Sifat-sifat Gas metana Sifat kimia Deskripsi Proses

tahap pembentukan metana, maka pengaturan pH awal proses sangat penting. Tahap pembentukan asam akan menurunkan pH awal. Jika penurunan ini cukup besar akan dapat menghambat aktivitas mikroorganisme penghasil metana. Untuk meningkatkat pH dapat dilakukan dengan penambahan kapur.

3. Konsentrasi Substrat

Sel mikroorganisme mengandung Carbon, Nitrogen, Posfor dan Sulfur dengan perbandingan 100 : 10 : 1 : 1. Untuk pertumbuhan mikroorganisme, unsur- unsur di atas harus ada pada sumber makanannya substart. Konsentrasi substrat dapat mempengaruhi proses kerja mikroorganisme. Kondisi yang optimum dicapai jika jumlah mikroorganisme sebanding dengan konsentrasi substrat. Kandungan air dalam substart dan homogenitas sistem juga mempengaruhi proses kerja mikroorganisme. Karena kandungan air yang tinggi akan memudahkan proses penguraian, sedangkan homogenitas sistem membuat kontak antar mikroorganisme dengan substrat menjadi lebih intim.

3. Zat Baracun

Zat organik maupun anorganik, baik yang terlarut maupun tersuspensi dapat menjadi penghambat ataupun racun bagi pertumbuhan mikroorganisme jika terdapat pada konsentrasi yang tinggi. Untuk logam pads umumnya sifat racun akan semakin bertambah dengan tingginya valensi dan berat atomnya. Bakteri penghasil metana lebih sensitif terhadap racun daripada bakteri penghasil asam. Ada beberapa senyawa yang bisa menghambat proses penguraian dalam suatu unit biogas saat menyiapkan bahan baku untuk produksi biogas, seperti antiobiotik, desinfektan dan logam berat Setiawan, 2005.

2.6 Sifat-sifat Gas metana Sifat kimia

- Berat molekul 16 - Titik beku 90 Oc - Titik didih 111,7 Universitas Sumatera Utara - Titik kritis 190 - Tekanan kritis - Volume kritis 99,0 cm g mol Sifat Fisika - Merupakan gas yang mudah terbakar - Tidak berbau - Merupakan gas yang tidak berwarna - Mempunyai spesifikasi terhadap nyala api sebesar 500-700 k.calm3

2.7. Deskripsi Proses

Pembuatan gas metana dari sampah organik dapat dilakukan dengan beberapa tahap.Adapun tahap-tahap tersebut adalah: 1. Tahap pemilihan bahan baku Bahan baku adalah sampah organik dengan komposisi Bahan Organik berat Sampah dedaunan 32 Makanan 16,2 Kertas 17,5 Kayu 4,5 Air 29,8 Sumber : Dinas kebersihan kota medan, 2005 Sebelum dikecilkan dengan menggunakan tresser, sampah organik terlebih dahulu dipisahkan darisampah organik yang tidak bisa diolah, seperti plastik,kaca dan lainya. Tresser bertujuan untuk mengecilkan bahan baku sampai menjadi lebih bubur untuk mempermudah proses pengolahan di fermentor. 2. Tahap fermentasi Fermentsi adalah proses pengolahan bahan organik lahan dilakukan di dalam fermentasi. Khamiryang digunakan dalam fermentor adalah metanobacter Universitas Sumatera Utara formicilum.dengan lama fermentasi 6 jam. Pada fermentor ini terjadi konversi glukosa menjadi metana berdasarkan reaksi C 6 H 12 O 6 + 2H 2 O 2C 2 H 4 O 2 + 2CO 2 + 4H 2 Konsentrasi metana dihasilkan antara 55- 75 gas metana sudrajad 2002.Fermentasi adalah proses pegolahan bahan organik menjadi suatu bentuk kimia yang lain dengan menggunnakan proses yang menghasilkan gas dengan cara penambahan mikro organisme.Secara umum khamir yang digunakan diklasifikasikan berdasarkan kemampuan kamir untuk menyerap oksigen. Proses perombakan glukosa menjadi gas metana dipengaruhi rangkaian yang sangat kompleks dimana reaksi kimia yangg terjadi adalah sebagai berikut: - Tahap Hidrolisa C 5 H 10 O 5 + H 2 O → C 6 H 12 O 6 - Tahap asdogenesis pembentukan asam Bakteri pembentuk asam menguraikan senyawa glukosa C 6 H 12 O 6 +2H 2 O →2C 2 H 4 O 2 + 2 CO 2 + 4H 2 Bakteri pembentuk asam menghasilkan asam 2C 2 H 4 O 2 →2CH 4 + 2H 2 O - Tahap metagonesis Bakteri Methan mensintesa H 2 dan CO 2 2 2 4 2 4 2 CO H CH H O + → + Bila disatukan, reaksi akan menjadi : 6 12 6 2 2 C H O H O + 2 4 2 2C H O → 2 + 2 2 4 CO H + 2 4 2 2C H O 4 2 2 2 2 Bakteri CH CO CO → + 2 4H + 4 2 2 CH H O → + 6 12 6 4 2 3 3 C H O CH CO + → + 3. Pemurnian gas. Gas yang dihasilkan dari tangki fermentasi seperti CH4, CO2,H2S,N2,H2O,H2 dialirkan langsung pada tangki absorber untuk Universitas Sumatera Utara memisahkan gas CO2. Gas CO2 yang diikat dengan reagent air ialah gas-gas yang memiliki fasa yang sama dengan fasa air.Kemudian gas H2S Dipisah dengan menggunakan regent air karena gas tersebut dapat mengakibatkan karat. Dalam Proses pembuatan gas metana ini terdapat hal-hal lainya yaitu COD effluent Lumpur 22370 mgliter, BOD effluent Lumpur 13980 mgliter. Laju alir proses 590 m3hari. Dengan PH 7. Universitas Sumatera Utara

BAB III NERACA MASSA

Basis perhitungan : 1 jam operasi Kapasitas olahan : 600 tonhari : 600.000 kghari x 1 hari24 jam : 25.000 kgjam Satuan perhitungan : kgjam Tabel 3.1 Neraca Massa Pada Tresher TR-01 No. Unsur Masuk kgjam Keluar kgjam Alur 1 Alur 2 1. Carbon C 8228 8228 2. Hidrogen H 1069,2 1069,2 3. Oksigen O 6968,175 6968,175 4. Nitrogen N 392,675 392,675 5. Sulfur S 37,925 37,925 6. Abu 854,025 854,025 7. H 2 O 7450 7450 Total 25.000 25.000 Tabel 3.2 Neraca Massa Pada Tangki Penampung Umpan TK-01 No. Unsur Masuk kgjam Keluar kgjam Alur 2 Alur 3 1. Carbon C 8228 8228 2. Hidrogen H 1069,2 1069,2 3. Oksigen O 6968,175 6968,175 4. Nitrogen N 392,675 392,675 5. Sulfur S 37,925 37,925 6. Abu 854,025 854,025 7. H 2 O 7450 7450 Total 25.000 25.000 Universitas Sumatera Utara