Gambar 5. Menunjukkan bahwa grafik normal p-plot terlihat titik – titik menyebar disekitar garis diagonal serta arah penyebarannya mengikuti arah garis
diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data residual model terdistribusi dengan normal. Maka dapat dinyatakan bahwa model regresi linier pendapatan nelayan
memenuhi asumsi normalitas.
4.4. Lama Melaut, Hasil Tangkapan dan Pendapatan
Biaya yang dikeluarkan nelayan di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil dibagi menjadi dua yaitu : biaya tetap dan biaya variabel. Biaya
tetap terdiri dari penyusutan sedangkan biaya variabel terdiri dari bahan bakar, umpan, es batu, tenaga kerja, dan oli mesin.
Besarnya biaya tetap seperti penyusutan peralatan hampir tidak ada keragaman, karena penyusutan peralatan yang dilihat dari umur ekonomi nya
umumnya sama dan kualitas peralatan relatif juga sama. Guna mengetahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak, maka
perlu adanya analisis untuk itu diperlukan informasi ekonomi yang menyangkut biaya produksi dan pendapatan. Biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap dan
biaya variabel memiliki persentase yang berbeda. Besarnya nilai dan persentase dari biaya variabel permusim ikan tahun 2012 di Kecamatan Singkil Utara
Kabupaten Aceh Singkil dapat dilihat pada Tabel 15.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15. Nilai dan Persentase Dari Masing – masing Jenis Biaya Tetap dan Biaya Variabel Usaha Penangkapan Ikan Per Musim Ikan di
Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012
No Jumlah Biaya Tetap Rp
Persentase
1 Penyusutan Mesin
309.500,00 21,77
Penyusutan Alat Tangkap 604.843,75
42,53 Penyusutan Perahu
498.750,00 35,07
PenyusutanTempat Penyimpanan ikan
8.956,25 0,63
Sub Total 1.422.050,00
100,00 2
Jumlah Biaya Variabel
Biaya Umpan 129.437,50
0,98 Biaya Oli
300.000,00 2,28
Biaya Bahan Bakar 5.201.250,00
39,53 Biaya Es Batu
983.500,00 7,47
Biaya TenagaKerja 6.548.437,50
49,75 Sub Total
13.162.625,00 100,00
Biaya Tetap 13.162.625,00
90,25 Biaya Variabel
1.422.050,00 9,75
Total 14.584.675,00
100,00
Sumber : Lampiran 7
Tabel 15. Menunjukkan bahwa biaya tetap lebih kecil dibanding biaya variabel. Biaya tetap hanya terdiri dari biaya penyusutan mesin, alat – alat
penangkapan ikan, perahu, dan tempat penyimpanan ikan yang digunakan nelayan dalam usahanya menangkap ikan di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh
Singkil, dimana jumlah penyusutan alat – alat penangkapan ikan sebesar Rp 1.422.050.
Tabel 15. Menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja menunjukkan nilai persentase tertinggi yaitu 49,75 persen, bahan bakar menunjukkan nilai sebesar
39,53 persen, sedangkan untuk biaya umpan, biaya oli dan biaya es batu masing – masing menunjukkan nilai persentase sebesar 0,98, 2,28, dan 7,47. Total biaya
variabel yang dikeluarkan nelayan di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh
Universitas Sumatera Utara
Singkil rata – rata sebesar Rp 13.162.625. Tabel 14. Menggambarkan bahwa usaha penangkapan ikan pengeluaran terbesar yaitu pada biaya variabel 90,25 ,
dan biaya tetap 9,75 dari total biaya produksi. Besar kecilnya penerimaan usaha penangkapan ikan sangat ditentukan
oleh besar kecilnya hasil tangkapan dan harga. Nelayan menjual ikan dengan cara penjualan langsung kepada juragan yang telah menunggu nelayan ditempat
pendaratan ikan dengan cara borongan dan bermacam – macam ikan yang didapat nelayan dibeli oleh juragan dengan harga yang relatif sama. Produksi rata-rata
tangkapan ikan di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil pada musim ikan tahun 2012 2852,74 Kg, dengan harga jual rata – rata Rp 10.125, per Kg
sehingga diperoleh penerimaan sebesar rata – rata sebesar Rp 28.607.900. Biaya produksi total sebesar 14.584.675 per musim ikan, sehingga pendapatan rata –
rata nelayan sebesar Rp 14.023.225 per musim ikan. Pendapatan rata – rata nelayan sebesar Rp 14.023.225 per musim ikan berikut ini Tabel 16.
Tabel 16. Pendapatan nelayan menurut jenis ukuran perahu di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil RpMusim
Ukur n
Mesin Pk
Lama Melaut
jam Hasil
Tangkapan rata-rata
Kg Harga
Rata- rata
Rp Total
Biaya Rp
Penerima an Rp
Pendapat an rata-
rata Rp
6
6 2.846
10.100 14.216.308
28.380.800 14.164.491
7
6 2.855
10.000 14.266.108
28.402.608 14.136.500
9
7 2.862
10.352 15.882.421
29.420.000 13.537.578
Sumber: Lampiran 8
Dari tabel 16. Dapat dijelaskan bahwa masing masing ukuran mesin yaitu 6, 7, 9 Pk memiliki pendapatan rata – rata yang berbeda untuk setiap ukuran tetapi
pendapatannya tidak berbanding jauh dikarenakan hasil dan biaya – biaya yang di
Universitas Sumatera Utara
keluarkan untuk setiap trip penangkapan sangat tinggi. Sehingga pendapatan rata – rata yang diperoleh tidak terlalu besar, tetapi cukup untuk kebutuhan kehidupan
nelayan setiap hari.
4.4.2. Hasil Uji Beda Rata-rata
Adapun hasil analisis yang diperoleh dari Uji ANOVA pendapatan nelayan terhadap Ukuran Mesin 6 Pk, 7 Pk, dan 9 Pk dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Hasil Analisis Uji Beda Rata-Rata Pendapatan Nelayan Ukuran Mesin 6 Pk, 7 Pk, dan 9 Pk
No. Komponen Uji ANOVA
Signifikansi
1. Uji Asumsi Kesamaan VariansiUji Lavene Statistik
0,519 2.
Uji F 0,518
3. Uji Tukey :
a. Ukuran Mesin 6 Pk dan 7 Pk b. Ukuran Mesin 6 Pk dan 9 Pk
c. Ukuran Mesin 7 Pk dan 9 Pk 0,998
0,515 0,608
Sumber : Lampiran 9
Berdasarkan Tabel 17. Diketahui bahwa nilai signifikansi uji asumsi kesamaan variansi atau uji Lavene Statistik sebesar 0,519
α = 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa H
o
Tahapan berikutnya pada uji ANOVA terhadap pendapatan signifikansi uji F, yaitu 0,518 α = 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa H
diterima, artinya ada populasi dengan nilai variansi yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa asumsi dasar dalam uji ANOVA, yaitu
setiap kelompok hendaknya berasal dari populasi yang sama dengan variansi yang sama telah terpenuhi.
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik melalui uji ANOVA diperoleh hasil bahwa
Universitas Sumatera Utara
tidak ada perbedaan rata-rata pendapatan terhadap ukuran mesin 6 Pk, 7 Pk dan 9 Pk. Selanjutnya berdasarkan hasil uji Tukey diperoleh nilai signifikansi antara
ukuran mesin 6 Pk dan 7 Pk sebesar 0,998 α = 0,05, 6 Pk dan 9 Pk sebesar
0,515 α = 0,05 dan ukuran mesin 7 Pk dan 9 Pk sebesar 0,608 α = 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa H tidak dapat ditolak, artinya secara statistik tidak ada
perbedaan nilai rata-rata pendapatannelayan diantara ukuran mesin 6 Pk dan7Pk, 6 Pk dan 9 Pk dan 7 Pk serta 9Pk
Tabel 18. Hasil Analisis Uji Beda Rata - Rata Waktu Melaut Nelayan terhadap Ukuran Mesin 6 Pk, 7 Pk, dan 9 Pk
No. Komponen Uji ANOVA
Signifikansi
1. Uji Asumsi Kesamaan VariansiUji Lavene Statistik
0,247 2.
Uji F 0,000
3. Uji Tukey :
a. Ukuran Mesin 6 Pk dan 7 Pk b. Ukuran Mesin 6 Pk dan 9 Pk
c. Ukuran Mesin 7 Pk dan 9 Pk 0,432
0,000 0,000
Sumber : Lampiran 9.
Berdasarkan Tabel 18. Diketahui bahwa nilai signifikansi uji asumsi kesamaan variansi atau uji Lavene statistik sebesar 0,247
α = 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa H
o
Tahapan berikutnya pada uji ANOVA terhadap waktu melaut pada jenis ukuran mesin 6 Pk, 7 Pk, 9 Pk dengan melihat nilai Signifikansi uji F, yaitu 0,000
≤ α = 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa H diterima, artinya ada populasi dengan nilai variansi yang
sama. Hal ini menunjukkan bahwa asumsi dasar dalam uji ANOVA, yaitu setiap kelompok hendaknya berasal dari populasi yang sama dengan variansi yang sama
telah terpenuhi.
1
diterima. Hal ini menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa secara statistik melalui uji ANOVA diperoleh hasil bahwa ada perbedaan rata-rata waktu melaut dengan ukuran mesin 6 Pk, 7 Pk, dan 9 Pk. Selanjutnya
berdasarkan hasil uji Tukey diperoleh nilai signifikansi antara ukuran mesin 6 Pk dan 9 Pk sebesar 0,000
≤ α = 0,05 dan ukuran mesin 7 Pk dan 9 Pk sebesar 0,000
≤ α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H
1
diterima, artinya secara statistik ada perbedaan nilai rata-rata waktu melautnelayan antara ukuran mesin 6
Pk dan 9 Pk serta 7 Pk dan 9 Pk.
Tabel 19. Hasil Analisis Uji Beda Rata-Rata Hasil Tangkapan Nelayan terhadap Ukuran Mesin 6 Pk, 7 Pk, dan 9 Pk
No. Komponen Uji ANOVA
Signifikansi
1. Uji Asumsi Kesamaan VariansiUji Lavene
Statistik 0,179
2. Uji F
0,988 3
Uji Tukey a.
Ukuran Mesin 6 Pk dan 7 Pk b.
Ukuran Mesin 6 Pk dan 9 Pk c.
Ukuran Mesin 7 Pk dan 9 Pk 0,995
0.998 0,998
Sumber : Lampiran 9
Berdasarkan Tabel 19. Diketahui bahwa nilai Signifikansi uji asumsi kesamaan variansi atau uji Lavene Statistik sebesar 0,179
α = 0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa H
o
Tahapan berikutnya pada uji ANOVA terhadap pendapatan Signifikansi uji F, yaitu 0,998 α = 0,05, maka dapat diketahui bahwa H
diterima, artinya ada populasi dengan nilai variansi yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa asumsi dasar dalam uji ANOVA, yaitu
setiap kelompok hendaknya berasal dari populasi yang sama dengan variansi yang sama telah terpenuhi.
diterima. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa secara statistik melalui uji ANOVA diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan rata-rata hasil tangkapan terhadap ukuran mesin 6 Pk, 7 Pk
dan 9 Pk. Selanjutnya berdasarkan hasil uji Tukey diperoleh nilai Signifikansi antara ukuran mesin 6 Pk dan 7 Pk sebesar 0,998
α = 0,05, ukuran mesin 6 Pk dan 9 Pk 0,998
α = 0,05 ukuran mesin 7 Pk dan 9 Pk sebesar 0,998 ≤ α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H
tidak dapat ditolak, artinya secara statistik tidak ada perbedaan nilai rata-rata hasil tangkapan nelayan antara ukuran mesin 6 Pk
dan 7 Pk, 6 Pk dan 9 Pk, serta 7 Pk dan 9 Pk.
Tabel 20. Hasil Analisis Uji Beda Rata - Rata Biaya Produksi Nelayan Terhadap Ukuran Mesin 6 Pk, 7 Pk, dan 9 Pk
No. Komponen Uji ANOVA
Signifikansi
1. Uji Asumsi Kesamaan VariansiUji Lavene Statistik
0,937 2.
Uji F 0,053
3. Uji Tukey :
a. Ukuran Mesin 6 Pk dan 7 Pk b. Ukuran Mesin 6 Pk dan 9 Pk
c. Ukuran Mesin 7Pk dan 9 Pk 0,997
0,054 0,103
Sumber : Lampiran 9
Berdasarkan Tabel 20. Diketahui bahwa nilai Signifikansi uji asumsi kesamaan variansi atau uji Lavene Statistik sebesar 0,937 = 0,05, maka
diketahui bahwa H
o
Tahapan berikutnya pada uji ANOVA terhadap pendapatan Signifikansi uji F, yaitu 0,053 α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H
dierima, artinya ada populasi dengan nilai variansi yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa asumsi dasar dalam uji ANOVA, yaitu setiap
kelompok hendaknya berasal dari populasi yang sama dengan variansi yang sama telah terpenuhi.
tidak dapat
Universitas Sumatera Utara
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik melalui uji ANOVA diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan rata-rata biaya produksi terhadap
ukuran mesin 6 Pk, 7 Pk dan 9 Pk. Selanjutnya berdasarkan hasil uji Tukey diperoleh nilai Signifikansi antara ukuran mesin 6 Pk dan 7 Pk sebesar 0,997
α = 0,05 ukuran mesin 6 Pk dan 9 Pk 0,054
α = 0,05 ukuran mesin 7 Pk dan 9 Pk sebesar 0,998
α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H diterima ditolak,
artinya secara statistik tidak ada perbedaan nilai rata-rata hasil tangkapan nelayan antara ukuran mesin 6 Pk dan 7 Pk, 6Pk dan 9 Pk, serta 7 Pk dan 9 Pk
Tabel 21. Hasil Analisis Uji Beda Rata-Rata Penerimaan Nelayan terhadap Ukuran Mesin 6 Pk, 7 Pk, dan 9 Pk
No
Komponen Uji ANOVA Signifikansi
1. Uji Asumsi Kesamaan VariansiUji Lavene Statistik
0,258 2.
Uji F 0,387
3. Uji Tukey :
a. Ukuran Mesin 6 Pk dan 7 Pk b. Ukuran Mesin 6 Pk dan 9 Pk
c. Ukuran Mesin 7Pk dan 9 Pk 0,999
0,390 0,476
Sumber: Lampiran 9
Berdasarkan Tabel 21. Diketahui bahwa nilai signifikansi uji asumsi kesamaan variansi atau uji Lavene Statistik sebesar 0,258
α = 0,05, maka H
o
P ada uji ANOVA terhadap pendapatan Signifikansi uji F, yaitu 0,387 α
= 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa H diterima, artinya ada populasi dengan nilai variansi yang sama. Hal ini
menunjukkan bahwa asumsi dasar dalam uji ANOVA, yaitu setiap kelompok hendaknya berasal dari populasi yang sama dengan variansi yang sama telah
terpenuhi
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
secara statistik melalui uji ANOVA diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan rata-rata penerimaan terhadap ukuran mesin 6 Pk, 7 Pk dan 9 Pk. Selanjutnya
berdasarkan hasil uji Tukey diperoleh nilai signifikansi antara ukuran mesin 6 Pk dan 7 Pk sebesar 0,999, 6 Pk dan 9 Pk 0,390. 7 Pk dan 9 Pk sebesar 0,476.
Keseluruhan bernilai 0,05 sehingga tidak dapat ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nilai rata-rata hasil tangkapan nelayan
antara ukuran mesin 6 Pk dan 7 Pk, 6Pk dan 9 Pk, serta 7Pk dan 9 Pk Dari hasil uji beda rata-rata analisis ANOVA bahwa hanya variabel waktu
melaut saja yang mempunyai perbedaan nyata terhadap ukuran mesin 6 Pk, 7 Pk, dan 9 Pk, sedangkan variabel-variabel pendapatan, hasil tangkapan, biaya
produksi dan penerimaan tidak mempunyai perbedaan secara signifikan dikarenakan biaya produksi yang tinggi terhadap masing- masing ukuran mesin,
sehingga penerimaan yang diperoleh nelayan terhadap masing-masing ukuran mesin memiliki kesamaan.
4.4.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Tabel 22. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di
Daerah Penelitian
Variabel Koefisien
Regresi Std.
Error
t.hitung Tingkat