4. Koperasi Cooperative
5. Badan Usaha Milik Negara Government or Publik Corporation
6. Penggabungan Badan Usaha Joint Venture.
9.2.1. Badan Usaha Perorangan Single Proprietorship
Badan usaha Perseorangan adalah badan usaha dimana pemilikan harta kekayaan dari bisnis berada ditangan perseorangan, atau badan usaha
perseorangan adalah milik pribadi dari seseorang dan secara hukum pemilik dan badan usaha tidak terpisah. Bentuk badan usaha inilah yang paling sering kita
jumpai di masyarakat karena modalnya relatif kecil serta mudah mendirikannya. Seabagai contoh: usaha salon, usaha rumah makan, usaha tukang jahit, bengkel,
toko dan lain-lain.
9.2.2. Badan Usaha Persekutuan Partnership
Bentuk badan usaha persekutuan Partnership adalah badan usaha yang didirikan dan modal usahanya dimiliki oleh dua orang atau lebih dengan tanggung
jawab yang sama atas utang badan usaha dengan seluruh harta pribadi masing- masing.
a. Persekutuan Firma Fa
Adalah persekutuan untuk mengoperasikan badan usaha dengan nama bersama. Firma didirikan tanpa pengeluaran surat saham. Persekutuan Firma
didirikan dengan akte resmi yang dibuat oleh notaris. Akte pendirian tersebut berisi :
1. Nama dan tempat tinggal para sekutu firmant
Universitas Sumatera Utara
2. Penetapan nama perusahaan biasanya menggunakan salah satu nama sekutu
atau nama lain yang telah disepakati. 3.
Nama-nama sekutu yang berwenang atas nama perusahaan. 4.
Kapan dimulai dan berakhirnya persekutuan. 5.
Pembagian laba dan tanggung jawab atas kerugian badan usaha. 6.
Hal-hal yang dianggap perlu yang berkenan dengan hak-hak pihak luar terhadap persekutuan.
Secara umum ada beberapa kebaikan dari Persekutuan Firma, yaitu : 1.
Mudah didirikannya 2.
Modal lebih terjamin karena jumlahnya relatif lebih besar dibandingkan dengan badan usaha perseorangan.
3. Dengan bersekutunya beberapa orang dalam firma, maka dalam setiap
penanganan masalah dan pengambilan keputusan sudah lebih rasional karena penggabungan beberapa talenta kepemimpinan dan pandangan.
4. Lebih mudah mencari dan membina karyawan yang baik.
5. Memiliki kemampuan yang lebih besar untuk memperoleh pinjaman modal
karena sifat tanggung jawab bersama yang tidak terbatas. 6.
Resiko tidak dibebankan kepada satu orang saja tetapi dibagi oleh beberapa orang.
7. Kelangsungan hidup yang lebih terjamin karena tidak tergantung pada satu
orang saja. Kelemahannya antara lain :
1. Tanggung jawab yang tidak terbatas artinya kekayaan pribadi setiap sekutu
menjadi jaminan bagi hutang-hutang persekutuan.
Universitas Sumatera Utara
2. Adanya kemungkinan konflik sesama pemilik yang bisa merugikan badan
usaha. 3.
Para pemilik sulit tidak bebas melepaskan diri.
b. Persekutuan Komanditer CV
Adalah suatu yang dibentuk oleh beberapa orang, dimana satu atau beberapa sekutu memberikan uang atau barang kepada satu atau beberapa orang
yang menoprasikan badan usaha yang bertindak sebagai pimpinan. Ada dua bentuk persekutuan komanditer yang umum dikenal, yaitu ;
1. General Partnership, dimana semua anggota persekutuan aktif dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan sesuai dengan tugas dari jabatan
yang ditentukan, namun demikian tanggung jawab hukum dari masing-masing anggota tidak terbatas hanya sebatas modal yang ditentukan.
2. Limited Partnership, dimana tugas dan tanggung jawab dari masing-masing anggota lebih dahulu ditentukan. Dalam hal ini ada dua kelompok anggota :
a. Sekutu aktif General aktif, dimana anggota yang aktif mengelola dan
menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Tanggung jawab hukum dari sekutu aktif tidak terbatas sebesar modal yang ditentukan.
b. Sekutu fasif Limited Partner, dimana anggota persekutuan tidak aktif dalam
pengelolaan kegiatan operasional, dan hanya terlibat dalam pengadaan modal usaha perusahaan. Tanggung jawab hukumnya terbatas hanya sebesar modal
yang ditentukan bagi mereka.
Universitas Sumatera Utara
9.2.3. Badan Usaha Perseorangan Corporation
Ada beberapa kebaikan dari Perseroan Terbatas, yaitu : 1.
Tanggung jawab terbatas. 2.
Mudah memperluasmemperbesar 3.
Mudah mengalihkan kepemilikan. 4.
Mempunyai umur yang relatif panjang. 5.
Mudah mencari manajemen yang profesional. 6.
Mudah mencari dana Sedangkan kelemahannya adalah :
1. Lebih sulit mengoperasikan dan mengorganisasinya.
2. Biaya pendirian dan pajaknya lebih tinggi.
3. Khusus dalam perusahaan yang sangat besar, kekhawatiran karyawan adalah
merasa kurang mendapat perhatian.
9.2.4. Koperasi Corperative
Koperasi adalah badan usaha yang didirikan oleh beberapa anggota yang mempunyai kepentingan yang sama, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
atau kepentingan bersama. Anggotanya dapat terdiri dari perorangan, beberapa badan usaha yang saling mempunyai kepentingan yang sama.
Dalam koperasi dikenal koperasi primer dan koperasi skunder. Koperasi primer adalah koperasi yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 orang.
Koperasi sekunder adalah koperasi yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 koperasi primer.
Universitas Sumatera Utara
9.2.5. Badan Usaha Milik Negara BUMN
BUMN atau sering disebut Perusahaan Negara adalah badan usaha yang dimiliki dan dikelola pemerintah yang bertujuan untuk melayani kebutuhan
masyarakat atau untuk melayani kebutuhan masyarakat atau untuk sektor-sektor kegiatan bisnis tertentu yang dinilai vital untuk kemanan dan kesejahteraan negara
dan masyarakat. Di Indonesia, BUMN terdiri dari 3 bagian yaitu; Perusahaan jawatan Perjan, Perusahaan Umum Perum dan Persero.
9.2.6. Penggabungan Badan Usaha Joint Venture
Joint Venture dapat terdiri dari persekutuan beberapa perorangan atau persekutuan beberapa badan usaha . Joint Venture dengan sendirinya berakhir
apabila jangka waktu yang telah ditentukan dicapai. Selama jangka waktu yang telah ditentukan atau selama melaksanakan tujuan yang akan dicapai, tanggung
jawab dari masing-masing anggota tidak terbatas hanya sebesar modal yang ditentukan.
Berdasarkan uraian diatas, maka Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Gas Metan dari Sampah Organik ini dipilih bentuk perusahaan Badan usaha
Persekutuan Partnership jenis Persekutuan Komanditer CV. Dengan bentuk perusahaan seperti ini, diharapkan pabrik dapat beroperasi secara optimal dengan
produksi yang maksimal.
9.3. Bentuk Struktur Organisasi