Makna Agama Bagi Kaum Buruh Tani

Jadi, meskipun keterbatasan pengetahun yang dimiliki, dasar-dasar pengetahuan agama telah mereka dapatkan dari pendidkan non formal dan ini sangat mempengaruhi pemikiran buruh tani dalam hal menjalankan ibadah.

B. Makna Agama Bagi Kaum Buruh Tani

Agama dan keberagamaan adalah dua istilah yang dapat dipahami secara terpisah meskipun keduanya mempunyai makna yang sangat erat kaitannya, keberagamaan berarti pembicaraan mengenai pengalaman atau fenomena yang menyangkut hubungan agama dengan penganutnya, atau suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang Penganut utama yang mendorong untuk bertingkah laku yang sesuai dengan agamanya. 2 Sedangkan agama Religi lebih dipandang sebagai wadah lahiriah atau sebagai instansi yang mengatur pernyataan iman itu di forum terbuka Masyarakat dan yang manifestasinya dapat dilihat dalam bentuk kaidah-kaidah, ritus dan kultus, do’a-do’a, dan lain sebagainya, tanpa adanya agama sebagai suatu wadah yang mengatur dan membina, maka keseluruhan kebudayaan akan sukar untuk diwariskan kepada angkatan berikutnya umat beriman. 3 Berdasarkan kedua definisi tersebut, penulis mencoba memaparkan makna agama bagi kaum buruh tani, berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dari segi ekonomi kaum buruh merupakan kelompok sosial yang berada pada kelas bawah dalam masyakarat, dimana kenyataan seperti ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan bagi kaum buruh tani. 2 Djamaludin Ancok, Psikologi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001, h. 76 3 Drs. Hendropuspito,O.C, Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius, 1983, h. 36 Akan tetapi meskipun mereka berpengetahuan rendah dan minim tentang pengetahuan keagamaan, hal ini tidak mempengaruhi pemahaman mereka tentang agama dan pada umumnya mereka mengerti benar tentang makna agama bagi mereka. Diantara mereka ada yang memaknai agama sebagai tiang atau pondasi dalam hidup, seperti yang dipaparkan oleh MI : “.... Kalo’ kata Pak Ustad agama itu ibarat tiang, kalo’ kita ga’ punya tiang.. berarti kita ga punya pegangan hidup...” 4 Sebagian dari mereka memaknai agama sebagai tolak ukur atau patokan dalam bertingkah laku, menurut mereka agama mengajarkan hal-hal yang baik, dan agama juga melarang umatnya untuk melakukan hal-hal yang sangat dibenci oleh Allah, seperti yang diungkapkan AI : “ .... Agama itukan ... hal yang sangat prinsip yach setahu saya agama itu yang mengatur kehidupan kita, tentang mana yang baik dan mana yang buruk ... “ 5 UN memaknai agama sebagai keyakinan yang dimiliki oleh setia[ orang, seperti yang diungkapkan kepada penulis: “Agama itu kan sebagai aqidah atau keyakinan yang dimiliki oleh setiap orang, dan keyakinan beragama itu tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun, .... terserah dia mau beragama Islam, Kristen, Hindu .... dan sebagainya, kita harus menghormatinya.” 6 Sedangkan AE mengungkapkan: “Kalo’ ibarat jualan, agama itu modalnya ... yach modal kita dalam kehidupan sehari-hari.” 7 4 Wawancara Pribadi Dengan Informan MI 5 Wawancara Pribadi Dengan Informan AI 6 Wawancara Pribadi Dengan Informan UN. 7 Wawancara Pribadi Dengan Informan AE. AH mengatakan agama, sebagai hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan didunia.... 8 AI pun memaknai agama sebagai jaminan di akhirat kelak, seperti yang diungkapkan AI : “ .. Setahu saya, orang beragam Islam itu jaminan buat dia masuk surga...” 9 Dari pemaparan AI tersebut tersirat bahwa agama mengandung makna sebagai jaminan atau tiket untuk mendapatkan surga, AI memahami bahwa seberat apapun dosa yang dilakukan oleh seseorang maka suatu saat ia akan diangkat juga dari siksaan api neraka dan dimasukannya ke dalam surga, setelah ia mendapat balasan atas dosa-dosa yang ia perbuat. Dari beberapa pernyataan buruh tani tentang makna agama, maka dapat disimpulkan bahwa setiap individu memaknai agama berbeda-beda berdasarkan pemahaman agamanya masing-masing, namun pada intinya mereka memaknai agama sebagai pedoman hidup dalam masyarakat yang harus dimiliki oleh setiap orang karena agama mempunyai peranan penting bagi setiap orang.

C. Pandangan Buruh Tani Tentang Nasib Sebagai Orang Miskin