Pengalaman Keahlian TINJAUAN PUSTAKA

Dalam semua hal yang nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat tanggung jawab auditor yang bersangkutan.

B. Pengalaman

Pengetahuan akuntan pemeriksa tentang kekeliruan diawali dari perolehan informasi semasa kuliah di perguruan tinggi tingkat strata1 S1 melalui membaca buku bacaan dan mengikuti kuliah auditing. Pengetahuan akuntan pemeriksa mengenai kekeliruan akan semakin berkembang selepas yang bersangkutan lulus S1. Faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi perkembangan pengetahuan akuntan pemeriksa itu adalah pengalaman audit, diskusi mengenai audit dengan rekan sekerja, pengawasan dan review pekerjaan oleh akuntan pemeriksa pengawas, program pelatihan, tindak lanjut perencanaan audit, dan penggunaan pedoman audit. Pengetahuan akuntan pemeriksa tentang kekeliruan semakin berkembang karena pengalaman kerja. Namun ini tidak untuk semua aspek pengetahuan tentang kekeliruan dalam lingkungan audit. Ashton 1991 dalam Sularso dan Na’im 1999:155, misalnya, menemukan bahwa pengetahuan tentang frekuensi kekeliruan base rates associated with error occurrences yang didapat akuntan pemeriksa yang paling berpengalaman melalui pengalaman memeriksa laporan keuangan saja adalah terbatas. Akuntan dengan tingkat pengalaman yang sama ternyata mempunyai pengetahuan yang sangat berbeda tentang sebab dari konsekuensi kekeliruan. Dikutip dari Surat Keputusan Menteri Keuangan No.423KMK,062002, pengalaman kerja merupakan suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja akuntan dan oleh karena itu pengalaman dimasukkan menjadi salah satu persyaratan dalam memperoleh ijin menjadi akuntan publik.

C. Keahlian

Sampai saat ini masih belum terdapat definisi operasional yang tepat untuk menguraikan pengertian keahlian. Webster’s Ninth New Collegate Dictionary 1983 dalam Murtanto dan Gudono 1999:39 mendefinisikan keahlian expertise adalah keterampilan dari seorang ahli. Ahli experts didefinisikan seseorang yang memiliki keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subjek tertentu yang diperoleh dari pelatihan atau pengalaman. Trotter 1986 dalam Murtanto dan Gudono 1999:39 mendefinisikan ahli sebagai orang yang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif, dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Hasil penelitian Murtanto dan Gudono 1999:37 menunjukkan bahwa komponen keahlian untuk auditor di Indonesia terdiri atas: 1. Komponen pengetahuan knowledge component, yang merupakan komponen penting dalam suatu keahlian. Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta, prosedur-prosedur dan pengalaman. Kanfer dan Ackerman 1989 juga mengatakan bahwa pengalaman akan memberikan hasil dalam menghimpun dan memberikan kemajuan bagi pengetahuan. 2. Ciri psikologis psychological traits, merupakan self-presentation-image attiributes of experts seperti kemampuan berkomunikasi, kreativitas, kemampuan berkerja sama dengan orang lain, dan kepercayaan kepada keahlian merupakan komponen ciri-ciri psikologis. Gibbins dan Larocque’s 1989 juga menunjukan kepercayaan, komunikasi, dan kemampuan untuk bekerja sama adalah unsur penting bagi keahlian audit. 3. Kemampuan berpikir cognitive abilities merupakan kemampuan untuk mengakumulasi dan mengolah informasi. Beberapa karakteristik yang dapat dimasukkan sebagai unsur kemampuan berpikir misalnya kemampuan beradaptasi pada situasi yang baru dan ambigu Shanteau, 1988, perhatian terhadap fakta dan relevan dan kemampuan untuk mengabaikan fakta yang tidak relevan merupakan suatu kemampuan yang efektif untuk menghindari tekanan. 4. Strategi Penentuan Keputusan decision strategies baik formal maupun informal akan membantu dalam membuat keputusan yang sistematis dan membantu keahlian didalam mengatasi keterbatasan manusia Shanteau, 1989. Para profesional auditing sangat berkepentingan dalam mengembangkan dan menggunakan strategi penentuan keputusan dalam membuat keputusan secara umum Abdolmohammadi, 1987. 5. Analisis Tugas task analysis banyak dipengaruhi oleh pengalaman- pengalaman audit dan analisis tugas ini akan mempunyai pengaruh terhadap penentuan keputusan. Komplektisitas tugas akan mempengaruhi pilihan terhadap bantuan keputusan oleh auditor yang telah tinggi pengalamannya Abdolmohammadi, 1991 dan digunakan untuk mengembangkan kerangka umum dari lingkungan tugas dalam auditing Bonner, 1994.

D. Opini Audit