Hasil dan Analisis Pengujian Viskositas

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Analisis Pengujian Viskositas

Proses pengujian viskositas mengacu pada ASTM D 4402-95 atau SNI 03-6441- 2000 mengenai standart prosedur pengujian aspal.Pengujian ini mengunakan Viskosimeter Brookfield yang bertujuan untuk mengukur viskositas aspal pada berbagai temperatur. Torsi pada spindel yang berputar pada temperatur tertentu digunakan untuk mengukur ketahanan relatif terhadap perputaran dalam tabung benda uji. Satuan viskositas dalam Standar Internasional SI adalah Pascal detik Pa.s. Satuan viskositas dalam sistem centimeter gram detik cgs adalah poise dyne.scm 2 dan nilai ini setara dengan 0,1 Pascal detik Pa.s. Biasanya satuan viskositas dinyatakan dalam centipoise cP, dimana 1 cP sama dengan 1 milipascal detik mPa.s. Nilai Viskositas aspal dalam MPa.s diperoleh dengan mengalikan Hasil Pembacaan Torsi dengan suatu factor. Berikut ini hasil nilai perhitungan viskositas aspal murni 100 gr dan aspal emulsi dengan variasi perbandingan bb dalam 100 gram : 55:35:10; 60:30:10; 65:25:10; 70:20:10; 75:15:10 menggunakan surfaktan Polivinil Alkohol PVA Tabel 4.1 Viskositas Aspal Murni Variasi Perbandingan Aspal Suhu o C No spindle Kecepata rpm Faktor Viskositas Nilai Pembacaan Viskositas cP 100 80 90 100 110 120 4 4 4 4 4 30 30 30 30 30 200 200 200 200 200 45.5 22.5 12 7 5 9100 4500 2400 1400 1000 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Viskositas Aspal : Air: Polivinil Alkohol Variasi Perbandingan Aspal emulsi Suhu o C No spindle Kecepatan rpm Faktor Viskositas Nilai Pembacaan Viskositas cP 55 : 35 : 10 80 90 100 110 120 4 4 4 4 4 30 30 30 30 30 200 200 200 200 200 41.5 20 13 9 7 8300 4000 2600 1800 1400 60 : 30 : 10 80 90 100 110 120 4 4 4 4 4 30 30 30 30 30 200 200 200 200 200 60 28 20 14 9 12000 5600 4000 2800 1800 65 : 25 : 10 80 90 100 110 120 4 4 4 4 4 30 30 30 30 30 200 200 200 200 200 74 39 22 15 10 14800 7800 4400 3000 2000 70 : 20 : 10 80 90 100 110 120 4 4 4 4 4 30 30 30 30 30 200 200 200 200 200 89 52 30 20 11.5 17800 10400 6000 4000 2300 75 : 10 : 10 80 90 100 110 120 4 4 4 4 4 30 30 30 30 30 200 200 200 200 200 100 85 56 30 12 20000 17000 11200 6000 2400 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Grafik Hubungan Antara Viskositas dengan Suhu pada Variasi Perbandingan Aspal emulsi 55:35:10 dan Aspal murni 100 g. Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara Viskositas dengan Suhu pada Variasi Perbandingan Aspal emulsi 60:30:10 dan Aspal Murni 100 gr. 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 80 90 100 110 120 V is k os it a s cP Suhu C Aspal emulsi Aspal Murni 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 80 90 100 110 120 V is k os it a s cP Suhu C aspal Emulsi Aspal Murni Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Viskositas dengan Suhu pada Variasi Perbandingan Aspal emulsi 65:25:10 dan Aspal murni 100 g. Gambar 4.4 Grafik Hubungan Antara Viskositas dengan Suhu pada Variasi Perbandingan Aspal emulsi 70:20:10 dan Aspal murni 100 g. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 80 90 100 110 120 V is k os it a s cP Suhu C Aspal Emulsi Aspal Murni 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 80 90 100 110 120 V is k os it a s cP Suhu C Aspal Emulsi Aspal Murni Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Grafik Hubungan Antara Viskositas dengan Suhu pada Variasi Perbandingan Aspal emulsi 75:15:10 dan Aspal murni 100 g. Untuk pengukuran viskositas dengan metode Brookfield ini sangat dipengaruhi oleh konsentrasi emulsi, kecepatan putar spindel, lama waktu pengukuran, maupun suhu. Penambahan surfaktan pun dapat mempengaruhi viskositas suatu emulsi, jadi semakin banyak surfaktan yang ditambahkan semakin besar pula nilai viskositasnya . Pada Tabel 4.1, 4.2, 4.3, 4.4, 4.5 diatas terlihat jelas bahwa nilai viskositas dari variasi perbandingan Aspal emulsi 75:15:10 dengan menggunakan surfaktan Polivinil Alkohol mempunyai nilai viskositas yang lebih besar dibandingkan dengan variasi yang lainnnya maupun viskositas Aspal murni 100 gr,nilai viskositas yang menggunakan Polivinil Alkohol tertinggi sebesar 20000 cP dan terendah 4000 cP sementara untuk aspal murni tertinggi 9100 cP dan terendah 1000 . Hal ini disebabkan Polivinil alkohol adalah pengemulsi dan perekat yangmempunyai kemampuan menyerap air pada kelembaban yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan elongasi dan kekuatan sobek setelah dicampurkan dengan aspal tetapi Polivinil alkohol ini menghasilkan emulsi yg kurang stabil . Pada gambar 4.1, 4.2, 4.3, 4.4, 4.5 memperlihatkan Grafik Hubungan Antara Viskositas dengan Suhu pada Variasi Perbandingan Aspal emulsi 55:35:10, 60:30:10, 5000 10000 15000 20000 25000 80 90 100 110 120 V is k os it a s cP Suhu C Aspal Emulsi Aspal Murni Universitas Sumatera Utara 65:25:10, 70:20:10, 75:15:10 dan Aspal Murni 100 gr terlihat jelas bahwa viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Pada uji viskositas ini terlihat jelas bahwa pengujian pada suhu rendah hasil viskositasnya cenderung lebih tinggi dibandingkan pada suhu tinggi ini disebabkan pemanasan pada suhu diatas 100 o C menyebabkan emulsi rusak dan kadar air akan menguap sehingga viskositas aspal emulsi lebih rendah. Hal ini dikarenakan aspal adalah material yang termoplastik, berati akan menjadi keras atau lebih kental jika temperatur berkurang dan akan lunak atau lebih cair jika temperatur bertambah. Sifat ini dinamakan kepekaan terhadap perubahan temperatur. Kepekaan terhadap temperatur dari setiap jenis aspal berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh komposisi kimiawi aspalnya, walaupun mungkin mempunyai nilai penetrasi atau viskositas yang sama pada temperatur tertentu. Pengetahuan tentang kepekaan aspal terhadap temperatur adalah suatu hal yangpenting dalam pembuatan campuran dan perkerasan beraspal. Pengetahuan iniberguna untuk mengetahui pada temperatur berapa aspal dan agregat dapat dicampurdan dipadatkan. Menurut SNI 03-6441-2000 untuk persyaratan nilai viskositas aspal menggunakan viskositas Brokfild adalah 1000 cP – 20000 cP. Ini bebarti semua variasi campuran aspal emulsi yang sudah diujikan memnuhi standar untuk uji viskositas Brokfield menurut Standar nasional Indonesia.

4.2 Hasil dan Analisis Pengujian Padatan