METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup penelitian terbatas pada profesi akuntan publik auditor. Auditor dianggap memenuhi kriteria dan pendidikan yang cukup dalam
membuat atau menerbitkan opini audit.
B. Metode Penentuan Sampel
Dalam penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling. Convinience sampling adalah istilah umum
yang mencakup variansi luasnya prosedur pemilihan responden. Coevinience sampling
berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif Hamid,
2007:30. Populasi dalam penelitian ini adalah para akuntan yang memiliki area kerja di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Para akuntan diharapkan
mencerminkan seseorang yang ahli dan berpengalaman. Sampel yang
digunakan untuk mewakili akuntan adalah para auditor di beberapa KAP di Jakarta.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan adalah survei, baik studi pustaka maupun penggunaan kuesioner.
1. Riset Lapangan Adalah metode pengumpulan data dengan mendatangi langsung
maupun tidak langsung pada objek penelitian dengan menggunakan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan
tertulis. Pengisian kuesioner dilakukan dengan mendatangi beberapa KAP di Jakarta.
2. Riset Kepustakaan Riset kepustakaan dilakukan dengan mencari referensi terkait
dalam artikel, jurnal, koran, internet, skripsi, tesis, dan lain sebagainya yang dianggap cukup ilmiah.
D. Metode Analisis
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memberikan
informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan daftar demografi responden. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi
, variance, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
kemencengan distribusi.
2. Uji Instrumen Penelitian a. Validitas
Uji validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner dan untuk menguji apakah kenyataan dalam kuisioner
dapat mengukur suatu konstruk. Suatu angket dikatakan valid sah jika pertanyaan suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh angket tersebut Ghozali, 2005:45. Untuk melakukan uji validitas intrumen penelitian digunakan teknik Pearson
Correlation yaitu dengan cara mengkorelasi skor tiap item dengan skor
totalnya. Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan r tabel dengan r hitung korelasi. Bila koefisien korelasi r hitung lebih
besar dari r tabel Product Moment, berarti butir pertanyaan tersebut valid.
b. Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban dari
responden konsisten atau stabil. Suatu angket dikatakan reliable andal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Jadi jika seseorang menjawab “tidak suka” terhadap sesuatu, maka ia harus tetap konsisten pada jawaban
semula, yaitu tetap membenci hal tersebut. Pengukuran reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan dua cara:
1. Repeated masure atau ukur ulang, disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda sebulan lagi, lalu
dua bulan lagi dan seterusnya, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya Ghozali, 2005:42.
2. One shot atau diukur sekali saja, disini pengukurannya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji Cronbach Alpha
. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,06 Nunnaly, 1967 dalam
Ghozali, 2005:42.
3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Model regresi yang baik harus memiliki
nilai Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance
lebih besar dari 0,10. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10, maka tidak terjadi
mulitkolinearitas antara variabel bebas independen dalam regresi Ghozali, 2005:92.
b. Hesteroskedastitas Untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
ditentukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen dengan residualnya. Jika ada pola tertentu, seperti
titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang,
melebar kemudian
menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005:103.
c. Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng bell shaped. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak
melenceng ke kiri atau ke kanan Ghozali, 2005:110. Dengan menggunakan normal p-p plot, pengujian ini dilakukan
dengan melihat penyebaran data atau titik pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar di sekitar dan mengikuti garis diagonal
maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas. Akan tetapi, jika data tersebut tidak menyebar dan tidak mengikuti garis
diagonal maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.
4. Analisis Data Analisis regresi berganda digunakan dalam menganalisa data
dalam penelitian ini. Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel-variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3
dengan variabel terikat Y dipergunakan analisis regresi linear dengan persamaan
matematis berikut; Y = + X
1
+ X
2
+ X
3
Dalam analisis regresi berganda menggunakan beberapa instrumen, diantaranya:
a. Analisis Koefesien Determinan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel
independen dengan melihat besarnya angka R Square model summary
.
b. Analisis Statistik F Analisis f memungkinkan ahli ekonomi untuk menguji asumsi
mengenai tepatnya fungsi untuk diterapkan terhadap data empiris atau data hasil observasi dan memungkinkan untuk menguji pendapatnya
bahwa beberapa faktor variabel tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap variabel lain. ditemukan oleh R. A. Fisher pada awal
tahun 1920 dan berguna sekali bagi para peneliti untuk menguji hipotesis mengenai suatu parameter dari beberapa populasi lebih dari
2.
c. Analisis Statistik T Analisis t selain digunakan untuk menguji suatu hipotesis juga untuk
membuat pendugaan interval interval estimate. Pengujian ini merupakan pengujian variabel-variabel independen secara parsial atau
individu yang dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen coefficient. Biasanya digunakan untuk
menguji hipotesis mengenai nilai parameter, paling banyak dari 2 populasi lebih dari 2, harus gunakan F0, dan dari sampel kecil,
misalnya n 100, bahkan seringkali n 30. Untuk n cukup besar n 100, atau mungkin cukup n 30 dapat digunakan distribusi normal,
maksudnya tabel normal dapat digunakan sebagai pengganti tabel t.
5. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, penelitian ini
menggunakan analisis jalur path analysis. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda yang menggunakan analisis
regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antara variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat
menentukan hubungan sebab akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar
variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur
adalah menentukan pola hubungan antara dua atau lebih variabel Ghozali, 2005:160. Seluruh pengujian dan analisis data menggunakan bantuan
program SPSS 15.0 statistical program for special science for windows version 15.0
.
Untuk menyimpulkan bahwa hubungan yang sebenarnya adalah tidak langsung, hasil analisis regresi harus menunjukkan bahwa besar
pengaruh tidak langsung lebih besar dari pengaruh langsung, dimana besarnya pengaruh tidak langsung dapat dihitung dengan mengalikan
koefisien pengaruh langsung. Jika a x c b, maka pengaruhnya adalah tidak langsung, dan 2
adalah variabel intervening. Jika a x c b, maka pengaruhnya adalah langsung , dan 2 bukan variabel intervening.
a. Faktor keahlian X
2
berpengaruh secara signifikan terhadap pendapat audit Y
Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistic berikut:
H0: Pyx1 = 0 Ha: Pyx1 0
Hipotesis bentuk kalimat: H
: Keahlian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapat audit. Ha: Faktor keahlian berpengaruh secara signifikan terhadap pendapat
audit. Kaidah keputusan:
1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05 sig, maka H0 diterima dan menolak Ha,
artinya tidak signifikan Riduan, 2007 dalam Sodik, 2007:47.
2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05 sig, maka H0 ditolak dan menerima Ha,
artinya signifikan Riduan, 2007 dalam Sodik, 2007:47.
E. Operasional Variabel Penelitian