Tahap Hidrolisis Mekanisme pembentukan biogas

Hidrogen H 2 Hidrogen sulfida H 2 S Oksigen O 2 0-3 0.1-0.5 Smber:Zhang et al,1999

2.3. Mekanisme pembentukan biogas

Dialam , proses anaerobik terjadi secara spontan ketika adanya timbunan bahan organik dengan suplai oksigen terbatas. Pada situasi tersebut kegiatan dekomposisi beralih dari proses aerobik menjadi anaerobik, seperti produksi metan didasar danau atau sungai, tumpukan sampah yang sangat rapat, dan perut binatang. Proses anaerobik komposting dapat dipercepat dengan mengatur berbagai kondisi proses yang bisa memacu dekomposisi bahan organik lebih cepat dan sempurna sehingga waktu lebih cepat, produksi metan lebih besar. Proses anaerobik komposting berlangsung dalam 4 tahap sebagai berikut :

1. Tahap Hidrolisis

Proses anaerobik komposting berlangsung dalam 4 tahap sebagai berikut : Proses hidrolisa, yaitu dekomposisi bahan organik polimer menjadi monomer yang mudah larut dilakukan oleh sekelompok bakteri fakultatif. Pada proses hidrolisa, lemak diuraikan oleh enzim lipase yang diproduksi oleh lipolytic bacteria. Sementara karbohidrat diuraikan oleh enzim lipase yang diproduksi oleh lipolytic bacteria. Sementara karbohidrat diuraikan oleh enzim selulosa yang diproduksi cellulolytic bacteria dan protein diuraikan oleh enzim protease yang diproduksi oleh proteolytic bacteria, menjadi monomer yang mudah larut. Pada proses hidrolisa ini dihasilkan pula asam amino, volatile acid, dan lain-lain. Lipida dirubah menjadi Asam lemak rantai panjang dan Gliserin Universitas Sumatera Utara Lipida • Protei dirubah menjadi Asam amino Protein Asam amino • Asam nukleat dirubah menjadi Purin dan Pirimidin Asam nukleat Universitas Sumatera Utara Pirimidin Purin Pada Asam nukleat terdapat Asam Posfat sebagai pembentuk, asam Pospat akan terionisasi secara sendirinya saat reaksi terjadi hal disebabkan gugus Posfat memiliki sifat dapat larut didalam air. Sehingga pada Purin dan Pirimidin tidak lagi terdapat asam Posfat yang berasal dari asam nukleat. • Polisakarida dirubah menjadi monosakarida. Polisakarida terbagi atas : - Pati - Glikogen - Selulosa Pati amilum merupakan polisakarida yang mengandung 75-80 amilopektin dan amilosa 20-25 yang mana terdiri atas D- Glukopinarosa yang berikatan α1- 4 glikosidik. Ikatan D-glikopinarosa merupakan polimer dari Glukosa. D-Glukopinarosa Glukosa Glikogen merupakan polisakarida yang memiliki rantai yang panjang. Sama halnya dengan pati. Glikogen memiliki gugus rantai lurus α1-4 dan gugus rantai bercabang α1-6 glikosidik, sehingga Glikogen memiliki ikatan yang lebih panjang dari pada pati. Universitas Sumatera Utara α1-4 Glikogen Glukosa Selulosa merupakann polisakarida. Pati, glikogen, dan selulosa merupakan polisakarida yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang berupa kayu. Oleh sebab itu pati, glikogen, selulosa memiliki cabang atau ikatan polimer yang panjang. Selulosa memiliki gugus rantai lurus.

2. Tahap Asidogenesis Proses asidogenesis, yaitu dekomposisi monomer organik menjadi asam-