2.2 Aspal Emulsi
Aspal emulsi merupakan hasil dispersi bahan aspaldalam air secara merata dengan menggunakan emulsifier yang berfungsi mengikat molekul aspal dengan
molekul air. Dalam suatu campuran emulsi, kandungan aspal umumnya berkisar ± 55-75 dan kandungan bahan pengemulsi emulsifier ± 3 .
Gambar 2.5 Contoh aplikasi aspal emulsi sumber: Ertech.com, 2000.
2.2.1 Jenis-Jenis Aspal Emulsi
Aspal emulsi dapat dikelompokan menurut jenis muatan listriknya dan menurut kecepatan pengerasannya. Berdasarkan muatan listrik yang dikandungnya,
aspal emulsi dapat dibedakan menjadi Martens, 1985.
1. Aspal emulsi kationik Aspal cair yang dihasilkan dari aspal keras dengan cara mendefersikan kedalam air
dengan bantuan bahan pengemulsi. Aspal emulsi kationik mengikat cepat adalah aspal emulsi yang bermuatan positif yang aspalnya memisah cepat dengan air
setelah kontak dengan batuan. Aspal emulsi kationik mengikat sedang adalah aspal emulsi yang bermuatan positif yang aspalnya memisah dengan air sedang setelah
kontak dengan batuan. Aspal emulsi kationik mengikat lambat adalah aspal emulsi yang bermuatan positif yang aspalnya memisah dengan air lambat setelah kontak
dengan batuan SNI 03-4798-1998.
Universitas Sumatera Utara
Aspal emulsi yang termasuk jenis aspal emulsi kationik tersebut yang cocok digunakan untuk membuat campuran dingin adalah CSS-1,CSS-1h, CMS-2, dan
CMS-2h. Tingkatan aspal emulsi pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Tingkatan aspal emulsi berdasarkan ASTM dan AASHTO
Aspal Emulsi Anionik Aspal Emulsi Kationik
RS-1 RS-2
MS-1 MS-2
MS-2h H FMS-1
H FMS-2 H FMS-2h
H FMS-2s SS-1
SS-2 CRS-1
CRS-2 -CMS-
2 CMS-2h
- -
- -
CSS-1
CSS-1 h
Sumber:
Departemen Pekerjaan Umum, 1991
2. Aspal emulsi Anionik Aspal emulsi yang mengandung elmugator anionik sehingga partikel – partikel
aspal bermuatan elektro negativ. Aspal emulsi anionik mempunya tiga jenis, aspal emulsi mengikat cepat, mengikat sedang dan mengikat lambat SNI 03-6832-
2002. 3. Aspal emulsi monionik
Aspal emulsi monionik merupakan aspal emulsi yang tidak bermuatan lsitrik karena tidak mengalami ionisasi.
Berdasarkan kecepatan pengerasannya, aspal emulsi dibedakan menjadi 3 yaitu : Hendarsin, 2000:
a. Aspal emulsi RS Rapid Setting, direncanakan mempunyai tingkat reaksi yang cepat dengan agregat penyertanya dan berubahnya emulsi ke aspal. Jenis RS akan
menghasilkan lapisan film yang relatif tebal. b. Aspal emulsi MS Medium Setting, direncanakan memiliki tingkat pencampuran
medium dengan sasaran agregat kasar. Karena jenis ini tidak akan memecah jika
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan agregat, maka campuran yang menggunakan jenis ini akan tetap dapat dihamparkan dalam beberapa menit.
c.Aspal emulsi SS Slow Setting, jenis ini direncanakan untuk hasil pencampuran yang memiliki stabilitas tinggi. Jenis ini digunakan dengan agregat bergradasi padat
dan mengandung kadar agregat halus yang tinggi.
2.2.2 Emulsi