2 Kelompok B
UMK  yang  telah  memiliki  pasar  internasional.  Kelompok  UMK  ini  sudah mengekspor,  tetapi  atas  dasar  pesanan  luar  negeri  dan  bukan  atas  upaya
pemasaran  yang  agresif.  Berbeda  dengan  kelompok  A,  kelompok  B  tidak kontinyu.  Jumlahnya  sekitar  5-7.  Di  Indonesia  kelompok  ini  banyak
terdapat  di  Bali,  dimana  para  importir  yang  datang  sebagai  turis  telah melaksanakan  order  bisnis  yang  cukup  lumayan.  Bahkan  produk  yang
diekspornya tidak hanya dari Jawa Tengah dan Jawa Barat saja. 3
Kelompok C UMK  yang  belum  pernah  melakukan  transaksi  ke  luar  negeri,  tetapi
memiliki potensi yang besar. Jumlahnya sekitar 30. 4
Kelompok D Kelompok  UMK  yang  memang  tidak  berorientasi  ke  pasar  luar  negeri.
Mayoritas UMK di Indonesia berada di kelompok ini dan jumlahnya sekitar 60.
D. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pembiayaan
Kedudukan Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS dalam hubungannya dengan  para  nasabah  adalah  hubungan  kemitraan,  maka  ULaMM  Syariah  dalam
menjalankan  pekerjaannya  menggunakan  berbagai  teknik  dan  metode  investasi. Mekanisme  ULaMM  Syariah  yang  berdasarkan  prinsip  mitra  usaha  adalah  bebas
bunga.
Pengertian pembiayaan menurut  Undang-undang Perbankan Nomor 21 tahun 2008  pasal  1  ayat  25
adalah  “penyediaan  dana  atau  tagihan  yang  dipersamakan dengan  itu  berupa:  transaksi  bagi  hasil  dalam  bentuk  mudharabah  dan  musyarakah;
transaksi  sewa-menyewa  dalam  bentuk  ijarah  atau  sewa  beli  dalam  bentuk  ijarah muntahiya bittamlik; transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan
istishna’;  transaksi  pinjam  meminjam  dalam  bentuk  piutang  qardh;  dan  transaksi sewa-menyewa  jasa  dalam  bentuk  ijarah  untuk  transaksi  multijasa,  berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah danatau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai danatau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan
dana  tersebut  setelah  jangka  waktu  tertentu  dengan  imbalan  ujrah,  tanpa  imbalan, atau bagi hasil.
30
Pada  bank  konvensional  kegiatan  pembiayaan  dikenal  dengan  istilah  kredit yaitu  penyediaan  atau  tagihan  yang  dapat  dipersamakan  dengan  itu,  berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan  pihak  peminjam  melunasi  utangnya  setelah  waktu  tertentu  dengan
pemberian bunga.
31
30
Undang-undang Perbankan No. 21 thn. 2008.
31
Kasmir,  Bank  dan  Lembaga  Keuangan  Lainnya,  Jakarta:  PT.  Raja  Grafindo  Persada, 2000, cet. Ke 4, h. 92
Pembiayaan  financing  adalah  pendanaan  yang  diberikan  oleh  suatu  pihak kepada  pihak  lain  untuk  mendukung  investasi  yang  telah  direncanakan,  baik
dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncakan.
32
a. Tujuan Pembiayaan
Secara  umum  tujuan  pembiayaan  dibedakan  menjadi  dua  kelompok  yaitu:  tujuan pembiayaan  untuk  tingkat  makro  dan  tujuan  pembiayaan  untuk  tingkat  mikro.
33
Secara makro pembiayaan bertujuan untuk: 1
Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi,  dengan  adanya  pembiayaan  mereka  dapat  mengaksesnya.  Dengan
demikian diharapkan dapat meningkatkan taraf kehidupan ekonominya. 2
Tersedianya dana bagi peningkatan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini dapat diperoleh melalui aktifitas pembiayaan. Pihak yang surplus
dana menyalurkan kepada pihak yang minus dana, sehingga dapat tergulirkan. 3
Meningkatkan  produktifitas,  artinya  adanya  pembiayaan  memberikan  peluang bagi  masyarakat  usaha  mampu  meningkatkan  daya  produksinya  dan
mengembangkan  usahanya,  sebab  upaya  meningkatkan  produksi  tidak  akan dapat terlaksana tanpa adanya dana.
4 Terjadinya  distribusi  pendapatan,  artinya  masyarakat  usaha  produtif  mampu
melakukan  aktifitas  kerja,  berarti  mereka  akan  memperoleh  pendapatan  dari
32
Muhammad,  Manajemen  Pembiayaan  Bank  Syariah,  Yogyakarta:  UPP  AMP  YKPN, 2005, h. 17
33
Ibid., h. 17-19
hasil  usahanya.  Penghasilan  merupakan  bagian  dari  pendapatan  masyarakat. Jika ini berhasil, maka akan terjadi distribusi pendapatan.
Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan dalam rangka untuk: 1
Upaya memaksimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka memiliki tujuan tertinggi,  yaitu  memaksimalkan  laba  usaha.  Untuk  menghasilkan  laba
maksimal, maka perlu pendukung dana yang cukup. 2
Upaya  meminimalkan  resiko,  artinya  usaha  yang  dilakukan  mampu menghasilkan  laba  maksimal,  maka  para  pengusaha  harus  mampu
meminimalkan resiko. Resiko kekurangan modal dapat diatasi dengan tindakan pembiayaan.
3 Pendayagunaan  ekonomi,  artinya  sumber  daya  ekonomi  dapat  dikembangkan
dengan  melakukan  mixing  antara  sumber  daya  alam  dengan  sumber  daya manusia serta sumber daya modal pembiayaan.
b. Fungsi Pembiayaan
1 Meningkatkan daya guna uang.
Para  penabung  menyimpan  uangnya  di  bank  dalam  bentuk  giro,  tabungan  dan deposito.  Uang  tersebut  dalam  persentase  tertentu  ditingkatkan  kegunaannya
oleh bank guna suatu usaha peningkatan produktifitas. 2
Meningkatkan daya guna barang. Seluruh  barang-barang  yang  dipindahkan  atau  dikirim  dari  suatu  daerah  ke
daerah  lain  yang  kemanfaatan  barang  itu  lebih  terarah,  pada  dasarnya meningkatkan  utility  barang  tersebut.  Pemindahan  barang-barang  tersebut
apabila  tidak  dapat  diatasi  oleh  keuangan  distributor,  oleh  karenanya memerlukan  bantuan  permodalan  dari  lembaga  keuangan  mikro  berupa
pembiayaan.
E. Jenis-jenis Pembiayaan