yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan pada Uji Heteroskedastisitas yakni:
•
Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
•
Jika nilai nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, kesimpulannya adalah terjadi heteroskedastisitas.
1.15.6.3 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data normal atau dilakukan dengan uji kolmogrov smirnov.
Untuk menguji normalitas data dapat digunakan dengan uji kolmogrov smirnov dengan melihat data residualnya. Uji kolmogrov smirnov dihitung
dengan bantuan SPSS. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni : jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih lebih dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
1.16 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah salah satu cara yang terdiri dari langkah – langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu dapat terwujud. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk
menyelesaikan penelitian antara lain : 1.
Pengambilan data sekunder yaitu data yang diolah diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.
2. Pengolahan Data
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk menyelesaikan penelitian antara lain:
a. Menentukan apa saja yang menjadi variabel bebas X dan variabel terikat
Y.
b. Mencari persamaan regresi antara variabel X dan Y dengan
menggunakan rumus yang telah diperoleh dari buku literature. 3.
Menguji tingkat signifikasi pengaruh setiap variabel dengan Uji F, Uji t dan Koefisien Korelasi dan koefisien Determinasi, serta melalui uji asumsi klasik.
4. Penarikan kesimpulan dari hasil perhitungan.
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kemiskinan
Berdasarkan Undang-Undang No.24 Tahun 2004, kemiskinan adalah kondisi
sosial ekonomi seseorang atau sekelompok orang yang tidak terpenuhinya hah- hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang
bermatabat. Kebutuhan dasar yang menjadi hak seseorang atau sekelompokorang meliputi kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air
bersih, pertanahan, sumber daya alam, lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam
penyelenggaraan kehidupan sosial dan politik. Laporan Bidang Kesejahteraan Rakyat yang dikeluarkan oleh Kementrian Bidang Kesejahteraan Rakyat Kesra
Tahun 2004 menerangkan pula bahwa kondisi yang disebut miskin ini juga berlaku pada mereka yang bekerja akan tetapi pendapatannya tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan pokok dasar.
Menurut Badan Pusat Statistik, kemiskinan adalah ketidakmampuan memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makan
maupun non makan. Membandingkan tingkat konsumsi penduduk dengan garis kemiskinan atau jumlah rupiah untuk konsumsi orang perbulan. Sedangkan bagi
dinas sosial mendefinisikan orang miskin adalah mereka yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tiak mampu memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang layak bagi kemanusiaan dan mereka yang sudah mempunyai mata pencaharian tetapi tidak dapat memnuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan.
2.1.1.1 Jenis Kemiskinan Kemiskinan dibagi dalam empat bentuk yaitu:
1. Kemiskinan absolut, kondisi dimana seseorang memiliki pendapatan
dibawah garis kemiskinan atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
papan, sandang, pangan, kesehatan, perumahan, dan pendidikan yang dibutuhkan untuk bisa hidup dan bekerja.
2. Kemiskinan relatif, kondisi miskin karena pengaruh kebijakan
pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat, sehingga menyebabkan ketimpangan pada pendapatan.
3. Kemiskinan kultural, mengacu pada sikap seseorang tau masyarakat yang
disebabkan oleh faktor budaya, seperti tidak mau berusaha memperbaiki kehidupan, malas, pemboros, tidak kreatif meskipun ada bantuan dari
pihak luar. 4.
Kemiskinan struktural, situasi miskin yang disebabkan oeh rendahnya akses terhadapa sumber daya yang terjadi dalam suatu system sosial
budaya dan sosial politik yang tidak mendukung pembebasan kemiskinan, tapi sering kali menyebabkan suburnya kemiskinan. Suryawati; 2005.
Kemiskinan juga dapat dibedakan jadi dua jenis: kemisikinan alamiah, berkaitan dengan kelangkaan sumber daya alam dan prasarana umum serta
keadaan tanah yang tandus. Kemiskinan buatan, lebih banyak diakibatkan oleh system modernisasi atau pembangunan yang membuat masyarakat tidak mendapat
mnguasai sumber day, sarana, dan fasilitas ekonomi yang ada secara merata. Suryawati; 2005.
2.1.1.2 Penyebab kemiskinan Sharp; 1996 mencoba mengidentifikasi penyebab kemiskinan dipandang dari
sisi ekonomi, yaitu: pertama, Secara mikro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumberdaya yang menimbulkan distribusi
pendapatan yang timpang. Kedua, Kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumberdaya manusia. Ketiga, kemiskinan muncul akibat perbedaan akses
dalam modal. Kuncoro,2003 2.1.2 Luas Wilayah
Wilayah dapat diartikan sebagai suatu ruang pada permukaan bumi. Pengertian
permukaan bumi dapat menunjuk pada tempat atau lokasi yang dilihat secara
horizontal dan vertikal, termasuk yang ada di bawah permukaan bumi. Wilayah
sering dibedakan artinya dengan kata daerah atau kawasan. Wilayah diartikan sebagai satu kesatuan ruang yang mempunyai tempat tertentu tanpa terlalu
memerhatikan soal batas dan kondisinya. Daerah dapat didefinisikan sebagai bagian ruang di permukaan bumi dengan batas secara jelas berdasarkan jurisdiksi
administrasi. Pengertian kawasan dapat disamakan dengan istilah area yang
mempunyai batas-batas yang jelas berdasarkan unsur-unsur yang sama.
2.1.2.1 Pengaruh Luas Wilayah terhadap Tingkat Kemiskinan
Berbagai kritik terhadap program penanggulangan kemiskinan menunjukkan bahwa beberapa aspek perlu diperhatikan dalam menanggulangi kemiskinan di setiap kawasan.
Faktor-faktor penyebab kemiskinan perlu terlebih dahulu diperhatikan agar kebijakan penanggulangan kemiskinan sesuai dengan kondisi wilayah dan masyarakat di setiap
wilayah. Karena luasnya wilayah di Indonesia mungkin saja menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat pendidikan. Hal ini saling berhubungan, dimana semakin luas suatu
wilayah maka semakin tinggi pula tingkat kemiskinannya ataupun sebaliknya.
2.1.3 Jumlah Penduduk Sumatera utara merupakan Provinsi keempat dengan jumlah penduduk terbesar di
Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk SP 1990 hari sensus berjumlah 10,26
juta jiwa, kemudian dari hasil SP2000, jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 11,51 juta jiwa. Selanjutnya dari hasil Sensus Penduduk pada tahun 2013,
penduduk Sumatera Utara berjumlah 13.326.307 jiwa yang terdiri dari 6.648.190 jiwa penduduk laki-laki dan 6.678.117 jiwa perempuan atau dengan ratio jenis
kelaminsex ratio sebesar 99,55. 2.1.3.1 Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap kemiskinan
Menurut Maier di kutip dari Mudrajad Kuncoro, 1997, jumlah penduduk dalam
pembangunan ekonomi suatu daerah merupakan permasalahan mendasar. Karena pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat mengakibatkan tidak
tercapainya tujuan pembangunan ekonomi yaitu keejahteraan rakyat serta menekan angka kemiskinan.
Menurut Todaro 2000 bahwa besarnya jumlah penduduk berbengaruh positif terhadap kemiskinan. Hal itu dibuktikan dalam perhitungan indek Foster Greer
Thorbecke FGT, yang mana apabila jumlah penduduk bertambah maka kemiskinan juga akan semakin meningkat.
2.1.4 Pengangguran Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya Wikipedia;2014. Pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan
kerja,yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat uoah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkan
Sadono Sukirmo;2014.
2.1.4.1 Jenis Pengangguran Berdasarkan jam kerja: Pengangguran Terselubung adalah golongan angkatan
kerja yang melakukan pekerjaan tetapi hasilnya tidak mencukupi kebutuhan; Pengangguran Setengah Menganggur adalah golongan angkatan kerja yang betul-
betul tidak mendapatkan pekerjaan karena pendidikan an keterampilan yang tidak memadai; Pengangguran Terbuka adalah golongan angkatan kerja yang betul-
betul tidak mendapatkan kesempatan bekerja sehingga tidak mendapatkan penghasilan Wikipedia;2014.
Berdasarkan Penyebab: Pengangguran friksional, pengangguran yang terjadi karena atas perubahan dan dinamika ekonomi; Pengangguran musiman
adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim sehingga mempengaruhi jumlah pekerjaan yang tersedia di beberapa industry seperti sector
pertanian; Pengangguran konjungtural adalah pengangguran yang terjadi karena berkurangnya permintaan barang dan jasa; Pengangguran structural adalah
pengangguran yang muncul akibat perubahan struktur ekonomi; Pengangguran
sukarela adalah pengangguran yang terjadi karena adanya orang yang sesungguhnya masih dapat bekerja tetapi dengan sukarela dia tidak mau bekerja
karena sudah cukup puas dengan kekayaan yang dia miliki; Pengangguran deflasioner adalah pengangguran yang disebabkan karena lowongan pekerjaan
yang tidak cukup untuk menampung pelamar kerja; Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan karena kemajuan teknologi yakni karena
pergantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin. 2.1.4.2 Penyebab Pengangguran
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran adalah sebagai berikut:
• Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan Kesempatan kerja
• Struktur lapangan kerja tidak seimbang
• Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik
tidak seimbang •
Meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh struktur angkatan kerja Indonesia
• Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga kerja antar daerah tidak seimbang
Sadono,Sukirno;2004 2.1.4.3 Pengaruh Pengangguran terhadap Kemiskinan
Menurut Sadono Sukirno, 2004, efek buruk dari pengangguran adalah
mengurangi pendapatan masyarakat yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang telah dapat dicapai seseorang. Semakin turunnya kesejahteraan
masyarakat karena menganggur tentunya akan meningkatkan peluang mereka terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan.
Menurut Dian Octaviani,2001, jumlah pengangguran erat kaitannya dengan kemiskinan di Indonesia yang penduduknya memiliki ketergantungan
yang sangat besar atas pendapaan gaji atau upah yang diperoleh saat ini. Hilangnya lapangan pekerjaan menyebabkan berkurangnya sebagian besar
penerimaan yang digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Yang artinya bahwa semakin tinggi pengangguran maka akan meningkat kemiskinan.
2.1.5 Pendidikan Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi suatu bangsa. Dengan
bekal pendidikan, suatu bangsa dapat bangkit dari keterpurukannya dan mencapai kejayannya. Namun, tidak semua orang Indonesia mau dan mampu mengeyam
bangku sekolah. Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai upaya menuntun anak
sejak lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam dan lingkungannya. Pendidikan sangat penting bagi setiap anak bangsa, karena
dengan ilmu yang didapatnya, seorang anak mampu mempertahankan hidupnya.
2.1.5.1 Pengaruh Pendidikan terhadap Kemiskinan Kemiskinan menjadi fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah
kemiskinan di Negara ini selalu bersamaan dengan masalah laju pertumbuhan penduduk yang kemudia menghasilkan pengangguran, ketimpangan sosial dalam
distribusi pendapatan nasional maupun pembangunan, pendidikan yang menjadi modal utama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas maka perlu
diimbangi dengan biaya. Sehingga masyarakat yang berekonomi lemah tidak mampu untuk membayarnya. Akibatnya, pendidikan dan pengetahuan yang
mereka miliki dibawah standar. Bahkan banyak anak-anak yang tidak sekolah dan putus sekolah karena kemiskinan.
Tidak meratanya pendidikan terutama di daerah terpencil memberikan peran cukup besar dalam menambah angka kemiskinan, pendidikan selama ini
lebih mengutamakan di kota-kota besar, sehingga hanya masyarakat kota saja yang memliki pendidikan yang cukup. Sedangkan masyarakat dipelosok tetap
dibayang-banyangi oleh kemiskinan. 2.2 Badan Pusat Statistik BPS
Seiring dengan adanya perkembangan jaman, khususnya pada pemerintahan Orde
Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat,
salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.
Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mangalami empat kali perubahan struktur organisasi :
1. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1980 tentang organisasi BPS
2. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1980 tentang organisasi BPS
3. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
susunan dan tata kerja BPS 4.
Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang statistik 5.
Keputusan Presiden RI No. 86 Tahun 1998 tentang BPS 6.
Keputusan Kepala BPS N0. 100 Tahun 1998 tentang organisasi dan data kerja BPS
7. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik
Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan data kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980,
peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah
No. 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik propinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang
perwakilan BPS dengan nama kantor statistik Kabupaten atau Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU
No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan Presiden RI No. 89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus
mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
2.2.1 Tugas Badan Pusat Statistik Menurut keputusan Presiden RI No. 6 tahun 1992 tugas BPS adalah :
1. Melakukan kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah,
antara lain di bidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian, perhubungan, perdagangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan,
pendapatan nasional, pendidikan dan keagamaan. 2.
Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistik dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan
tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih
instansi, memajukan keseragaman dalam panggunaan definisi, klasifikasi dan lain-lain.
3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan
kegunaan statistik. Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Presiden serta mempunyai tugas : 1.
Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS serta membina aparatur BPS agar berdaya guna dan berhasilguna.
2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang statistik yang secara
fungsional menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. 3.
Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis ststistik yang diperlukan, serta
malaksanakan kerjasama di bidang ststistik dengan lembagaorganisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.
22
BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL
3.1 Data Luas wilayah, Kepadatan penduduk, Tingkat Pengangguran, dan Tingkat Pendidikan Provinsi Sumatera Utara tahun 2013.
Data yang dikumpulkan penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS Provinsi Sumatera Utara di Jl. Asrama Medan. Yaitu data Luas wilayah,
kepadatan penduduk, tingkat pengangguran, dan tingkat pendidikan Provinsi Sumatera Utara tahun 2013. Datanya sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk, Tingkat Pengangguran, dan Tingkat Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013
Kabupaten Kota
Luas Wilayah
Ribuan km
2
Kepadata n
Penduduk Ribuank
m
2
Tingkat Pengang
guran Tingkat
Pendidikan ribuanorg
Jumlah Pendudu
k miskin 1
2 3
4 5
6
Nias 0.72032
0.136 1.56
3.215 6.58
Mandailing Natal
89.32033 0.062
7.56 23.54
14.57 Tapanuli
Selatan 4.35286
0.085 4.46
8.14 8.68
Tapanuli Tengah
2.158 0.185
5.68 15.213
13.54 Tapanuli Utara
2.512 0.072
2.34 5.682
8.56 Toba Samosir
2.352 0.086
1.69 6.271
8.512 Labuhan Batu
2.56138 0.189
8.93 9.625
10.36 Asahan
3.67579 0.199
5.22 10.125
15.68 Simalungun
4.23556 0.286
8.35 22.153
16.56 Dairi
1.9278 0.143
1.9 7.137
8.68 Karo
2.12725 0.171
2.08 10.253
8.54 Deli Serdang
2.5876 0.759
5.23 8.56
5.54 Langkat
5.23 0.156
7.1 23.56
15.58 Nias Selatan
1.83552 0.182
2.79 4.087
8.47 Humbang
Hasundutan 2.2972
0.077 0.3
5.16 6.47
Pakpak Barat 3.256
0.035 3.57
2.528 8.25
Samosir 2.65686
0.05 0.99
1.2546 8.49
1 2
3 4
5 6
Serdang Bedagai
2.3002 0.317
6.13 1.547
6.36 Batubara
0.90496 0.896
5.89 5.268
6.547 P.Lawas
Selatan 4.86512
0.059 3.91
1.456 8.48
Padang Lawas Utara
2.58 0.05
4.85 3.744
6.86 Labuhan Batu
Selatan 3.116
0.083 15.4
1.23 8.45
Labuhan Batu Utara
3.025 0.115
7.61 3.562
11.34 Nias Utara
2.698 0.325
4.98 2.468
13.56 Nias Barat
0.54409 0.212
0.98 1.568
10.56 Sibolga
0.123 9.635
8.96 3.365
9.47 Tanjung Balai
0.09856 2.568
8.98 8.564
12.56 Pematang
Siantar 0.07997
3.658 6.61
4.256 9.86
Tebing Tinggi 0.05444
4.586 7.36
8.56 15.87
Medan 0.36559
7.215 3.58
23.56 15.68
Binjai 0.16958
3.245 5.86
1.56 8.66
Padangsidimpu an
0.11465 0.758
6.8 5.982
9.65 Gunung Sitoli
0.62356 0.365
5.78 10.564
14.56
Sumatera Utara
155.47 36.96
173.43 253.7576
341.529
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
Dari data tersebut maka diperoleh variabel sebagai berikut: Y
= Jumlah penduduk miskin �
�
= Luas wilayah ribuankm
2
�
�
= Kepadatan penduduk ribuankm
2
�
�
= Tingkat pengangguran
�
�
= Tingkat pendidikan ribuanorg
3.2 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda
Untuk membentuk persamaan regresi linier berganda, diperlukan perhitungan masing-masing satuan variabel. Hasil perhitungan yang dibutuhkan terdapat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 3.2 Harga-Harga yang Diperlukan Untuk Menghitung Koefisien b , b
1
, b
2
, b
3
, b
4
No Y
X
1
X
2
X
3
X
4
Y
2
X
1 2
1 2
3 4
5 6
7 8
1 6.58
0.72032 0.136
1.56 3.215
43.2964 0.52
2 14.57
89.32033 0.062
7.56 23.54
212.2849 7978.12
3 8.68
4.35286 0.085
4.46 8.14
75.3424 18.95
4 13.54
2.158 0.185
5.68 15.213
183.3316 4.66
5 8.56
2.512 0.072
2.34 5.682
73.2736 6.31
6 8.512
2.352 0.086
1.69 6.271
72.45414 5.53
7 10.36
2.56138 0.189
8.93 9.625
107.3296 6.56
8 15.68
3.67579 0.199
5.22 10.125
245.8624 13.51
9 16.56
4.23556 0.286
8.35 22.153
274.2336 17.94
10 8.68
1.9278 0.143
1.9 7.137
75.3424 3.72
11 8.54
2.12725 0.171
2.08 10.253
72.9316 4.53
12 5.54
2.5876 0.759
5.23 8.56
30.6916 6.70
13 15.58
5.23 0.156
7.1 23.56
242.7364 27.35
14 8.47
1.83552 0.182
2.79 4.087
71.7409 3.37
15 6.47
2.2972 0.077
0.3 5.16
41.8609 5.28
16 8.25
3.256 0.035
3.57 2.528
68.0625 10.60
17 8.49
2.65686 0.05
0.99 1.2546
72.0801 7.06
18 6.36
2.3002 0.317
6.13 1.547
40.4496 5.29
19 6.547
0.90496 0.896
5.89 5.268
42.86321 0.82
20 8.48
4.86512 0.059
3.91 1.456
71.9104 23.67
21 6.86
2.58 0.05
4.85 3.744
47.0596 6.66
22 8.45
3.116 0.083
15.4 1.23
71.4025 9.71
23 11.34
3.025 0.115
7.61 3.562
128.5956 9.15
24 13.56
2.698 0.325
4.98 2.468
183.8736 7.28
25 10.56
0.54409 0.212
0.98 1.568
111.5136 0.30
26 9.47
0.123 9.635
8.96 3.365
89.6809 0.02
27 12.56
0.09856 2.568
8.98 8.564
157.7536 0.01
28 9.86
0.07997 3.658
6.61 4.256
97.2196 0.01
29 15.87
0.05444 4.586
7.36 8.56
251.8569 0.00
30 15.68
0.36559 7.215
3.58 23.56
245.8624 0.13
31 8.66
0.16958 3.245
5.86 1.56
74.9956 0.03
32 9.65
0.11465 0.758
6.8 5.982
93.1225 0.01
33 14.56
0.62356 0.365
5.78 10.564
211.9936 0.39
Jumlah 341.529 155.47
36.96 173.43 253.7576 3883.008 8184.1651
Sambungan Tabel 3.2
No X
2 2
X
3 2
X
4 4
X
1
X
2
X
1
X
3
X
1
X
4
1 2
3 4
5 6
7
1 0.018496
2.4336 10.336225
0.09796352 1.1236992
2.3158288 2
0.003844 57.1536
554.1316 5.53786046 675.2616948 2102.600568
3 0.007225
19.8916 66.2596
0.3699931 19.4137556
35.4322804 4
0.034225 32.2624
231.435369 0.39923
12.25744 32.829654
5 0.005184
5.4756 32.285124
0.180864 5.87808
14.273184 6
0.007396 2.8561
39.325441 0.202272
3.97488 14.749392
7 0.035721
79.7449 92.640625
0.48410082 22.8731234
24.6532825 8
0.039601 27.2484
102.515625 0.73148221 19.1876238
37.21737375 9
0.081796 69.7225
490.755409 1.21137016 35.366926
93.83036068 10
0.020449 3.61
50.936769 0.2756754
3.66282 13.7587086
11 0.029241
4.3264 105.124009 0.36375975
4.42468 21.81069425
12 0.576081
27.3529 73.2736
1.9639884 13.533148
22.149856 13
0.024336 50.41
555.0736 0.81588
37.133 123.2188
14 0.033124
7.7841 16.703569
0.33406464 5.1211008
7.50177024 15
0.005929 0.09
26.6256 0.1768844
0.68916 11.853552
16 0.001225
12.7449 6.390784
0.11396 11.62392
8.231168 17
0.0025 0.9801
1.57402116 0.132843
2.6302914 3.333296556
18 0.100489
37.5769 2.393209
0.7291634 14.100226
3.5584094 19
0.802816 34.6921
27.751824 0.81084416
5.3302144 4.76732928
20 0.003481
15.2881 2.119936
0.28704208 19.0226192
7.08361472 21
0.0025 23.5225
14.017536 0.129
12.513 9.65952
22 0.006889
237.16 1.5129
0.258628 47.9864
3.83268 23
0.013225 57.9121
12.687844 0.347875
23.02025 10.77505
24 0.105625
24.8004 6.091024
0.87685 13.43604
6.658664 25
0.044944 0.9604
2.458624 0.11534708
0.5332082 0.85313312
26 92.833225 80.2816
11.323225 1.185105
1.10208 0.413895
27 6.594624
80.6404 73.342096 0.25310208
0.8850688 0.84406784
28 13.380964 43.6921
18.113536 0.29253026 0.5286017
0.34035232 29
21.031396 54.1696 73.2736
0.24966184 0.4006784
0.4660064 30
52.056225 12.8164 555.0736
2.63773185 1.3088122
8.6133004 31
10.530025 34.3396 2.4336
0.5502871 0.9937388
0.2645448 32
0.574564 46.24
35.784324 0.0869047
0.77962 0.6858363
33 0.133225
33.4084 111.598096 0.2275994 3.6041768
6.58728784
Jumlah 199.14059 1221.588 3405.3619
22.4299 1019.7001
2635.1635
Sambungan Tabel 3.2
No X
2
X
3
X
2
X
4
X
3
X
4
YX
1
1 2
4 5
6
1 0.21216
0.43724 5.0154
4.7397056 2
0.46872 1.45948
177.9624 1301.397208
3 0.3791
0.6919 36.3044
37.7828248 4
1.0508 2.814405
86.40984 29.21932
5 0.16848
0.409104 13.29588
21.50272 6
0.14534 0.539306
10.59799 20.020224
7 1.68777
1.819125 85.95125
26.5358968 8
1.03878 2.014875
52.8525 57.6363872
9 2.3881
6.335758 184.97755
70.1408736 10
0.2717 1.020591
13.5603 16.733304
11 0.35568
1.753263 21.32624
18.166715 12
3.96957 6.49704
44.7688 14.335304
13 1.1076
3.67536 167.276
81.4834 14
0.50778 0.743834
11.40273 15.5468544
15 0.0231
0.39732 1.548
14.862884 16
0.12495 0.08848
9.02496 26.862
17 0.0495
0.06273 1.242054
22.5567414 18
1.94321 0.490399
9.48311 14.629272
19 5.27744
4.720128 31.02852
5.92477312 20
0.23069 0.085904
5.69296 41.2562176
21 0.2425
0.1872 18.1584
17.6988 22
1.2782 0.10209
18.942 26.3302
23 0.87515
0.40963 27.10682
34.3035 24
1.6185 0.8021
12.29064 36.58488
25 0.20776
0.332416 1.53664
5.7455904 26
86.3296 32.421775
30.1504 1.16481
27 23.06064
21.992352 76.90472
1.2379136 28
24.17938 15.568448
28.13216 0.7885042
29 33.75296
39.25616 63.0016
0.8639628 30
25.8297 169.9854
84.3448 5.7324512
31 19.0157
5.0622 9.1416
1.4685628 32
5.1544 4.534356
40.6776 1.1063725
33 2.1097
3.85586 61.05992
9.0790336
Jumlah 245.05466 330.566229 1441.168184
1983.437207
Sambungan Tabel 3.2
No YX
2
YX
3
YX
4
1 2
3 4
1 0.89488
10.2648 21.1547
2 0.90334
110.1492 342.9778
3 0.7378
38.7128 70.6552
4 2.5049
76.9072 205.98402
5 0.61632
20.0304 48.63792
6 0.732032
14.38528 53.378752
7 1.95804
92.5148 99.715
8 3.12032
81.8496 158.76
9 4.73616
138.276 366.85368
10 1.24124
16.492 61.94916
11 1.46034
17.7632 87.56062
12 4.20486
28.9742 47.4224
13 2.43048
110.618 367.0648
14 1.54154
23.6313 34.61689
15 0.49819
1.941 33.3852
16 0.28875
29.4525 20.856
17 0.4245
8.4051 10.651554
18 2.01612
38.9868 9.83892
19 5.866112
38.56183 34.489596
20 0.50032
33.1568 12.34688
21 0.343
33.271 25.68384
22 0.70135
130.13 10.3935
23 1.3041
86.2974 40.39308
24 4.407
67.5288 33.46608
25 2.23872
10.3488 16.55808
26 91.24345
84.8512 31.86655
27 32.25408
112.7888 107.56384
28 36.06788
65.1746 41.96416
29 72.77982
116.8032 135.8472
30 113.1312
56.1344 369.4208
31 28.1017
50.7476 13.5096
32 7.3147
65.62 57.7263
33 5.3144
84.1568 153.81184
Jumlah 431.877644 1894.925
3126.503962
Dari Tabel 3.2 diperoleh hasil sebagai berikut : n
= 33 X
1
X
2
= 22.4299 Y
= 341.529 X
1
X
3
= 1019.7001 X
1
= 155.47 X
1
X
4
= 2635.1635 X
2
= 36.96 X
2
X
3
= 245.05466 X
3
= 173.43 X
2
X
4
= 330.566229 X
4
= 253.7576 X
3
X
4
= 1441.168184 Y
2
= 3883.008 YX
1
= 1983.437207 X
1 2
= 8184.1651 YX
2
= 431.877644 X
2 2
= 199.14059 YX
3
= 1894.925 X
3 2
= 1221.588 YX
4
= 3126.503962 X
4 4
= 3405.3619 Dari data tersebut maka selanjutnya akan dicari persamaan normal
dengan rumus sebagai berikut :
∑ ∑
∑ ∑
∑
+ +
+ +
=
4 4
3 3
2 2
1 1
X b
X b
X b
X b
nb Y
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
+ +
+ +
=
4 1
4 3
1 3
2 1
2 2
1 1
1 1
X X
b X
X b
X X
b X
b X
b YX
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
+ +
+ +
=
4 2
4 3
2 3
2 2
2 2
1 1
2 2
X X
b X
X b
X b
X X
b X
b YX
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
+ +
+ +
=
4 3
4 2
3 3
3 2
2 3
1 1
3 3
X X
b X
b X
X b
X X
b X
b YX
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
+ +
+ +
=
2 4
4 4
3 3
4 2
2 4
1 1
4 4
X b
X X
b X
X b
X X
b X
b YX
Harga-harga koefisien b , b
1
, b
2
, b
3
dan b
4
dicari dengan substitusi dan eliminasi dari persamaan normal di atas. Selanjutnya substitusi nilai-nilai pada
Tabel 3.2 ke dalam persamaan normal. Sehingga diperoleh : 341,53
= 33 b + 155,47b
1
+ 6,96b
2
+ 173,43b
3
+ 253,77b
4
1983,44 = 155,47b + 8184,17b
1
+ 22,43b
2
+ 1019,70b
3
+ 2635,16b
4
431,88 = 36,96b
+ 22,43b
1
+ 199,14b
2
+ 245,06b
3
+ 330,57b
4
1894,93 = 173,43b + 1019,70b
1
+ 245,06b
2
+ 1221,59b
3
+ 1441,17b
4
3126,50 = 253,76b + 2635,17b
1
+ 330,57b
2
+ 1441,17b
3
+ 3405,36b
4
Setelah persamaan di atas diselesaikan. Maka diperoleh koefisien- koefisien regresi linier berganda seperti berikut:
b = 6,620
b
1
= -0,0189 b
2
= 0,1312 b
3
= 0,1940
b
4
= 0,3442 Maka persamaan regresi linier bergandanya adalah :
4 4
3 3
2 2
1 1
ˆ X
b X
b X
b X
b b
Y +
+ +
+ =
ˆ Y
=
6,620 – 0,0189X
1
+ 0,1312X
2
+ 0,1940X
3
+ 0,3442X
4
Setelah diperoleh persamaan regresi berganda. Langkah selanjutnya adalah menghitung kesalahan baku Standard error. Untuk menghitung kesalahan baku
ini diperlukan harga Y
� yang diperoleh dari persamaan regresi di atas untuk tiap harga X
1
, X
2
, X
3
dan X
4
yang diketahui. Maka untuk mencari kesalahan baku tersebut dibuat terlebih dahulu tabel seperti di bawah ini :
Tabel 3.3 Nilai-Nilai
ˆ Y
Yang Diperoleh Dari Persamaan Regresi Linier Berganda Untuk Menghitung Kekeliruan Tafsiran Baku
No Y
Ŷ Y-
Ŷ � − Ŷ
�
1 2
3 4
5
1 6.58
8.038472152 -1.458
2.1271 2
14.57 14.51408816
0.056 0.0031
3 8.68
10.22091095 -1.541
2.3744 4
13.54 12.9467204
0.593 0.3520
5 8.56
8.996674 -0.437
0.1907 6
8.512 9.0781686
-0.566 0.3205
7 10.36
11.64673172 -1.287
1.6557 8
15.68 11.07934137
4.601 21.1661
9 16.56
15.82743372 0.733
0.5367 10
8.68 9.43248158
-0.752 0.5662
11 8.54
10.53983278 -2.000
3.9993 12
5.54 10.63664716
-5.097 25.9758
13 15.58
16.0333722 -0.453
0.2055 14
8.47 8.562192472
-0.092 0.0085
15 6.47
8.42595732 -1.956
3.8258 16
8.25 8.1307712
0.119 0.0142
17 8.49
7.205238666 1.285
1.6506 18
6.36 8.34481402
-1.985 3.9395
19 6.547
9.681357056 -3.134
9.8242 20
8.48 7.800485232
0.680 0.4617
21 6.86
8.8123828 -1.952
3.8118 22
8.45 9.9879632
-1.538 2.3653
23 11.34
9.2852959 2.055
4.2218 24
13.56 8.4322534
5.128 26.2938
25 10.56
7.372356699 3.188
10.1611 26
9.47 10.7832603
-1.313 1.7247
27 12.56
11.64990762 0.910
0.8283 28
9.86 9.850673367
0.009 0.0001
1 2
3 4
5
29 15.87
11.59984628 4.270
18.2342 30
15.68 16.36857035
-0.689 0.4741
31 8.66
8.721330938 -0.061
0.0038 32
9.65 10.10048712
-0.450 0.2029
33 14.56
11.41855152 3.141
9.8687
Jumlah 341.529
341.5245702 0.004429771
157.388254
Setelah memperoleh harga yang terdapat pada Tabel 3.3. maka kekeliruan bakunya dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
S
y.1.2.….k
= S
e
= � ∑�Y
i
− Y��
2
n − k − 1
Dengan k = 4. n = 33. dan
2
ˆ Y
Y −
∑
= 157,388254 Sehingga diperoleh :
S
y.1.2.….k
= S
e
= � ∑�Y
i
− Y��
2
n − k − 1
S
y.1.2.….k
= S
e
= �
157,388254 33
− 4 − 1 S
y.1.2.….k
= S
e
= �5,621009071
S
y.1.2.….k
= S
e
= 2,3709 Ini berarti rata-rata jumlah penduduk miskin yang sebenarnya akan
menyimpang dari rata-rata hasil jumlah penduduk miskin yang diperkirakan sebesar 2,3709.
3.8
Uji Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesa dalam regresi linier berganda perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan penarikan kesimpulan.
3.8.1 Uji F Simultan
5. Menentukan formulasi hipotesis
H : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara luas wilayah,
kepadatan penduduk, tingkat pengangguran dan tingkat pendidikan
terhadap jumlah penduduk miskin Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013
H
1
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara luas wilayah, kepadatan penduduk, tingkat pengangguran dan tingkat pendidikan terhadap
jumlah penduduk miskin Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 6.
Mencari nilai F
tabel
dari Tabel Distribusi F Dengan taraf nyata α = 0.05 dan nilai F
tabel
dengan dk pembilang v
1
= k = 3 dan dk penyebut v
2
= n – k – 1 = 33 – 4 – 1 = 28. maka di peroleh F
v
1
;v
2
α
= F
4;280.05
= 2.93
7. Menentukan kriteria pengujian
H diterima bila
F
hitung
F
tabel
H ditolak bila
F
hitung
≥ F
tabel
8. Menentukan nilai statistik F
hitung
F
hitung
=
JK
reg k
JK
res n −k−1
Untuk menguji model regresi yang telah terbentuk. maka diperlukan nilai- nilai y, x
1
, x
2
, x
3
dan x
4
dengan rumus : y Y Y
= −
2 2
2
X X
x −
=
4 4
4
X X
x −
=
1 1
1
X X
x −
=
3 3
3
X X
x −
= Dari Tabel 3.2 dapat dicari rata-rata untuk y, x
1
, x
2
, x
3
dan x
4
seperti di bawah ini :
Y Y
n =
∑
2 2
X X
n =
∑
n X
X
∑
=
4 4
Y � =
341,529 33
= 10,3494 X
�
2
=
36,96 33
= 1,1200 X
�
4
=
253,7576 33
=7,6896
1 1
X X
n =
∑
3 3
X X
n =
∑
X �
1
=
155,47 33
= 4,7112 X
�
3
=
173,43 33
= 5,2555 Selanjutnya untuk uji keberartian Regresi, dilakukan perhitungan seperti tabel 3.4
dibawah ini: Tabel 3.4 Harga-Harga Yang Diperlukan Untuk Uji Keberartian Regresi
No Y
X
1
X
2
X
3
X
4
1 2
3 4
5 6
1 3.769
3.991 0.984
3.695 4.475
2 -4.221
-85.208 1.058
-2.115 -15.850
3 1.669
-0.241 1.035
0.985 -0.450
4 -3.191
1.954 0.935
-0.235 -7.523
5 1.789
1.600 1.048
3.105 2.008
6 1.837
1.760 1.034
3.755 1.419
7 -0.011
1.551 0.931
-3.485 -1.935
8 -5.331
0.436 0.921
0.225 -2.435
9 -6.211
-0.124 0.834
-2.905 -14.463
10 1.669
2.184 0.977
3.545 0.553
11 1.809
1.985 0.949
3.365 -2.563
12 4.809
1.524 0.361
0.215 -0.870
13 -5.231
-1.118 0.964
-1.655 -15.870
14 1.879
2.276 0.938
2.655 3.603
15 3.879
1.815 1.043
5.145 2.530
16 2.099
0.856 1.085
1.875 5.162
17 1.859
1.455 1.070
4.455 6.435
18 3.989
1.812 0.803
-0.685 6.143
19 3.802
3.207 0.224
-0.445 2.422
20 1.869
-0.753 1.061
1.535 6.234
21 3.489
1.532 1.070
0.595 3.946
22 1.899
0.996 1.037
-9.955 6.460
23 -0.991
1.087 1.005
-2.165 4.128
24 -3.211
1.414 0.795
0.465 5.222
25 -0.211
3.568 0.908
4.465 6.122
26 0.879
3.989 -8.515
-3.515 4.325
27 -2.211
4.013 -1.448
-3.535 -0.874
28 0.489
4.032 -2.538
-1.165 3.434
29 -5.521
4.058 -3.466
-1.915 -0.870
30 -5.331
3.746 -6.095
1.865 -15.870
31 1.689
3.942 -2.125
-0.415 6.130
32 0.699
3.997 0.362
-1.355 1.708
33 -4.211
3.488 0.755
-0.335 -2.874
Jumlah 6.439
6,08 -0.001
-0.012 7467.992
Sambungan Tabel 3.4
NO Y
2
X
1 2
X
2 2
X
3 2
X
4 2
X
1
X
2
X
1
X
3
X
1
X
4
1 2
3 4
5 6
7 8
9
1 14.208
15.93 0.968
13.656 20.022
3.927 14.748
17.858 2
17.817 7260.5
1.119 4.471
251.235 -90.150
180.18 1350.6
3 2.786
0.06 1.071
0.971 0.203
-0.249 -0.237
0.108 4
10.182 3.82
0.874 0.055
56.602 1.827
-0.458 -14.701
5 3.201
2.56 1.098
9.644 4.030
1.677 4.969
3.212 6
3.375 3.10
1.069 14.103
2.012 1.820
6.610 2.497
7 0.000
2.40 0.867
12.142 3.746
1.444 -5.403
-3.001 8
28.420 0.19
0.848 0.051
5.931 0.402
0.098 -1.062
9 38.577
0.02 0.696
8.436 209.190
-0.103 0.359
1.787 10
2.786 4.77
0.955 12.570
0.305 2.134
7.744 1.207
11 3.272
3.94 0.901
11.326 6.571
1.884 6.680
-5.088 12
23.126 2.32
0.130 0.046
0.758 0.550
0.328 -1.327
13 27.363
1.25 0.929
2.738 251.870
-1.078 1.850
17.743 14
3.531 5.18
0.880 7.051
12.979 2.135
6.045 8.201
15 15.047
3.29 1.088
26.476 6.399
1.893 9.338
4.591 16
4.406 0.73
1.177 3.517
26.642 0.929
1.605 4.418
17 3.456
2.12 1.145
19.851 41.409
1.557 6.483
9.364 18
15.912 3.28
0.645 0.469
37.732 1.455
-1.240 11.129
19 14.455
10.29 0.050
0.198 5.864
0.718 -1.426
7.766 20
3.493 0.57
1.126 2.358
38.858 -0.799
-1.156 -4.695
21 12.173
2.35 1.145
0.355 15.568
1.639 0.912
6.045 22
3.606 0.99
1.075 99.093
41.726 1.033
-9.915 6.434
23 0.982
1.18 1.010
4.685 17.037
1.092 -2.353
4.487 24
10.311 2.00
0.632 0.217
27.265 1.124
0.658 7.383
25 0.045
12.73 0.824
19.940 37.474
3.240 15.932
21.841 26
0.773 15.91
72.51 12.352
18.702 -33.966 -14.020
17.251 27
4.889 16.11
2.097 12.493
0.765 -5.811
-14.186 -3.509
28 0.239
16.26 6.441
1.356 11.790
-10.233 -4.695
13.844 29
30.481 16.46
12.01 3.665
0.758 -14.064
-7.768 -3.532
30 28.420
14.04 37.15
3.480 251.870
-22.834 6.989
-59.457 31
2.853 15.54
4.516 0.172
37.572 -8.378
-1.634 24.165
32 0.489
15.98 0.131
1.835 2.916
1.447 -5.415
6.826 33
17.733 12.17
0.570 0.112
8.262 2.634
-1.167 -10.027
Jum lah
348.40 3
7467.9 92
157.7 45
309.88 5
1454.062 -
151.10 6
200.45 2
1442.3 46
Sambungan Tabel 3.4
No X
2
X
3
X
2
X
4
X
3
X
4
YX
1
YX
2
YX
3
YX
4
1 2
3 4
5 6
7 8
1 3.636
4.403 16.536
15.043 3.709
13.93 16.866
2 -2.237
-16.770 33.516
359.664 -4.466
8.925 66.905
3 1.020
-0.466 -0.444
-0.402 1.727
1.645 -0.752
4 -0.219
-7.034 1.765
-6.235 -2.984
0.748 24.007
5 3.255
2.104 6.235
2.862 1.875
5.556 3.592
6 3.883
1.467 5.327
3.233 1.899
6.899 2.606
7 -3.244
-1.802 6.744
-0.017 -0.010
0.038 0.021
8 0.208
-2.243 -0.549
-2.325 -4.910
- 1.202
12.983 9
-2.422 -12.062
42.010 0.767
-5.180 18.04
89.832 10
3.464 0.540
1.959 3.645
1.631 5.917
0.922 11
3.194 -2.433
-8.627 3.590
1.717 6.088
-4.637 12
0.078 -0.314
-0.188 7.331
1.736 1.036
-4.186 13
-1.595 -15.299
26.258 5.848
-5.043 8.655
83.018 14
2.491 3.379
9.567 4.278
1.763 4.990
6.769 15
5.367 2.638
13.016 7.040
4.046 19.95
9 9.812
16 2.035
5.600 9.680
1.797 2.277
3.937 10.834
17 4.767
6.885 28.671
2.705 1.989
8.283 11.963
18 -0.550
4.933 -4.205
7.227 3.203
- 2.731
24.503 19
-0.100 0.542
-1.077 12.193
0.852 -
1.690 9.207
20 1.629
6.614 9.571
-1.408 1.983
2.870 11.651
21 0.637
4.222 2.349
5.345 3.733
2.078 13.766
22 -10.323
6.699 -64.302
1.891 1.969
- 18.90
4 12.267
23 -2.175
4.148 -8.934
-1.077 -0.996
2.145 -4.090
24 0.370
4.151 2.430
-4.540 -2.553
- 1.495
- 16.767
25 4.055
5.558 27.336
-0.753 -0.192
- 0.942
-1.292 26
29.926 -36.824
-15.199 3.506
-7.485 -
3.089 3.801
27 5.118
1.266 3.091
-8.874 3.202
7.815 1.933
28 2.956
-8.714 -3.999
1.972 -1.241
- 0.569
1.679 29
6.636 3.017
1.666 -22.402
19.136 10.57
4.805
30 -11.370
96.730 -29.606
-19.972 32.492
- 9.945
84.605 31
0.881 -13.025
-2.541 6.659
-3.589 -
0.700 10.353
32 -0.490
0.618 -2.313
2.794 0.253
- 0.947
1.194 33
-0.253 -2.170
0.962 -14.690
-3.179 1.409
12.104
Juml ah
50.626 46.358
106.706 376.697
49.366 99.31
8 500.27
6
Dari nilai-nilai di atas dapat diketahui nilai jumlah kuadrat regresi JK
reg
dan nilai JK
res
dan selanjutnya dapat dihitung F
hitung
.
∑ ∑
∑ ∑
+ +
+ =
4 4
3 3
2 2
1 1
yx b
yx b
yx b
yx b
JK
reg
JK
reg
= −0,0189 376.697 + 0,131249.366 + 0,194099.318 +
0,3442500.276 JK
reg
= −7.119573387 + 6.476756463 +19.2677363+172.1950002
JK
reg
=190.8199196
JK
res
=
2
ˆ Y
Y −
∑
JK
res
= 157.388254
1
reg hitung
res
JK k
F JK
n k =
− −
F
hitung
= 190.81991964
157.38825428
F
hitung
= 40,7050
5,6210 F
hitung
= 8,4869 Untuk
tabel
F . yaitu nilai statistik F jika dilihat dari tabel distribusi F dengan
derajat kebebasan pembilang V
1
= k yaitu 4 dan penyebut V
2
= n – k – 1 yaitu 28. dan α = 5 = 0.05 maka :
1 2
; tabel
V V
F F
α
=
F
tabel
= F
0.05k;n −k−1
F
tabel
= F
0.054;28
F
tabel
= 2.93
Dengan demikian dapat kita lihat bahwa nilai F
hitung
= 8,4869 F
tabel
= 2,93. Maka H
ditolak dan H
1
diterima. Hal ini berarti persamaan linier berganda Y atas X
1
. X
2,
X
3
dan X
4
bersifat nyata yang berarti bahwa luas wilayah, kepadatan penduduk, tingkat pengangguran dan tingkat pendidikan secara
bersama-sama berpengaruh terhadap jumlah penduduk miskin Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2013.
3.9 Perhitungan Koefisien Determinasi Dan Koefisien Korelasi Ganda
Dari Tabel 3.4 dapat dilihat harga ∑ �
2
= 348,304 dan nilai
��
���
= 190,8199196 telah dihitung sebelumnya, maka diperoleh nilai koefisien determinasi :
2 2
reg
JK R
y =
∑
�
2
= 190,8199196
348,304 �
2
= 0,5476 Didapat nilai koefisien determinasi 0,5476. Hal ini berarti bahwa sekitar
54,76 jumlah penduduk miskin dapat ditentukan oleh luas wilayah, kepadatan penduduk, tingkat pengangguran dan tingkat pendidikan melalui hubungan regresi
linier berganda sedangkan sisanya 45,23 lagi dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk koefisien korelasi ganda digunakan rumus :
2
R R
=
� = �0,5476 � = 0,74
Dari hasil perhitungan didapat korelasi R antara luas wilayah, kepadatan penduduk, tingkat pengangguran dan tingkat pendidikan terhadap jumlah
penduduk miskin sebesar 0,74. Nilai korelasi tersebut menyatakan bahwa hubungan antara luas wilayah, kepadatan penduduk, tingkat pengangguran dan
tingkat pendidikan terhadap jumlah penduduk miskin tinggi.
3.10 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel