Toba rata-rata 2.5 lampiran 14 • Faktor Resesi Aliran k Faktor resesi aliran k tanah yang dipengaruhi oleh sifat geologi DTA Danau Toba. Dalam perhitungan metode DR. F.J. Mock, besarnya nilai k berdasarkan hasil penyelidikan proporsi air tanah bulan lalu yang ada bulan sekarang dan disesuaikan dengan kondisi Expose surface. Pada perhitungan k diasumsikan 0,6. • Penyimpanan Air Tanah Menghitung penyimpanan air tanah Ground Water Storage besarnya tergantung pada kondisi geologi setempatdan waktu. Sebagai permulaan simulasi harus ditentukan penyimpanan awal initial storage terlabih dulu.Lihat tabel 5.5 Persamaan dalam penyimpanan air tanah persamaan 4.5 adalah sebagai berikut : Vn = k V n – 1 + 0.5 1 + k ln V’n = Vn – V n-1 Dimana : V’n = Volume air tanah bulan ke n k = faktor resesi aliran tanah vn-1 = volume air tanah bulan ke n-1 Vn = Perubahan volume air tanah Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5. Contoh perhitungan Evapotranspirasi dengan F.J. Mock Tahun 1993 NO ITEM Satuan Ket JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES I. DATA METEOROLOGI: 1. Hujan bulanan rata-rata P mm tabel data 114.91 70.20 106.01 200.37 185.90 101.41 59.10 148.63 192.93 254.38 214.62 228.79 2. Hari hujan rata-rata n mm tabel data 9 8 12 13 12 8 9 11 14 17 16 15 II. EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL Ep mmhari tabel data 69.17 68.99 72.11 73.16 72.48 71.37 68.27 71.93 70.45 68.63 67.01 65.42 III. LIMIT EVAPOTRANSPIRASI: 3. Exposed Surface m 20 20 20 20 20 20 30 40 50 50 40 30 4. EEp = m20 x 18-n 0.09 0.10 0.06 0.05 0.06 0.10 0.14 0.14 0.10 0.03 0.04 0.05 5. E mm 4 x II 6.225 6.899 4.327 3.658 4.349 7.137 9.216 10.070 7.045 1.716 2.680 2.944 6. ET = Ep - E mm II - 5 62.946 62.091 67.786 69.498 68.135 64.234 59.050 61.857 63.406 66.912 64.326 62.479 IV. WATER BALANCE: 7. WATER SURPLUS mm 1 - 6 51.97 8.11 38.23 130.87 117.76 37.18 0.05 86.77 129.52 187.47 150.29 166.31 V. RUN-OFF and Ground Water Storage: 8. Infiltrasi i mm 0.40 x 7 20.79 3.24 15.29 52.35 47.11 14.87 0.02 34.71 51.81 74.99 60.12 66.52 9. 0.5 x 1+k x i mm k = 0.6 16.63 2.60 12.23 41.88 37.68 11.90 0.02 27.77 41.45 59.99 48.09 53.22 10. k x Vn-1 mm k = 0.6 0.00 9.98 7.54 11.87 32.25 41.96 32.31 19.40 28.30 41.85 61.10 65.52 11.Vn mm 9 + 10 16.63 12.57 19.78 53.74 69.93 53.86 32.33 47.16 69.75 101.84 109.19 118.73 12. k x Vn-1 mm k = 0.6 71.24 52.72 33.19 27.25 41.48 47.50 35.64 21.39 29.50 42.57 61.53 65.78 13. Vn Lanjutan mm 9 +12 87.87 55.32 45.42 69.13 79.16 59.40 35.65 49.16 70.94 102.55 109.63 118.99 14. k x Vn-1 mm k = 0.6 71.40 52.82 33.25 27.29 41.50 47.51 35.64 21.40 29.50 42.57 61.53 65.78 15. Vn Lanjutan mm 9 +14 88.03 55.41 45.48 69.17 79.18 59.41 35.66 49.16 70.95 102.56 109.63 118.99 16. k x Vn-1 mm k = 0.6 71.40 52.82 33.25 27.29 41.50 47.51 35.64 21.40 29.50 42.57 61.53 65.78 17. Vn Lanjutan mm 9 +14 88.03 55.41 45.48 69.17 79.18 59.41 35.66 49.16 70.95 102.56 109.63 118.99 18. Vn = Vn - Vn-1 mm -30.97 -32.62 -9.93 23.69 10.02 -19.78 -23.75 13.50 21.78 31.61 7.07 9.37

19. Base Flow Q

g mm 8 - 18

51.75 35.86