Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian

larutan encer surfaktan berasal dari keberadaan gugus hidrofilik kepala dan gugus hidrofobik ekor pada molekulnya.Gugus polar atau ionik biasanya berinteraksi kuat dengan lingkungan berair melalui interaksi dipol-dipol Schramm, 2000. Berdasarkan gugus hidrofilik, surfaktan dibagi menjadi tiga, yaitu ionik kationik dan anionik, nonionik gugus hidrofilik tidak bermuatan, dan amfoterik dapat bermuatan positif dan negatif. Umumnya surfaktan nonionik mengandung rantai polietilen oksida sebagai gugus hidrofilik. Polietilen oksida adalah polimer yang larut dalam air Tharwat 2005. Rantai polietilen oksida dari surfaktan non ionik biasanya sangat panjang sedangkan rantai yang sedang dan lebih pendek dimiliki oleh surfaktan kationik Holmberg,2003. Polivinil alkohol dapat membentuk film yang sangat baik,bersifatpengemulsi dan perekat.PVA dalam bentuk serat dibuat sebagai penguat dalam beton.PVA juga tahan terhadap minyak, lemak dan pelarut, tidak berbau dan tidak beracun.Memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan fleksibilitas, serta oksigen yang tinggi dan sifat aromanya sebagai penghalang.Namun sifat ini tergantung pada kelembaban , dengan kata lain, dengan kelembaban tinggi lebih banyak menyerapair, yang bertindak sebagai peliat, sehingga mengurangi kekuatan tarik, tetapi meningkatkan elongasi dan kekuatan sobek. PVA memiliki titik leleh 230°C dan 180–190°C 356-374 o F untuk nilai hidrolisis penuh dan hidrolisissebagianmasing-masing terurai dengan cepat di atas 200 °C. http:id.wikipedia.orgwikiPolivinil_alcohol. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian tentang pembuatan aspal emusi dengan penambahan surfaktan Polivinil Alkohol.Diharapkan dalam penelitian ini penggunaan surfaktan tersebut dapat meningkatkan sifat-sifat fisik dan kimia dari aspal emulsi yang dihasilkan.

1.2 Permasalahan

Universitas Sumatera Utara Adapun permasalahan pada penelitian ini adalah: 1. ApakahPolivinil Alkoholdapat digunakan sebagai surfaktan dalampembuatan aspal emulsi. 2. Apakah surfaktanPolivinil Alkohol efektif dalam meningkatkan Viskositas, Jumlah padatan dan sifat morfologi dari campuran aspal emulsi.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada: 1. Sampel yang digunakan yaitu aspal produksi asal Iran dengan type grade 6070 diperoleh dari distributor PT. Gudang Aspal 51 Medan Sumatera Utara 2. Surfaktan yang digunakan adalah Polivinil Alkohol dengan kemurnian 99 3. Analisis dan karakterisasi yang dilakukan adalah Uji Viskositas, Uji Padatan, dan Uji FTIR

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah diatas maka, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Polivinil Alkohol dapat digunakan sebagai surfaktan dalampembuatan aspal emulsi sehingga dapat mengikat agregat dengan baik. 2. Untuk mengetahui Apakah surfaktan Polivinil Alkohol efektif dalam meningkatkan Viskositas, Jumlah padatan dan sifat morfologi dari campuran aspal emulsi, sehingga dapat memberikan data modifikasi aspal emulsi yang paling baik.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Sebagai informasi tambahan mengenai penggunaan surfaktan Polivinil Alkohol Sebagai bahan aditif dalam pembuatan aspal emulsi. 2. Sebagai solusi alternatif terhadap permasalahan pembangunan jalan lalu lintas agar kualitas aspal sebagai bahan dasar jalan raya lebih baik dan lebih tahan lama. Universitas Sumatera Utara

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium, dimana pada penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu : 1. Tahapan Preparasi Aspal dan Surfaktan 2. Tahapan Pembuatan Aspal Emulsi Pada tahapan ini ditimbang variasi aspal dan dipanaskan 120 o C dan variasi air dipanaskan 55 o C dan ditambah surfaktan kemudian dicampurkan secara bertahap dan diaduk dengan agitator sampai homogen . 3. Tahapan Karakterisasi Aspal Emulsi Untuk karakterisasi yaitu dengan Uji Viskositas,Uji Padatan,Ujigugus fungsi dengan FTIR Variabel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : - Variabel Bebas : Aspal, Air danSurfaktan dengan variasi perbandingan bb dalam 100 gram : 55:35:10; 60:30:10; 65:25:10; 70:20:10;75:15:10. - Variabel Tetap: Penambahan surfaktan 10 g, dan pengadukan dengan agitator dengan kecepatan 500 rpm selama 5 menit. - Variabel Terikat : Viskositas, Padatan, Gugus fungsi dengan FTIR

1.7 Lokasi Penelitian