sering dibedakan artinya dengan kata daerah atau kawasan. Wilayah diartikan sebagai satu kesatuan ruang yang mempunyai tempat tertentu tanpa terlalu
memerhatikan soal batas dan kondisinya. Daerah dapat didefinisikan sebagai bagian ruang di permukaan bumi dengan batas secara jelas berdasarkan jurisdiksi
administrasi. Pengertian kawasan dapat disamakan dengan istilah area yang
mempunyai batas-batas yang jelas berdasarkan unsur-unsur yang sama.
2.1.2.1 Pengaruh Luas Wilayah terhadap Tingkat Kemiskinan
Berbagai kritik terhadap program penanggulangan kemiskinan menunjukkan bahwa beberapa aspek perlu diperhatikan dalam menanggulangi kemiskinan di setiap kawasan.
Faktor-faktor penyebab kemiskinan perlu terlebih dahulu diperhatikan agar kebijakan penanggulangan kemiskinan sesuai dengan kondisi wilayah dan masyarakat di setiap
wilayah. Karena luasnya wilayah di Indonesia mungkin saja menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat pendidikan. Hal ini saling berhubungan, dimana semakin luas suatu
wilayah maka semakin tinggi pula tingkat kemiskinannya ataupun sebaliknya.
2.1.3 Jumlah Penduduk Sumatera utara merupakan Provinsi keempat dengan jumlah penduduk terbesar di
Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk SP 1990 hari sensus berjumlah 10,26
juta jiwa, kemudian dari hasil SP2000, jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 11,51 juta jiwa. Selanjutnya dari hasil Sensus Penduduk pada tahun 2013,
penduduk Sumatera Utara berjumlah 13.326.307 jiwa yang terdiri dari 6.648.190 jiwa penduduk laki-laki dan 6.678.117 jiwa perempuan atau dengan ratio jenis
kelaminsex ratio sebesar 99,55. 2.1.3.1 Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap kemiskinan
Menurut Maier di kutip dari Mudrajad Kuncoro, 1997, jumlah penduduk dalam
pembangunan ekonomi suatu daerah merupakan permasalahan mendasar. Karena pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat mengakibatkan tidak
tercapainya tujuan pembangunan ekonomi yaitu keejahteraan rakyat serta menekan angka kemiskinan.
Menurut Todaro 2000 bahwa besarnya jumlah penduduk berbengaruh positif terhadap kemiskinan. Hal itu dibuktikan dalam perhitungan indek Foster Greer
Thorbecke FGT, yang mana apabila jumlah penduduk bertambah maka kemiskinan juga akan semakin meningkat.
2.1.4 Pengangguran Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya Wikipedia;2014. Pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan
kerja,yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat uoah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkan
Sadono Sukirmo;2014.
2.1.4.1 Jenis Pengangguran Berdasarkan jam kerja: Pengangguran Terselubung adalah golongan angkatan
kerja yang melakukan pekerjaan tetapi hasilnya tidak mencukupi kebutuhan; Pengangguran Setengah Menganggur adalah golongan angkatan kerja yang betul-
betul tidak mendapatkan pekerjaan karena pendidikan an keterampilan yang tidak memadai; Pengangguran Terbuka adalah golongan angkatan kerja yang betul-
betul tidak mendapatkan kesempatan bekerja sehingga tidak mendapatkan penghasilan Wikipedia;2014.
Berdasarkan Penyebab: Pengangguran friksional, pengangguran yang terjadi karena atas perubahan dan dinamika ekonomi; Pengangguran musiman
adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim sehingga mempengaruhi jumlah pekerjaan yang tersedia di beberapa industry seperti sector
pertanian; Pengangguran konjungtural adalah pengangguran yang terjadi karena berkurangnya permintaan barang dan jasa; Pengangguran structural adalah
pengangguran yang muncul akibat perubahan struktur ekonomi; Pengangguran
sukarela adalah pengangguran yang terjadi karena adanya orang yang sesungguhnya masih dapat bekerja tetapi dengan sukarela dia tidak mau bekerja
karena sudah cukup puas dengan kekayaan yang dia miliki; Pengangguran deflasioner adalah pengangguran yang disebabkan karena lowongan pekerjaan
yang tidak cukup untuk menampung pelamar kerja; Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan karena kemajuan teknologi yakni karena
pergantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin. 2.1.4.2 Penyebab Pengangguran
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran adalah sebagai berikut:
• Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan Kesempatan kerja
• Struktur lapangan kerja tidak seimbang
• Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik
tidak seimbang •
Meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh struktur angkatan kerja Indonesia
• Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga kerja antar daerah tidak seimbang
Sadono,Sukirno;2004 2.1.4.3 Pengaruh Pengangguran terhadap Kemiskinan
Menurut Sadono Sukirno, 2004, efek buruk dari pengangguran adalah
mengurangi pendapatan masyarakat yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang telah dapat dicapai seseorang. Semakin turunnya kesejahteraan
masyarakat karena menganggur tentunya akan meningkatkan peluang mereka terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan.
Menurut Dian Octaviani,2001, jumlah pengangguran erat kaitannya dengan kemiskinan di Indonesia yang penduduknya memiliki ketergantungan
yang sangat besar atas pendapaan gaji atau upah yang diperoleh saat ini. Hilangnya lapangan pekerjaan menyebabkan berkurangnya sebagian besar
penerimaan yang digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Yang artinya bahwa semakin tinggi pengangguran maka akan meningkat kemiskinan.
2.1.5 Pendidikan Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi suatu bangsa. Dengan