BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Mekanisme Pembiayaan ULaMM Syariah
Mekanisme  pembiayaan  yang  dilakukan  oleh  ULaMM  Syariah  terdiri  dari beberapa  tahap  yaitu,  pertama,  inisiasi,  verifikasi,  appraisal  dan  analisis;  kedua,
pengikatan,  pencairan  dan  administrasi;  ketiga,  pembayaran  angsuran;  keempat, monitoring  dan  pelaporan;  kelima,  pelunasan  dan  pelepasan  jaminan.
46
Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Inisiasi, Verifikasi, Appraisal dan Analisis
Inisiasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti ujian yang harus dijalani orang yang akan menjadi anggota suatu perkumpulan, suku, kelompok  umur,
dsb.
47
Dalam  melaksanakan  inisiasi  ULaMM  Syariah  memberikan  formulir permohonan  pembiayaan  mikro  untuk  diisi  oleh  calon  nasabah  pembiayaan
tentang gambaran usahanya. Verifikasi  dalam  kamus  besar  bahasa  Indonesia  berarti  pemeriksaan  tentang
kebenaran  laporan,  pernyataan,  perhitungan  uang,  dsb.
48
Dalam  hal  ini ULaMM Syariah melakukan cross check dan peninjauan langsung ke tempat
calon  nasabah  untuk  melihat  realitas  usaha  yang  dikembangkan.  Verifikasi
46
PT.  Permodalan  Nasional  Madani  Persero,  Manual  Book  Versi  01,  Jakarta:  PT.  PNM, 2009
47
Tim  Penyusun,  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  Penyusun  Kamus  Pusat  Pembinaan  dan Pengembangan Bahasa, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, cet. 2. h. 332
48
Ibid., h. 1002
dilakukan guna mencocokkan antara keterangan yang terdapat dalam formulir dengan kenyataan riil di lapangan.
Appraisal  analisis  keputusan -  Analisis  Keputusan  adalah  sebuah  metode yang  memberikan  dukungan  kuantitatif  untuk  para  pembuat  keputusan  di
semua  bidang  termasuk  insinyur,  analis  dalam  perencanaan  kantor  dan lembaga-lembaga  publik,  konsultan  manajemen  proyek,  proses  manufaktur
perencana,  analis  keuangan  dan  ekonomi,  ahli  penunjang  medis    diagnosis teknologi, dll. Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal
seperti : logika, realita, rasional, dan pragmatis
49
. Dengan demikian, appraisal dalam ULaMM Syariah adalah pengambilan keputusan untuk menerima atau
menolak  permohonan  calon  nasabah  berdasarkan  hasil  verifikasi  yang  telah dilakukan.
Berdasarkan  penjelasan  diatas,  maka  tahap  inisiasi,  verifikasi,  appraisal  dan analisis secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Menerima permohonan Pembiayaan Mikro Syariah dari calon debitur dan
memeriksa kelengkapan dokumen. Apabila belum lengkap informasikan ke calon debitur.
b. Melakukan  pengecekan  data  calon  debitur  apakah  termasuk  debitur  lama
atau tidak dan grup debitur. c.
Input data debitur dalam aplikasi sistem pencatatan debitur.
49
https:nurrahmanarif.wordpress.com20100616analisis-keputusan
d. Mengajukan pengecekan debitur di Sistem Informasi Debitur SID sesuai
PM Sistem Informasi Debitur yang berlaku. e.
Melakukan kunjungan dan analisa jaminan ke tempat usaha calon debitur untuk memverifikasi data yang diberikan oleh calon debitur.
f. Memastikan  bahwa  debitur  sesuai  dengan  Batas  Minimum  Pemberian
Pembiayaan BMPP dan ketentuan-ketentuan lain. g.
Membuat  laporan  verifikasi  terhadap  debitur  dan  mempersiapkan  untuk dilakukan penginputan scoring.
h. Melakukan penginputan data kunjungan dan analisa jaminan dalam aplikasi
sistem scoring sesuai dengan data hasil survei. i.
Memeriksa  data  hasil  persetujuan  dalam  aplikasi  sistem  hasil  scoring, apabila layak maka akan dibuatkan proposal pembiayaan mikro.
Dalam  tahap  ini  terdapat  kegiatan  Mikro  Credit  Scoring  MCS
50
atau  Skoring Pembiayaan  Mikro  yaitu  sebuah  metode  perhitungan  yang  digunakan  untuk
memprediksi kejadian resiko suatu pembiayaan berskala mikro dan kecil. Tujuannya adalah  menjadi  dasar  pertimbangan  dalam  menilai  debitur  peroranganbadan
usahakelompok  ke  dalam  pengklasifikasian  Layak  atau  Tidak  Layak;  dan  menjadi alat  pendukung  yang  standar  dalam  mengevaluasi  proposal  pembiayaan  terhadap
usaha produktif berskala mikro dan kecil.
50
PT.  Permodalan  Nasional  Madani  Persero,  Pedoman  Skoring  Pembiayaan  Mikro, Jakarta: PT. PNM, 2009.
Pelaksanaan  kalkulasi  Mikro  Credit  Scoring  MCS  didasarkan  pada  6  aspek, yaitu:
1. Persyaratan  Dasar,  terdiri  atas  6  aspek  penilaian  untuk  penilaian  terhadap
calon debitur individuperusahaan yaitu: Warga Negara Indonesia WNI; usia ≥ 21 tahun atau menikah dan usia ≤ 65 tahun pada saat pelunasan; berdomisili
1 tahun; berbisnis  1 tahun; ada surat izin atau keterangan usaha; dan tidak ada  kredit  atau  track  record  bermasalah;  dan  tambahan  2  aspek  untuk
penilaian terhadap calon debitur kelompok yaitu: anggota 3 sampai dengan 10 orang;  lokasi  dan  sektor  usaha  yang  sama.  Metode  pengukuran  berdasarkan
pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak” terhadap beberapa aspek penilaian. 2.
Kualitas  Calon  Debitur,  terdiri  atas  12  aspek  penilaian  untuk  mengukur karakter  dan  kemampuan  berusaha  debitur  secara  pribadi.  Adapun  aspek-
aspek  penilaian  tersebut  yaitu:  usia;  tingkat  pendidikan;  status  perkawinan; jumlah tanggungan; pekerjaan; lama bekerja; status tempat tinggal; harta yang
dimiliki;  pendapatan  tambahan;  reputasi;  track  record  simpanan;  dan  track record  pinjaman.  Metode  pengukuran  secara  kuantitatif  berdasarkan  nilai
jawaban yang dipilih dari setiap aspek penilaian. 3.
Prospek  Usaha,  terdiri  atas  11  aspek  penilaian  untuk  mengukur  kapasitas bisnisusaha,  prospek  usaha  dan  pengaruh  aspek-aspek  eksternal  yang
berkaitan dengan usaha. Adapun aspek-aspek penilaian tersebut yaitu: bidang usaha;  jenis  produk;  jumlah  karyawan;  lokasi  usaha;  kondisi  tempat  usaha;
pengelolaan keuangan; ketersediaan bahan baku; jumlah pemasok; persaingan
usaha;  trend  omzet;  dan  trend  profit.  Metode  pengukuran  secara  kuantitatif berdasarkan nilai jawaban yang dipilih dari setiap aspek penilaian.
4. Kemampuan  Pengembalian  Pinjaman,  terdiri  atas  2  aspek  penilaian  untuk
mengukur  kemampuan  keuangan  untuk  dapat  membayar  pinjaman  dan kondisi  margin  keuntungan  setelah  dibebankan  tambahan  biaya  angsuran.
Adapun  kedua  aspek  tersebut  adalah  repayment  capacity  ratio  dan  profit margin. Metode pengukuran secara kuantitatif berdasarkan nilai jawaban yang
dipilih dari setiap aspek penilaian. 5.
Jaminan,  terdiri  atas  2  aspek  penilaian  untuk  mengukur  marketable  dari jaminan  dan  security  coverage  ratio  dari  nilai  jaminan.  Adapun  kedua  aspek
tersebut adalah jenis jaminan dan security coverage ratio. Metode pengukuran secara  kuantitatif  berdasarkan  nilai  jawaban  yang  dipilih  dari  setiap  aspek
penilaian. 6.
Faktor Koreksi, terdiri atas 2 aspek penilaian untuk mengukur potensi risiko dari lama jangka waktu pinjaman yang terkait dengan lama kerja loan officer
yang mengajukan di PNM. Adapun kedua aspek tersebut adalah jangka waktu dan lama kerja loan officer. Metode pengukuran secara kuantitatif berdasarkan
nilai jawaban yang dipilih dari setiap aspek penilaian. Pengelompokkaan  hasil  akhir  total  aspek  penilaian  dikategorikan  atas  2
kelompok, yaitu layak dan tidak layak.
Calon debitur dinyatakan layak apabila seluruh aspek penilaian pada Persyaratan Dasar terpenuhi, dan jumlah total nilai aspek penilaian pada Kualitas Calon Debitur,
Prospek Usaha, Kemampuan Pengembalian Pinjaman, Jaminan dan Faktor Koreksi ≥ 70.
Calon  debitur  dinyatakan  tidak  layak  apabila  seluruh  aspek  penilaian  pada Persyaratan Dasar terpenuhi, namun jumlah total nilai aspek penilaian pada Kualitas
Calon  Debitur,  Prospek  Usaha,  Kemampuan  Pengembalian  Pinjaman,  Jaminan  dan Faktor Koreksi  70: dan atau salah satu atau lebih aspek penilaian pada Persyaratan
Dasar  tidak  terpenuhi  walaupun  jumlah  total  nilai  aspek  penilaian  pada  Kualitas Calon  Debitur,  Prospek  Usaha,  Kemampuan  Pengembalian  Pinjaman,  Jaminan  dan
Faktor Koreksi ≥ 70: dan atau salah satu atau lebih aspek penilaian pada Persyaratan
Dasar  tidak  terpenuhi  dan  jumlah  total  nilai  aspek  penilaian  pada  Kualitas  Calon Debitur,  Prospek  Usaha,  Kemampuan  Pengembalian  Pinjaman,  Jaminan  dan  Faktor
Koreksi  70. Adapun  sumber  data  untuk  pengisian  penilaian  MCS  didapat  dari  formulir
aplikasi  permohonan  pembiayaan  mikro    kecil  yang  diisi  oleh  calon  debitur; berdasarkan  pengolahan  data  dari  dokumen  persyaratan  pembiayaan  mikro    kecil
KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah, Rekening Tabungan, Surat Ijin, dll; berdasarkan laporan  pengecekan  Bank  Checking  melalui  Sistem  Informasi  Debitur  SID    dan
informasi lain yang didapat dari kolega lembaga keuangan lain yang dapat dipercaya kebenarannya  dan  Trade  Checking  pengecekan  track  record  utang-piutang  dagang
calon debitur kepada sesama pedagangpengusaha  yang melakukan  transaksi dengan
calon  debitur;  informasi  dari  hasil  kunjungan  on  the  spot  di  lokasi  usaha  debitur yang  tertuang  dalam  Lembar  Kerja    Survey  dan  Laporan  Penilaian  Jaminan.
Informasi hasil kunjungan sekaligus untuk memverifikasi data pada formulir aplikasi permohonan.  Apabila  terdapat  data  yang  berbeda  antara  hasil  kunjungan  dengan
formulir  aplikasi  permohonan  pada  suatu  aspek  penilaian,  maka  yang  digunakan adalah data hasil kunjungan.
Micro  Credit  Scoring  dioperasikan  dengan  menggunakan  program  aplikasi
Windows  Berbasis  Web  atau  lainnya,  yang  disiapkan  oleh  urusan  Manajemen Tekhnologi Informasi.
2. Pengikatan, Pencairan dan Administrasi
Tahap  kedua  dari  mekanisme  pembiayaan  yang  dilakukan  ULaMM  Syariah adalah  pengikatan,  pencairan  dan  administrasi.  Adapun  prosedur-prosedur
yang dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Melakukan  penandatanganan  akad  murabahah  bil  wakalah  jual  beli dengan  dukungantitipan  dengan  debitur  sesuai  kebijakan  yang  berlaku
dan  menerima  jaminan  yang  diajukan  sesuai  dengan  Surat  Persetujuan Prinsip  Pembiayaan  Mikro  Syariah  SP3MS  yang  disetujui  untuk
dilakukan pengikatan. b.
Mengajukan  Nota  Pencairan  Pembiayaan  Syariah  NPPS  berdasarkan akad pembiayaan yang disetujui dan dokumen jaminan yang diserahkan ke
supporting  termasuk  biaya-biaya  dan  dana  cadangan  angsuran  sebesar  1x satu kali angsuran.
c. Membuat  tanda  terima  pencairan  pembiayaan  yang  akan  ditandatangani
oleh  debitur,  melakukan  pencairan  dana  melalui  transfer  atau  dana  cash sesuai  dengan  ketentuan  pencairan  yang  berlaku,  menginformasikan  ke
supporting bahwa pencairan telah dilakukan. 3.
Pembayaran Angsuran Tahap  ketiga  dari  mekanisme  pembiayaan  yang  dilakukan  ULaMM  Syariah
adalah  pembayaran  angsuran.  Adapun  prosedur-prosedur  yang  dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Mengisi  slip  setoran,  menyerahkan  kartu  jadwal  angsuran,  dan
menyerahkan  uang  tunai  ke  collector.  apabila  pembayaran  angsuran pembiayaan melalui collector.
b. Debitur  datang  ke  kantor  ULaMM  Syariah  untuk  membayar  angsuran
dengan  mengisi  slip  setoran  rangkap  2,  kemudian  debitur  menyerahkan slip setoran angsuran, uang tunai sesuai nominal dan kartu jadwal angsuran
ke cashier. apabila pembayaran angsuran pembiayaan melalui cashier. c.
Debitur melakukan pembayaran angsuran melalui bank pada rekening yang ditunjuk,  kemudian  menginformasikan  ke  collectorcashier  setelah
melakukan penyetoran transfer. apabila pembayaran angsuran pembiayaan melalui transfer.
4. Monitoring dan Pelaporan
Tahap keempat dari mekanisme pembiayaan yang dilakukan ULaMM Syariah adalah monitoring dan pelaporan. Adapun  prosedur-prosedur  yang dilakukan
adalah sebagai berikut: a.
Unit  manager  melakukan  monitoring  terkait  dengan  seluruh  aktifitas operasional, pembiayaan dan keuangan  yang dilakukan setiap hari dengan
memonitor tindak lanjut dari bawahannya. b.
Melaporkan  ke  kepala  cabang  dan  kepala  grup  pembiayaan  usaha  mikro hasil  dari  monitoring  dan  tindak  lanjut  setiap  permasalahan  atau
ketidaksesuaian yang terjadi di ULaMM Syariah satu minggu sebelumnya. 5.
Pelunasan dan Pelepasan Jaminan Tahap terakhir dari mekanisme pembiayaan yang dilakukan ULaMM Syariah
adalah  pelunasan  dan  pelepasan  jaminan.  Adapun  prosedur-prosedur  yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Membawa slip setoran angsuran dan uang tunai sesuai nominal pada slip ke
cashier. b.
Cashier  menerima  slip  angsuran  dan  uang  tunai.  Transaksi  penyetoran angsuran diproses, lalu slip setoran diarsipkan, copy slip setoran diberikan
ke debitur dengan di stempel “LUNAS”. c.
Debitur menerima slip setoran pelunasan dari cashier.
d. Marketing  officerUnit  manager  menyerahkan  jaminan  dan  surat  tanda
lunas  asli  kepada  debitur,  dengan  meminta  tanda  tangan  pada  surat  tanda terima pelepasan jaminan dan copy surat tanda lunas.
B. Strategi Pembiayaan yang dilakukan ULaMM Syariah