Pengertian Regresi dan Korelasi

Melpina Silitonga : Analisis Beberapa Variabel Yang Mempengaruhi Realisasi Pajak Hotel Dan Restoran Di Kabupaten Tapanuli Utara, 2009.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang program atau software yang digunakan untuk mengolah menganalisis data. Penulis menggunakan program SPSS Statistic Poduct and Service Solution .

BAB 6 : PENUTUP

Bab ini memuat hasil dan kesimpulan dari pembahasan serta saran- saran penulis berdasarkan kesimpulan yang diperoleh. BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi dan Korelasi

2.1.1 Pengertian Regresi

Analisis regresi adalah teknik statistika yang berguna untuk memeriksa atau memodelkan hubungan diantara variable-variabel. Variabel-variabel tersebut dengan menggunakan analisis regresi dapat melihat adanya suatu karakteristik atau atribut terhadap data lain. Dengan kata lain jika kita mempunyai dua atau lebih variabel maka kita dapat mencari suatu cara bagaimana variabel-variabel itu berhubungan. Dan hubungan tersebut secara matematika dinyatakan sebagai hubungan fungsional antar variabel. Melpina Silitonga : Analisis Beberapa Variabel Yang Mempengaruhi Realisasi Pajak Hotel Dan Restoran Di Kabupaten Tapanuli Utara, 2009.

2.1.2 Pengertian Korelasi

Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan hubungan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Korelasi ditemukan oleh Karl Pearson pada awal tahun 1900 sehingga korelasi sering disebut korelasi Pearson Product Moment PPM. Produk korelasi atau pengukuran yang digunakan untuk melihat kuat lemahnya korelasi disebut koefisien korelasi yang sering disimbolkan dengan r atau R penggunaan r biasanya pada korelasi parsil sedangkan R digunakan pada korelasi berganda. Hubungan antara dua variabel atau lebih dalam korelasi bukanlah hubungan sebab akibat timbal balik, melainkan hanya hubungan searah. Untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi maka kita dapat menggunakan rumus berikut : } }{ { 2 2 2 2 i i i i i i i i yx Y Y n X X n Y X Y X n r Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Harga-harga koefisien korelasi R berada dalam interval -1R+1. Untuk R = +1 maka korelasi positif sempurna artinya hubungan linier langsung sangat tinggi, untuk R = -1 maka korelasi negatif sempurna artinya hubungan liniernya tidak langsung, untuk R = 0 tidak ada korelasi. Jika nilai R berada diantara -1 dan +1 misalnya + 0.7, + 0.5, - 0.5, - 0.2 maka kita dapat menggunakan ketentuan seperti tabel di bawah ini : Tabel 2.1 INTERPRESTASI dari NILAI R Melpina Silitonga : Analisis Beberapa Variabel Yang Mempengaruhi Realisasi Pajak Hotel Dan Restoran Di Kabupaten Tapanuli Utara, 2009. R Interprestasi Tidak ada korelasi 0.01-0.02 Sangat rendah 0.21-0.40 Rendah 0.41-0.60 Agak rendah 0.61-0.80 Cukup 0.81-0.99 Tinggi 1 Sangat tinggi sumber : Buku Pengantar Statistika karangan Husaini Usman,M.Pd

2.2 Regresi Linier Sederhana