Karakteristik Sampel HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 7. Banyaknya nelayan di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil No Tahun Jumlah Nelayan Orang 1 2010 621 - 2 2011 632 1,77 3 2012 641 1.42 Sumber: Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Aceh Singkil 2012 Tabel 7. Menunjukkan bahwa profesi nelayan setiap tahun meningkat di Kabupaten Aceh singkil, tetapi jumlah kenaikannya tidak begitu besar setiap tahunnya. Sebesar 632 orang meningkat pada tahun 2011 dan 2012, jumlah nelayan meningkat masing-masing 1,77 dan 1,42 .

4.2. Karakteristik Sampel

Unit analisis dalam penelitian adalah nelayan yang menggunakan perahu motor berkapasitas daya mesin 6 Pk, 7 Pk, dan 9 Pk, dengan ukuran panjang perahu 8 – 9 meter dan lebar 1,3 – 1,5 meter dan beranggotakan 2 – 3 orang anak buah kapal. Peralatan yang digunakan untuk menangkap ikan di laut pada umumnya menggunakan jaring ingsang Gill Net, dengan jumlah responden sebanyak 80 orang.

4.2.1. Usia

Usia nelayan sangat menentukan kemampuan dalam berusaha, dimana usia produktif akan memberikan hasil tangkapan lebih baik dibanding usia yang kurang produktif. Untuk ukuran mesin 6 Pk, persentase umur nelayan terbanyak yaitu 42,5 dengan interval umur 40 – 49 tahun, terendah 5,0 persen. Untuk usia nelayan yang menggunakan ukuran mesin 7 Pk terbanyak interval umur 40 – 49 dengan persentase 39,1 persen, sedangkan umur nelayan yang menggunakan Universitas Sumatera Utara ukuran mesin 9 Pk terbanyak interval umur 50 – 59 dengan persentase 35,3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa interval umur 40 – 49 adalah umur produktif untuk melakukan kegiatan melaut dilihat dari persentase ukuran mesin yang nelayannya sebagian besar berumur 40 – 49 tahun. Tabel 8. Karakteristik Nelayan Sampel Menurut Umur Berdasakan Jenis Ukuran Mesin Yang Digunakan Di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil Ukuran Mesin Pk Umur Tahun Jumlah Nelayan Orang Persentase 6 0 – 29 2 5,0 30 – 39 7 17,5 40 – 49 17 42,5 50 – 59 14 35,5 60 - - Jumlah 40 100,0 7 0 – 29 - - 30 – 39 3 13,1 40 – 49 9 39,1 50 – 59 5 21,7 60 6 26,1 Jumlah 23 100,0 9 0 – 29 - - 30 – 39 5 29,4 40 – 49 5 29,4 50 – 59 6 35,3 60 1 5,9 Jumlah 17 100,0 Jumlah Keseluruhan 80 Sumber: Lampiran 3

4.2.2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat nelayan terbesar adalah nelayan yang berpendidikan tamat sekolah dasar untuk setiap jenis – jenis ukuran mesin, masing-masing untuk ukuran mesin 6 Pk 75 persen, 7 Pk sebanyak 60,9 persen, Universitas Sumatera Utara dan 9 Pk sebanyak 58,8 persen. Data ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan para nelayan pada umumnya rendah dan sebagian besar nelayan sampel hanyak duduk di sekolah dasar. Tabel 9. Karakteristik Nelayan Sampel Menurut Tingkat pendidikan Berdasarkan Ukuran Mesin Yang Digunakan di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil Ukuran Mesin Pk Pendidikan Tahun Jumlah Nelayan Orang Persentase 6 SD 30 75,0 SMP 8 20,0 SMA 2 5,0 Jumlah 40 100,0 7 SD 14 60,9 SMP 6 26,1 SMA 3 13,0 Jumlah 23 100,0 9 SD 10 58,8 SMP 5 29,4 SMA 2 11,8 Jumlah 17 100,0 Jumlah Keseluruhan 80 Sumber :Lampiran 3

4.2.3. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan nelayan pada Tabel 10. Untuk jenis ukuran mesin 6,7, dan 9 Pk adalah 3-4 orang, masing-masing 45.0, 56.5 dan 52.9 persen. Sedangkan yng terendah ukuran mesin 6 dan 9 Pk, yaitu 7,5 dan 11,8 persen, dengan jumlah tanggungan 7-8 pada mesin ukuran 7 Pk, persentase jumlah tanggungan 7-8 orang dengan 1-2 orang tidak ada perbedaan yaitu 4,35 persen. Jumlah tanggungan keluarga nelayan bervariasi dan tidak di sesuaikan terhadap jenis mesinnya. Universitas Sumatera Utara Tabel 10. Karakteristik Nelayan Sampel Menurut Jumlah Tanggungan Berdasarkan Dengan Jenis Ukuran Mesin yang Digunakan di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil Ukuran Mesin Pk Jumlah Tanggungan Orang Jumlah Nelayan Orang Persentase 6 1 – 2 6 15,0 3 – 4 18 45,0 5 – 6 13 32,5 7 – 8 3 7,5 Jumlah 40 100,0 7 1 – 2 1 4,35 3 – 4 13 56,5 5 – 6 8 34,8 7 – 8 1 4,35 Jumlah 23 100,0 9 1 – 2 - - 3 – 4 9 52,9 5 – 6 6 35,3 7 – 8 2 11,8 Jumlah 17 100,0 Sampel Keseluruhan 80 Sumber:Lampiran 3

4.2.4. Pengalaman Melaut

Pengalaman atau masa kerja nelayan pada umumnya adalah nelayan yang telah melakukan kegiatan penangkapan ikan, untuk ukuran mesin 6 Pk, pengalaman terbanyak 10 – 19 tahun, sedangkan pengalaman 20-40 tahun semakin menurun jumlahnya dikarenakan usia yang mulai tidak produktif lagi. Ukuran mesin 7 Pk pengalaman terbanyak 20 – 29 tahun, sedangkan untuk ukuran mesin 9 Pk pengalaman nelayan jumlah terbanyak 10-19 dan 30 – 39 tahun, masing – masing 35,3 persen, hal ini menjelaskan kan bahwa semakin lama pengalaman nelayan semakin dapat meningkatkan pendapatan usaha penangkapan ikan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 11. Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Karakteristik Nelayan Berdasarkan Pengalaman Melaut Berdasarkan Dengan Ukuran Mesin Yang Digunakan di Kabupaten Aceh Singkil Kecamatan Singkil Utara Ukuran Mesin Pk Pengalaman Tahun Jumlah Nelayan Orang Persentase 6 10 – 19 14 35,0 20 – 29 13 32,5 30 – 39 12 30,0 40 1 2,5 Jumlah 40 100,0 7 10 – 19 5 21,7 20 – 29 7 30,5 30 – 39 5 21,7 40 6 26,1 Jumlah 23 100,0 9 10 – 19 6 35,3 20 – 29 4 23,5 30 – 39 6 35,3 40 1 5,9 Jumlah 17 100,0 Jumlah Keseluruhan 80 Sumber: Lampiran 3

4.2.5. Tenaga Kerja Yang Digunakan

Tenaga kerja nelayan pada umumnya bukan dari kalangan keluarga sendiri, tetapi tenaga kerja nelayan yang di pakai diupahdibayar setiap kali turun melaut sesuai dengan upah harian yang telah ditentukan untuk buruh pekerja harian lepas, tetapi ada juga beberapa nelayan yang menggunakan tenaga kerja dalam keluarga. Banyaknya tenaga kerja yang digunakanpada umumnya disesuaikan dengan kapasitas kapal atau daya mesin Pk. Tetapi untuk ukuran mesin 6, 7, dan 9 Pk jumlah tenaga kerja yang dipergunakan relatif sama. Banyaknya tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 12. Universitas Sumatera Utara Tabel 12. Tenaga kerja Nelayan Yang Digunakan Berdasarkan Dengan Ukuran Mesin Yang Digunakan Di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil Ukuran Mesin Pk Banyaknya Orang Jumlah Nelayan Orang Persentase 6 0 – 1 40 100,0 Jumlah 40 100,0 7 0 – 1 23 100,0 Jumlah 23 100,0 9 0 – 1 17 100,0 Jumlah 17 100,0 Jumlah Keseluruhan 80 Sumber:Lampiran 6

4.2.6. Pola Kegiatan Kerja Nelayan

Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil musim timur terjadi di bulan Juni sampai Oktober, sedangkan musim barat terjadi bulan November sampai Mei. Pada musim barat nelayan tetap menangkap ikan tetapi tidak secara rutin seperti musim timur, karena cuaca yang kurang bagus dan gelombang yang besar, dan umumnya pada musim paceklik nelayan berpindah lokasi dalam mencari daerah tangkapan yang memungkinkan untuk tetap melaut maupun menggunakan alat yang tidak sesuai dengan keberadaan ikan. Pada musim timur nelayan melaut setiap hari Kecuali hari Jum’at dan Minggu. Intensitas hari kerja nelayan setiap bulan yaitu 20-25 hari, sedangkan pada musim barat frekuensi melaut nelayan hanya berkisar 14-18 hari perbulan. Gambar 3. Penentuan musim timur dan barat. Universitas Sumatera Utara Juni Oktober November Mei Gambar 3. Penentuan musim timur dan musim barat ikan Pola kerja nelayan melaut umumnya menggunakan jenis alat tangkap jaring ingsang gill net, atau istilah daerah setempat disebut juga dengan jaring salam, jaring tenggiri, jaring gabu. Nelayan juga menggunakan pacing long line, serta rawe senggol dalam istilah daerah setempat. Tabel 13. Menunjukkan waktu nelayan melaut bervariasi, yaitu jam 04.00 pagi sampai 12.00 siang, jam 09.00 pagi sampai 05.00 sore, dan jam 07.00 sampai 02.00 siang. Pola penangkapan seperti ini adalah pola penagkapan ikan satu hari termasuk kategori penangkapan lepas pantai. Pola kegiatan kerja nelayan tidak dipengaruhi ukuran mesin, karena nelayan berkerja tidak pernah menyesuaikan waktu dengan ukuran mesin yang dipergunakan. Tabel 13. Kegiatan dan pola melaut nelayan di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil Pola Waktu wib Lama MelautTrip Jam 1 04.00 – 12.00 8 2 09.00 – 17.00 8 3 07.00 – 14.00 7 Sumber : Lampiran 3

4.2.7. Kondisi Sosial Nelayan

Masyarakat nelayan yang menjadi responden, pada umumnya memiliki rumah dengan status milik sendiri dan sebagian kecil yang statusnya milik Musim Timur Musim Barat Universitas Sumatera Utara keluarga. Rumah nelayan umumnya papan, dan ada juga yang sudah semen, begitu juga dengan dinding rumah nelayan umumnya papan dan bertongkat kayu tetapi ada juga yang setengah permanen dan permanen penuh. Untuk alat penerangan mereka sudah memakai listrik kemudian untuk sumber air umumnya menggunakan air sumur. 4.3. Hasil dan Pembahasan 4.3.1. Uji Asumsi Klasik